3

9.4K 911 331
                                    

Hujan turun lagi dengan derasnya, bahkan payung itupun tak bisa melindungi dirinya dari percikan air hujan. Tapi Junkyu tak peduli.

Dimana Dia?!

Junkyu menatap sekeliling parkiran itu dengan panik, hari sudah gelap dan hampir tidak ada orang di parkiran itu, apalagi hujan turun dengan begitu derasnya sehingga tak akan ada orang yang begitu bodohnya berada diluar ruangan. Kecuali dirinya sendiri tentunya.

Ya Tuhan... Dimana Dia?!

Junkyu menatap mobil mercedes mewah yang masih terparkir di tempat parkir direksi yang tak kalah mewah dengan atap yang luas dan posisi yang lebih tinggi sehingga terlindung dari derasnya hujan.

Laki-laki itu pasti belum pulang, mobilnya masih terparkir dan semua orang bilang bahwa bos yang satu itu baru pulang setelah lewat jam 8 malam, dan lebih malam lagi pada hari Jumat karena besoknya akhir pekan. Dan sekarang hari jumat.

Dan Junkyu menunggu dengan cemas, bagaimana jika laki-laki itu sebenarnya sudah pulang? Jika bukan hari ini, akal sehatnya akan kembali dan dia akan kehilangan keberanian.

Berbagai pikiran buruk berkelebat hingga Junkyu tidak memperhatikan derasnya hujan yang mulai membasahi tempat-tempat yang tidak terlindung oleh payung kecilnya.

Lalu pintu lobby itu terbuka, dan sosok yang ditunggu-tunggu Junkyu melangkah keluar.

***

Seorang satpam membawa payung hitam besar dan memayunginya ketika Haruto melangkah menyeberangi jalan kecil yang membelah taman menuju parkiran direksi.

Hujan deras membuatnya tidak menyadari kehadiran Junkyu. Tetapi ketika jarak mereka semakin dekat, Haruto menyadari bahwa Junkyulah yang berdiri dengan payung mungil ditengah hujan menunggunya, dan mulutnya menegang.

"Wah, ada apa gerangan sampai Anda menyempatkan diri menunggu saya disini?"

Sebenarnya Haruto sangat geram, tetapi dia menahan diri karena kehadiran satpam yang memayunginya.

"S-saya... ingin bicara dengan anda."

Haruto mengernyit menyadari suara Junkyu yang gemetar dan wajahnya yang pucat pasi. Apakah Junkyu kedinginan? Berapa lama Junkyu menunggunya di luar sini? Tiba-tiba dorongan posesif membuatnya ingin meraih lelaki itu, memeluknya dan menyalurkan kehangatan tubuhnya.

Haruto melangkah ke bawah atap tempat parkir direksi yang menaunginya dari hujan, lalu mengisyaratkan satpam itu untuk meninggalkan mereka.

Setelah Satpam itu jauh, Haruto menatap Junkyu dengan gusar, "Demi Tuhan! tidak bisakah kau kemari berlindung di bawah atap ini? Payung itu tak berguna, kau hampir basah kuyup!"

Sejenak Junkyu ragu, tapi Haruto benar, tubuhnya mulai basah kuyup karena hujan deras itu disertai tiupan angin kencang.

Dengan hati-hati, dia melangkah ke bawah atap yang sama dengan Haruto. Haruto menatapnya tajam, sama sekali tidak menyembunyikan kejengkelannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Aku ada undangan makan malam, waktuku tak banyak." gumamnya sombong.

Junkyu menatap Haruto penuh tekad meski gemetaran, "Sa-saya menawarkan diri kepada anda, anda boleh memiliki saya semau anda."

Haruto menyipitkan mata, menahan gumpalan kekecewaan yang menyeruak di hatinya karena semudah dan secepat itu Junkyu menyerahkan diri kepadanya.

"Kau pikir aku masih berminat padamu?" gumamnya mengejek.

Wajah Junkyu pucat pasi, kata-kata Haruto bagaikan menamparnya keras.

Tapi dia bertahan, Demi Noa, tekadnya dalam hati.

A Romantic Story About Junkyu + Harukyu (✓)Where stories live. Discover now