Hyperthymesia

59 8 8
                                    

Hola! Hola Pembaca! Hari ini NH mau memberikan informasi baru nih tentang kelainan.

Eits, sebelum baca materi artikel ini. Kalian tahu tidak perbedaan Penyakit dan Kelainan? Kalau tahu jawab di komentar yaa!

Buat yang gak tahu, NH jelaskan sedikit.

Kelainan adalah perbedaan keadaan yang menyalahi atau menyimpang dari kebiasaan. Biasanya kelainan juga disebabkan oleh faktor genetika seperti buta warna, Hemofilia, Albino, dll.

Sedangkan penyakit adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus atau faktor lainnya. Salah satunya penyakit yang sedang melanda dunia di tahun 2020 ini, ya Covid-19.

Nah karena pembahasan kali ini tentang kelainan. Kita tunda dulu soal penyakit yaa. Yuk simak kelainan yang menurutku sangat unik ini. Kelainan unik ini bakal terpakai juga dalam ceritaku nanti.

Sebelum masuk ke materi Hyperthymesia, kita kenali dul beberapa jenis memori dalam Psikologi Kognitif

1. Memori Sensoris

Memori sensoris berkaitan erat dengan penerimaan stimulus dari panca indera yang kemudian akan disimpan sebagai suatu ingatan tertentu. Memori ini sifatnya hanya sementara. Contoh yang mudah seperti cubitan. Jika kita dicubit, tentu akan terasa dan teringat, tetapi tidak lama rasa sakitnya menghilang.

2. Memori Jangka Pendek

Kalau memori jangka pendek, mereka hanya memnyupan memori-memori yang dibutuhkan saja. Ingatan ini akan bertahan sedikit lebih lama dibandingkan dengan memori sensoris. Pada dasarnya sebuah memori yang disimpan benar-benar akan dipertahankan selama kita masih menaruh perhatian terhadap ingatan tersebut. Tapi jika kita tidak membutuhkan memori itu, nantinya memori itu akan menghilang dengan sendirinya.

3. Memori Otobiografi

Memori otobiografi merupakan memori yang dimiliki oleh individu mengenai masa lalunya. Isi dalam memori ini berkaitan dengan gambaran peristia atau deskrisi diri dari seorang indibidu. Memori ini masuk ke dalam ingatan jangka panjang. Seorang individu biasanya tetap mempertahankan memori ini dan terus berkembang sepanjang kehidupan.

4. Memori Dekleratif

Memori deklaratif merupakan memori yang memiliki sifat berusaha mengetahui sesuatu. Jenis memori ini akan mempertahankan pengetahuan-pengetahuan baru yang sudah dipelajari oleh seseorang. Ini merupakan bentuk memori jangka panjang yang akan sangat dipengaruhi oleh proses belajar seseorang.

5. Memori Prosedural

Memori presodural hampir mirip dengan memori deklaratif. Namun dalam memori ini seseorang akan menyelesaikan suatu masalah tanpa harus melakukan proses recall yang panjang. Dalam artian memori prosedural ini membhasa tentang kebiasaan. Contoh simpel saat ditanya 1+1 otak langsung bisa menjawab jika jawabannya adalah 2.

6. Memori Episodik

Ingatan episodok merupakan ingatan yang akan memberikan suatu urutan-urutan peristiwa.

7. Memori Semantik

Memori semantik biasanya disandingkan dengan memori episodik, keduanya sama-sama berada di jenis memori jangkapanjang. Dalam memori semantik, ingatan akan lebih didasarkan pada fakta-fakta tertentu.

Ini akan sangat berbeda sekali dengan bagaimana pola pikir seseorang yang mengutamakan ingatan episodik. Proses analisis juga berlaku di sini.

8. Memori Eksplisit

Memori Ekslipsi sebenarnya merupakan bentuk lain dari memori deklaratif yang berisi ingatan-ingatan. Namun, ingtan-ingatan ini memerlukan proses recall dengan usaha keras. Tentu saja, ini didapatkan juga melalui proses pembelajaran dari seorang individu.

9. Memori Implisit

Memori implisit sudah secara otomatis menjadi kebiasaan bagi seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Individu tidak perlu melakukan usaha keras untuk memanggil ingatan mereka dalam menyelesaikan sesuatu.

10. Memori Langsung dan Tidak Langsung.

Memori langsung merupakan memori yang sifatnya masih ada pada tingkat kesadaran manusia dan gambaran ingatanya masih sangat jelas. Sedangkan memori tidak langsung sudah berada di bawah tingkatan kesadaran manusia.

Nah setelah mengetahui tentang macam-macam memori, kita lanjut ke intinya yuk.

Hyperthymesia.

Hypertymesia adalah sindrom yang memengaruhi memori otobiografi sehingga orang yang mengalaminya tidak dibatasi untuk mengingat peristiwa secara spesifik dari pengalaman hidupnya.

Penderita memiliki kemampuan luar biasa untuk mengingat sesuatu secara spesifik yang ada di masa lalunya. Sehingga Hyperthymesia ini adalah sindrom yang menyebabkan seseorang dapat mengingat suatu peristiwa secara spesifik mulai dari tanggal, cuaca, warna dan posisi subyek.

Penderita Hyperthymesia ini tidak sama dengan Photograpy memory, mereka tidak dapat menghentikan ingatan mereka untuk memanggil kembali setiap kejadian yang telah mereka alami dalam kehidupan mereka.

Peneliti dari Universitas California pertama menceritakan rincian mengerikan dari seorang pasien yang mereka sebut AJ pada tahun 2006. Rincian kasus itu dijelaskan dalam majalah Neurocase. Sampai saat itu, memori ini umumnya dipandang sebagai sesuatu dilebih-lebihkan oleh pasien itu sendiri. Setelah laporan itu, puluhan lainnya keluar mengklaim memiliki kondisi yang sama. Namun, hanya 20 kasus telah dicatat hingga saat ini yang benar benar merupakan Hyperthymesia.

Namun, bagi penderita Hyperthymesia ... mereka akan menganggap semua hari sama saja dan tidak ada yang berbeda.

Menurut kamu, gimana artikel hari ini? Tunggu artikel selanjutanya ya!

Sekotak ImajinasiWhere stories live. Discover now