Chap 28

1K 164 112
                                    

"Siapa yang ngelakuin ini?" tanya Chaewon yang berusaha untuk membuka mulut Felix yang sejak tadi bungkam, enggan menjawab pertanyaannya.

"Udah obatin aku dulu, nanti aku kasih tau" jawab Felix yang berusaha tidak memberitahu Chaewon, namun Chaewon tahu apa maksud Felix.

"Kamu jangan nyembunyiin sesuatu, kamu kan udah janji mau jujur dan cerita semuanya" Chaewon masih saja mendesak Felix. Sebab ini Felix tidak ingin membuka bajunya, ia tahu Chaewon pasti akan sangat khawatir dengan luka yang ia terima.

"Chaewon..." panggil Felix lirih, kini netra mereka saling beradu. Chaewon dengan pancaran matanya yang begitu terlihat khawatir dan kesal, sedangkan Felix hanya menatap Chaewon teduh.

"Nggak semuanya aku bisa ceritain, kamu boleh tau, tapi gak sekarang" perkataan Felix begitu dalam, Chaewon memang sangat marah dan kesal kepada pelaku yang menusuk perut Felix seenaknya, namun melihat ekspresi Felix yang seperti itu, ia tak tega untuk mendesaknya lagi.

"Kamu harus janji, kalo ada apa-apa, kamu harus bilang ke aku. Jangan pernah mendam perasaan kamu sendiri lagi" ucap Chaewon tegas, namun dibalas oleh senyuman tipis Felix.

"Padahal kamu sendiri juga suka begitu" jawab Felix.

"Udah pokoknya janji dulu" desak Chaewon yang mengacungkan jari kelingkingnya.

Seketika Felix merasa jantungnya berdegup tidak normal, bisa dipastikan sebuah semburat merah timbul di pipinya yang penuh freckleas, "Apa sih, udah kayak orang pacaran aja" ujar Felix seraya memalingkan wajahnya.

"Udah ihh cepetan" ucap Chaewon yang tak sabar. Felix menghela nafas berat, akhirnya ia pun menatap Chaewon, setelah itu ia menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Chaewon yang terlihat lebih kecil.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Kamu bisa tidur disini, kalo ada apa-apa panggil aku aja, aku ada dikamar sebelah" ujar Chaewon yang mempersilahkan Felix untuk tidur dikamarnya, sedangkan ia tidur dikamar orang tuanya.

"Ahh iya, gomawo (makasih) Chaewon" ucap Felix selepas mandi dan luka-lukanya sudah diperban rapih oleh Chaewon.

"Ini gak seberapa kok, kamu udah sering bantuin aku, mungkin ini saatnya aku balas  budi" jawab Chaewon seraya tersenyum tipis kepada Felix, Felix pun membalas senyumannya.

Setelah itu Felix berbalik dan ingin masuk ke kamar, namun sesuatu menghentikannya.

"Felix, boleh bicara sebentar" ucap Chaewon membuat Felix kembali menatap binaran mata Chaewon. Apakah gadis ini selalu terlihat khawatir? Setiap ia melihat kedua netra coklatnya, selalu saja memancarkan sirat kekhawatiran yang sulit untuk dikhawatirkan.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Where stories live. Discover now