Chap 21

1.1K 169 91
                                    

Lelaki itu terduduk di bangkunya, menunggu para manusia-manusia itu pergi meninggalkannya. Dan benar, tak lama kemudian para makhluk-makhluk itu sudah pergi begitu saja di ruangan yang dipenuhi bangku dan meja.

Kelas sudah kosong, sebenarnya tidak benar-benar kosong karena masih ada sepasang netra yang masih terdiam disana. Satunya sedang sibuk membenahkan peralatan sekolahnya, dan satunya lagi hanya diam ditempat sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Cih" decah sang empu yang sejak tadi diam tak bergeming. Apakah untuk memperjelas siapa mereka dibutuhkan identitas kelamin mereka? Baiklah, lelaki itu mungkin sedang kesal dengan pikirannya, entah itu apa.

"Si Felix ngapa kabur segala sih" gumamnya kesal, namun gumamannya bisa didengar oleh gadis yang kini sudah selesai membereskan peralatan sekolahnya dan sekarang tengah memakai syal berwarna krem.

Mata sang gadis menatap ujung kelas, tepat dimana sang lelaki itu duduk. Tatapannya sulit diartikan, entah apa yang ia pikirkan.

Sekian lama ia diam, akhirnya ia memutuskan untuk berdiri seraya memakai jaket hitamnya. Ia menenteng tasnya, entah mengapa ia harus menenteng tas yang harusnya digendong dipunggung.

"Heh Minju!" gadis itu tersentak dan tersadar dari lamunannya saat mendengar namanya dipanggil. Yaa, ia Minju, Kim Minju.

"I-iya Hyu-Hyunjin" sahut gadis itu gagap. Pasalnya panggilan Hyunjin kepadanya sangatlah tak menyenangkan.

Hyunjin menatap Minju tajam, entah mengapa bagi Minju, Hyunjin sangatlah menakutkan saat ini. Tidak, tidak hanya saat ini, tapi selalu menakutkan!

"Sini" ucapnya tajam. Minju segera menghampiri Hyunjin terburu-buru sambil menggemblok tasnya. Kini ia sudah didepan Hyunjin, tentu saja ia menunduk tak berani menatap mata Hyunjin yang sangat menyeramkan itu.

"Ngapain nunduk? Ngejek gua?" ucapnya penuh dengan tekanan. Minju menggeleng kuat, ia tak mampu menjawab pertanyaan Hyunjin, rasanya tenggorokannya tercekat dan sangat terasa tidak nyaman.

"Terus ngapain nunduk?" pertanyaan Hyunjin tak dapat Minju jawab, ia bingung... dan juga takut.

Hyunjin memutar bola matanya malas dan menghembuskan nafas kasar. Ia pun menarik dagu Minju begitu kuat, sehingga sang empu pun meringis kesakitan.

"Pantes aja lu sering di bully, ngeliat mata gua aja gak bisa" ucap Hyunjin dengan seringaian yang sangat menyeramkan. Minju sangat ketakutan, tangannya gemetar, pupil matanya tak terkendali, nafasnya tak beraturan. Wajah Hyunjin terlalu dekat dengan wajahnya membuat Minju semakin tak karuan.

Beralih dari dagu, tangan Hyunjin merayap keleher Minju dan mulai memeras leher Minju sampai rasanya Minju tak bisa bernafas.

"Akkh— Hyu—Hyun—jin—" ringis Minju yang kini tangannya berusaha melepas cengkraman Hyunjin yang begitu kuat.

BRAAK!

Hyunjin membanting Minju ke lantai, sampai kepala Minju terbentur ke meja yang tak jauh darinya.

"Khok! Khok! Khok!" Minju terbatuk setelah merasakan cekikan Hyunjin yang rasanya hampir membuatnya mati.

Buak!

Hyunjin melempar dua tas tepat diwajah Minju, membuat sang empu sangat terkejut, padahal ia masih terbatuk.

"Bawain tas gua sama Felix. Inget ke tempat biasa, jangan naik kendaraan sama sekali. Sampe gua mergokin lu naik bus, lu bakalan kena akibatnya!" setelah mengancam Minju, Hyunjin pun berlalu dan berjalan melewati Minju yang tersungkur dengan dua tas yang tadi menghantam wajahnya. Minju mencengkram kedua tas itu erat, bibir bawahnya ia gigit. Ia kesal, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Where stories live. Discover now