Chapter 4 : Hospital

405 68 6
                                    

Malam cukup terang di kota ini. Angin sepoi-sepoi juga melengkapi ketentraman nya.

Sana dan Hyunjin berjalan kaki sedari tadi, menyusuri kota Seoul tanpa tujuan yang jelas.

Sebelumnya semua terasa baik-baik saja. Namun tiba-tiba, perasaan Sana mendadak tidak enak.

Sana menghentikan langkahnya dan membuat Hyunjin keheranan.
"Kau kenapa?"

"Perasaan ku tidak enak. Aaaa....."

Tiba-tiba tubuh Sana tertarik sesuatu yang tidak terlihat. Ia menghilang dari pandangan hanya dalam satu kedipan mata.

"Yak! Apa yang terjadi sebenarnya?!" Hyunjin menghentakkan kakinya ke tanah, sebelum mengikuti arah Sana pergi.

*

Sesuatu menariknya dengan sangat cepat, hingga Sana tidak melihat apapun saat ini. Ia memutuskan untuk menutup mata nya dan berharap ini segera berakhir.

Tiba-tiba ia berhenti, ia merasa kaki nya sudah benar-benar menginjak tanah.

Perlahan Sana membuka mata nya, dan ia melihat sesuatu yang membingungkan.

"Apa ini semacam Kondominium? Tidak-tidak ini Apartemen. Lalu kenapa aku kemari?"

Sebuah pintu ada di hadapan nya saat ini. Pintu dengan nomor 279 itu, nampak begitu asing untuk Sana.

"Apa maksudnya ini semua?! Tuhan, berikan aku pentunjuk!"

Pintu tiba-tiba terbuka.

Sana bisa menembus benda-benda itu, namun sepertinya ini sebuah petunjuk. Jadi ia masuk menggunakan jalur manusia.

"Halo... Ada orang disini? Kau bodoh Sana, mana bisa manusia mendengarmu!"

Tempat ini sangat gelap, ia mengira pemilik tempat ini mungkin sudah tertidur. Malam memang sudah larut. Tapi untuk apa dia dibawa kemari?

"Buang-buang waktu saja! Lebih baik aku mencari Hyunjin. Dia pasti kebingungan." Sana berbalik hendak keluar.

Lampu tiba-tiba menyala. Sana kembali berbalik. Ia merasa seperti hantu yang dihantui.

"Astaga aneh sekali! Tunjukkan dirimu! Kau seperti Hyunjin kan?! Pertama kau tidak terlihat, lalu kau datang dan menakutiku! Aku tidak takut! Aku juga hantu! Maju kau!" Sana melayangkan banyak pukulan ke udara. Tapi itu tak berpengaruh apa-apa, karena hanya dia hantu disini.

Dan kini Sana yang lelah. Ia merasa bahwa diri nya sangat bodoh. Ia berbicara sendiri.

Akhirnya ia putuskan untuk mencari tahu tentang tempat ini. Dan alasan mengapa ia kemari.

Sana berjongkok, menemukan seseorang tengkurap di lantai dengan air yang tumpah di sekitarnya.
"Ada apa dengan orang ini? Apa dia sudah mati?"

"Belum. Dia belum mati." ujar seseorang membuat Sana melihat, siapa disana?

"Kau ternyata. Malaikat maut. Yoongi Oppa, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku tengah menunggu kematian nya, dalam 15 menit ia akan mati. Harusnya aku yang menanyakan hal itu padamu. Apa yang kau lakukan disini?" tanya nya balik dengan wajah tanpa ekspresi.

"Entahlah... Tapi nampaknya Tuhan yang membawaku kemari. Sesuatu menarikku kemari tadi."

"Apa kau bisa melihat hal yang menarikmu?"

"Tidak. Aku tidak melihatnya. Kurasa orang ini ditakdirkan Tuhan untuk bertemu denganku. Banyak hal aneh yang terjadi sedari tadi." jawab nya, jujur dari apa yang ia alami.

Dysphoria [SaKook]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon