Chapter 14 : I Will Disappear

262 49 10
                                    

Hari-hari berlalu, Sana semakin memudar. Hyunjin dan Tzuyu mulai khawatir dengan hal itu. Bagaimana jika setelah memudar, Sana akan hilang selamanya? Karena urusannya belum selesai.

Sana hanya bisa pasrah dengan keadaan, Jungkook melupakannya, ia juga tak bisa bertemu orang tuanya, ia rasanya dirinya akan menghilang dalam keadaan sendirian.

Suatu hari Sana berjalan-jalan sendirian. Dan tak sengaja berpapasan dengan si pemburu hantu yang pernah menjualnya dulu.

"Sial..." Sana berusaha kabur, tapi pria itu menghentikan nya terlebih dahulu.

"Yak!"

"Kumohon tuan... Jangan kurung aku di kalung itu lagi." Sana memohon, tapi pria itu malah memperhatikan hal lain pada dirinya.

"Kau... Kenapa memudar? aku tak pernah melihat hantu dengan keadaan sepertimu."

"A-aku juga tidak tahu. Mungkin Tuhan akan melenyapkanku dari Bumi tanpa harus pergi ke akhirat terlebih dahulu." Sana menunduk, dia benar-benar menyedihkan.

"Tidak, Tuhan tak akan berencana seperti itu. Kurasa ada hal yang membuatmu seperti ini. Ikutlah aku..."

"Kenapa aku harus ikut denganmu?! Kau akan menjualku lagi ya?!"

"Percayalah padaku Haksaeng, aku sudah tidak menipu lagi. Tapi aku tetap seorang Cenayang. Aku akan membantumu sebagai permintaan maaf karena telah menjualmu dulu."

Sana sedikit ragu, tapi wajah pria itu terlihat tulus ingin membantu. Ia rasa dirinya sudah tak berguna, ia juga tak punya harapan lagi. Ia putuskan untuk ikut dan menerima apa yang akan didapatnya nanti.

*

Sebuah rumah biasa adalah yang didatangi Sana dan pria itu sekarang. Namun saat masuk, auranya sudah berbeda. Pria itu benar-benar seorang Cenayang.

"Duduklah... Biar aku lihat hal tak biasa apa yang kau alami saat ini. Aku biasa menarik biaya besar untuk ini, tapi karena aku merasa bersalah... Akan kuberikan padamu secara gratis."

Sana duduk dan memperhatikan pria itu menutup matanya sambil mengacungkan tangannya kearah Sana.

"Percintaanmu sangat unik. Kalian terikat satu sama lain walaupun dimensi kalian sudah berbeda. Dan... Kalian seperti Romeo dan Juliet. Manis sekali."

"Tapi dia melupakanku." Sana menundum mengingat kenangan-kenangan buruknya tempo hari.

"Tidak. Dia tidak melupakanmu, dia masih mencintaimu. Bahkan rasa itu sangat besar. Namun... Sesuatu menguncinya di tempat terdalam."

"Apa itu?"

"Sesuatu membuatnya tak ingat apapun. Seolah ingatan itu tidak sengaja dilupakan."

"Jadi?"

"Sudah jelas, ia kehilangan memorinya."

Deg!

Apa pria ini mengatakan yang sebenarnya? Jika iya, alasanya membenci pria itu adalah kesalahan besar.

"Dia hilang ingatan? Bagaimana bisa?"

"Aku juga tidak tahu."

Pria itu kembali menutup matanya, dan ekspresinya tiba-tiba berganti.

"Tidak mungkin!"

"Kenapa?"

"Aku tak bisa menemukan mayatmu."

"Seharusnya ada di Seoul." Sana juga sedikit panik mendengarnya.

"Tidak! Aku tak pernah gagal menemukan tempat mayat hantu-hantu yang kutemui."

Dysphoria [SaKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang