Chapter 6 : Save You

351 51 3
                                    

Aku ingin kau tahu, tak semua yang hilang dapat dengan mudah dilupakan.

*-*

Tzuyu terus bersembunyi di belakang gadis bersurai cokelat itu tanpa berniat membuka mata nya. Dan jika kalian bertanya-tanya, siapa gadis ini? Dia adalah Sana.

"Tenanglah... Aku tak bisa menyentuh benda. Setelah kau mendengar aba-aba ku, ambil ponsel mu lalu hapus video itu. Makhluk itu tak akan bisa kembali dan terkunci disini jika videonya terhapus dari ponselmu. Kita bisa memusnahkan nya supaya tidak melukai orang lain setelah ini." bisik si gadis bersurai cokelat ketika mereka sudah hampir sampai ke ruang tengah.

Tzuyu menarik nafasnya dalam, berusaha mengumpulkan segala keberanian nya. Ia harus mempercayai hal tak manusiawi untuk saat ini jika ingin tetap hidup.

Grrr...

Suara geraman itu terdengar mengerikan, Tzuyu menyumbat telinganya dengan tangan supaya mengurangi suara-suara menyeramkan itu.

"Berikan manusia itu padaku! Dia harus mati!!!" suara menyeramkan bernada tinggi itu perlahan mendekat.

"Sial! Kenapa mirip Sadako..." Sana sedikit menyipitkan mata nya, sejak kecil ia cukup takut dengan hantu Jepang itu.

"Arrgghh!!! Berikan gadis itu padaku! Dasar hantu tidak berguna!!" leher wanita itu memanjang, wajah nya yang bersimbah darah juga terlihat saat rambutnya sedikit tersibak ke belakang.

"Merunduk!!!"

Refleks, Tzuyu langsung menunduk setelah mendengar perintah Sana.

"Tutup matamu. Dan merangkak lah ke sofa, ambil ponsel mu. Dan ya, jangan sampai kau menatap mata nya. Berbahaya. Aku akan menahannya, tapi tak bisa lama." bisik Sana, Tzuyu langsung manggut-manggut mengerti.

Sana berdiri dari tempatnya, lalu mendekati makhluk itu walaupun dia cukup takut.

"Hei! Jangan melukai manusia. Atau kau akan musnah." tegas Sana menatap tajam ke arah makhluk bersimbah darah itu.

"Berani sekali kau menantangku! dasar hantu rendahan."

Sana dapat melihat aura hitam dari makhluk itu. Aura nya sangat pekat, bahkan lebih gelap dari yang ia lihat pada Hyunjin.

"Kebencian itu... Kau kira menjadi iblis karena rasa benci itu adalah hal baik? Semua hantu tahu, Iblis akan dimusnahkan jika melukai manusia. Sudah berapa orang tak bersalah yang kau bunuh karena rasa benci mu itu?!"

"Dasar bodoh! Kau masih bergentayangan disini, kau pasti juga memiliki dendam. Seharusnya kau membalaskan nya sebelum terlambat, itu adalah suatu kesenangan yang tak dapat kau rasakan ketika masih hidup. Hahaha..." makhluk itu tertawa mendengar ocehan Sana yang memang benar ada nya.

"Aku tidak mendendam! Kau tidak tahu siapa aku dan alasan kenapa aku mati! Jadi hentikan ucapan bodoh mu itu dan minta maaf lah pada Tuhan, sebelum seseorang yang kukenal datang dan membuatmu musnah menjadi debu." pandangan Sana berubah menjadi serius, ia kurang menyukai jika ada yang membicarakan kematiannya. Itu adalah hal yang buruk.

"Aku tidak peduli! Tuhan itu tidak ada! Aku akan menguasai dunia ini dan membunuh semua manusia. Makhluk-makhluk tak berperasaan itu harus mati di tangan ku."

Hantu dan Iblis, semua berawal dari kematian seorang manusia. Tidakkah makhluk itu memikirkan bahwa dirinya juga manusia dulu?

"Gadis kecil... Kenapa kau merangkak seperti itu?" pandangan makhluk itu beralih pada Tzuyu. "Bukalah matamu, mari kita bicara."

"Jangan dengarkan dia!!! Fokus saja dengan apa yang akan kau lakukan." teriak Sana supaya Tzuyu tidak tergoyah oleh godaan yang keluar dari makhluk itu.

Dysphoria [SaKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang