Chapter 2 : Euphoria

641 81 10
                                    

Tempat kedua yang akan Sana kunjungi adalah rumah kedua orangtuanya. Dan ia benar-benar tidak mengetahui kalau mereka sudah pindah. Rumah itu sudah kosong namun dalam proses penjualan.

"Mereka pindah? Dan aku sama sekali tidak tahu. Dasar anak tak berbakti." Sana memukul kepalanya sendiri, walaupun tak terasa apa-apa.

Ia berbalik, namun seseorang tepat ada di depannya hingga membuat tubuh mereka bertubrukan dan hanya Sana yang terjatuh. Ia terjungkal kedepan, menembus tubuh orang ini.

"Aisssh... tidak terasa apapun." Sana mendongak ke atas. Terlihat silau karena matahari tepat berada dibalik orang itu.

Sana pun berdiri, menggosok matanya dan melihat siapa orang yang mengamati rumahnya itu.

"Nayeon eonnie?"

Im Nayeon, dia adalah kakak tingkat Sana dulu. Mereka sangat dekat hingga Sana menganggapnya sebagai kakak nya sendiri.

"Astaga... Kenapa belum ada yang ingin membeli rumah ini? Sudah 3 tahun sejak mereka pindah, tapi belum ada yang berminat. Padahal ini tanggung jawab ku. Imo pasti sangat sedih. Dasar rumor tak jelas! Mana ada hantu di dunia ini!" Nayeon menendang keras, pagar dengan kaki nya. Kelihatan sekali, wanita yang kini berusia 25 tahun itu sedang marah.

"Dasar bodoh. Kau kira, dengan menyakiti kakimu sendiri semua akan selesai?" Sana mengamati gadis itu dengan seksama. Gadis itu terlihat lebih dewasa, padahal dulu dia sangat lucu.

"Kenapa kau cepat sekali besar? Dan aku terlihat sama saja. Dulu kau itu tak lebih tinggi dariku walaupun kau lebih tua. Tapi sekarang kau sangat tinggi." Sana tersenyum, seolah-olah melihat semua masa lalu nya.

Sana mendekat ke rumah itu, ia merasakan aura yang aneh saat langkah nya semakin dekat dengan pintu utama rumah dua lantai itu.

"Sepertinya sesuatu memang menjaga rumah ini." Sana berjalan menembus pintu, rumah itu tak terawat, kotor, dan kosong. Hanya ada sofa yang tertutup kain putih dan beberapa lemari.

"Hei! Siapapun yang ada disini, tunjukkan dirimu!" teriaknya hingga suaranya terdengar ke seantero rumah itu, walaupun manusia tak akan mungkin mendengar nya.

Kriettt....

Suara aneh terdengar ke pendengaran Sana. Sana segera berbalik untuk melihat siapa itu. Tapi nihil, ia tak melihat apa-apa.

"Kenapa? Aku tidak bisa melihatnya?" Sana mulai berfikir keras, biasanya ia bisa melihat hantu secara langsung. Tapi kini?

Tiba-tiba sesuatu berdiri tepat di hadapannya, Sana terkejut dan langsung menutup mata nya. Makhluk ini jauh lebih menyeramkan daripada yang biasa ia lihat.

Darah di sekujur tubuhnya, rambut jarang, dan organ yang tak lagi utuh. Siapapun pasti akan ketakutan begitu melihatnya. Bahkan hantu seperti Sana sekalipun.

Namun semua berbeda, begitu Sana membuka mata nya kembali, penampilan hantu itu sudah berubah.

"Ah... Mian. Kukira tadi kau manusia. Neo gwaenchanha?" tanya nya memperhatikan Sana.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dysphoria [SaKook]Where stories live. Discover now