Chap 25

1.1K 166 88
                                    

Tatapannya terkejut, sekaligus sendu. Pemuda berkemeja putih itu benar-benar tak berkedip ketika didepannya dipajangkan oleh perempuan yang menatapnya nanar dengan nafasnya yang tersengal.

Bagaimana ini? Chaewon tak bisa berkata apa-apa, bahkan jaraknya kini cukup jauh antara Felix. Ia senang bisa melihat Felix sekarang, namun dengan kondisi Felix yang begitu mengenaskan, membuat perasaannya hancur lebur. Apa yang dilakukan pemuda itu selama 4 bulan kedepan?! Tak pernah muncul disekolah, bahkan seseorang bernama Hwang Hyunjin saja sudah tak pernah melihatnya belakangan ini.

Chaewon memutuskan untuk memperpendek jarak antara dirinya dengan Felix. Namun... semakin ia maju mendekati Felix, semakin pemuda itu mundur kebelakang. Setiap Chaewon maju satu langkah, Felix pun mundur satu langkah. Mengapa? Apakah Chaewon melakukan kesalahan kepadanya? Raut wajah Felix tampak semakin sedih, sangat sedih hingga tampak menyedihkan. Namun yang aneh, ia tak mengeluarkan setetes air mata pun...

"Felix..." panggil Chaewon lirih dengan bibirnya yang agak gemetar. Tidak hanya bibirnya, tubuhnya pun gemetar, bahkan hatinya juga.

Felix tampak menundukkan kepalanya, tak lama kemudian ia menggertakkan giginya. Bisa dilihat dari jarak yang cukup jauh ini, tubuh Felix gemetar, gemetar dengan hebat.

"Kenapa... kenapa... kenapa ada disini?" tanya Felix yang berusaha untuk memandang tajam Chaewon, namun tampaknya sang pemuda itu tak akan bisa menyembunyikan kesedihannya.

Sesak... itu yang Chaewon rasakan sekarang... dadanya terasa sesak ketika mendengar suara Felix yang begitu parau, bahkan suaranya terdengar akan hilang.

"Felix... kamu kenapa?" tanya Chaewon lirih, ia berusaha menahan isaknya yang tertahan diujung tenggorokannya.

Felix hanya menggeleng, ia seperti mengatakan kalau ia baik-baik saja.

Chaewon menekuk wajahnya, ia kesal, "Dengan kondisi kayak gini, gak ada yang percaya kalo kamu baik-baik aja!" suara Chaewon agak meninggi. Bila dipikir sekarang, ia tak tahu apa-apa tentang Felix, yang ia hanya tahu Felix adalah gangster, dan ibunya mendekam dirumah sakit jiwa. Namun ia tak tahu, sebab mengapa ia bisa masuk gang seperti itu padahal ia bukan anak yang terbilang nakal, dan ia pun juga tidak tahu alasan ibunya masuk rumah sakit jiwa. Ia benar-benar tak tahu apa-apa tentang Felix, padahal Felix selalu ada untuknya, dan selalu memahaminya. Sedangka ia... tak pernah paham akan perasaan Felix...

"Maaf... tapi lu harus pergi" ucap Felix yang kembali menunduk. Sekali lagi Chaewon merasa sesak ketika Felix mengucapkan kalimat yang Chaewon tak ingin dengar.

"Gua ini monster... dan gak pantes dikasihanin kayak gini... jadi..." jeda Felix seraya menghirup nafasnya.

"Tolong... jangan temuin gua lagi..." akhir Felix dan saat itu pun ia menatap mata Chaewon yang tak percaya, dengan tatapannya yang begitu sendu. Tak lama kemudian ia membalikkan badannya, lalu berjalan terpincang-pincang seraya memegangi perutnya, dan menjauh dari Chaewon.

Chaewon menunduk, ia menggertakan giginya dan meremat telapak tangannya hingga memerah.

Lalu ia mengangkat kepalanya cepat, dan sudah menunjukkan mata yang penuh dengan air mata. Gadis dengan surai hitamnya itu berlari sekencang mungkin, memotong angin malam musim semi yang sedang asik menari-nari dengan kelopak bunga sakura. Chaewon tak akan membiarkan Felix pergi meninggalkannya begitu saja, ia tak akan melepaskan Felix, ia tak akan membiarkan pemuda itu menderita sendirian, ia ingin laki-laki itu merasakan kebahagiaan, sama seperti dirinya yang merasa bahagia saat bersamanya.

"FELIX!" teriak Chaewon membuat sang pemuda membalikkan badannya. Dan ia sudah menemukan, Chaewon yang kini sedang berlari kearahnya sekuat tenaga. Hal buruk yang terjadi selanjutnya adalah... Chaewon tak bisa menghentikan lariannya, namun ia sengaja kalau ia tak akan menghentikan langkahnya.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Where stories live. Discover now