Chap 23

1K 148 93
                                    

Tatapannya suram... Yaa memang biasanya ia sangat suram, namun... Kini ia lebih suram dari pada biasanya...

Chaewon sudah berada di lorong sekolah, tepatnya ia sedang menuju ke kelasnya. Langkahnya tak bertenaga, badannya sangat lemas, seakan-akan tubuhnya berkata kalau ia 'sangat lelah'.

Kejadian tadi, membuatnya sama sekali bingung. Ia tak marah kepada Nancy, begitu juga dengan Felix. Ia sama sekali tak bisa menyalahkan orang yang sudah saling mencintai seperti tadi, sama saja ia tak menyukai kebahagiaan orang lain. Chaewon hanya bingung... Bingung mengapa ia mempedulikan orang lain? Mengapa ia mempedulikan Nancy yang notabane-nya baru saja sekelas dengannya satu setengah hari, bahkan saking tak pedulinya biasanya ia tak mengenali teman-teman sekelasnya. Namun tadi... Ia bahkan sempat marah karena Nancy diperlakukan kurang ajar oleh orang-orang dikelasnya. Dan juga... Mengapa ia begitu kesal saat Nancy memeluk Felix? Seharusnya ia tak pedulikan dengan hal seperti itu? Toh, ia juga pernah dipeluk oleh Felix saat menangis, mungkin saja Felix mmang berniat untuk menenangkan Nancy sebagaimana ia menenangkan dirinya. Namun tetap saja, ia merasa kesal. Ia bukan siapa-siapa Felix, ia tak menjalani hubungan 'special' dengan Felix, tapi mengapa ia marah? Mengapa? Rasanya ia sangat bimbang dengan perasaanya, ia sama sekali tak mengerti apa maksudnya perasaan yang kini ia miliki.

"Chaewon!" panggil seseorang, Chaewon yang sejak tadi melamun pun tersadarkan oleh teriakan namanya tersebut. Chaewon mecari asal suara tersebut, dan ia temukan seorang gadis berambut panjang hitam legam sambil membawa banyak makanan, tanpa disebutkan namanya mungkin kalian tahu siapa tokoh tersebut.

Chaewon hanya menatapnya bingung, kini gadis yang tengah menenteng dua kantong plastik yang berisi beberapa macam makanan itu sudah berdiri di depannya.

"Temenin gua makan yuk" ucap Hyewon seraya mengajak Chaewon ke suatu tempat.

"Apa?" tanya Chaewon bingung.

Hyewon seketika mendengus kasar akan ucapan Chaewon, "udah ikut aja" ucap Hyewon yang kini pergi begitu saja, Chaewon bingung harus apa namun ia hanya mengikuti langkah Hyewon begitu saja.

Arahnya berlawanan dari kelas. Mungkinkah ke kantin? Tapi tidak, ini juga bukan arah ke kantin, jadi... Kang Hyewon ingin mengajaknya kemana?

Hyewon menuntun Chaewon untuk menaiki tangga, tanpa harus diberitahu Chaewon akhirnya tahu mereka akan kemana. Rooftop sekolah...

Namum, sepertinya mereka tak akan keluar, diluar sungguh dingin, tak mungkin mereka berada diluar tanpa memakai jaket atau pun syal, mereka akan membeku.

Tebakan Chaewon benar, Hyewon duduk di anak tangga paling atas, tepat di belakangnya ada pintu untuk keluar menuju rooftop sekolah.

"Kita disini aja, pintunya dikunci" ucap Hyewon yang mulai mengeluarkan makanannya dari dua kantung plastik yang sejak tadi ia tenteng. Disitu ada 4 tusuk sotteok, dan 2 tusuk tokebi. Jangan lupakan ada sundae dan juga tteokbokki yang dibungkus dalam suatu tempat.

Chaewon pun memilih duduk didepan Hyewon yang tengah menggelar makanannya. Entah apa yang tengah dipikirkan Hyewon saat ini, mengapa ia bisa mengajak Chaewon makan. Tak lama kemudian, Hyewon pun mengambil satu tusuk sotteok nya dan ia makan. Chaewon diam saja, dan bingung menatap Hyewon. Hyewon seketika berhenti mengunyah ketika melihat Chaewon diam saja.

"Kok diem aja, ambil gih" ujar Hyewon yang mengedikkan dagunya mengarah ke makanan yang tengah ia gelar.

Chaewon membelalakan matanya, dan ia pun menggeleng, "gak usah, aku gak laper" jawaban Chaewon lagi-lagi membuat Hyewon menghela nafas berat. Ia sangat lelah mengahadapi sifat 'tak enakan' Chaewon. Hyewon memutuskan mengambil satu sotteok dan diberikan ke Chaewon. Bila ia tolak maka itu sangat tidak sopan, maka dari itu Chaewon pun memutuskan mengambilnya dari tangan Hyewon.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Where stories live. Discover now