Penyakit dan Emosi

6 1 4
                                    

13. Emosi

Hai semua! NH di sini! Seperti biasa aku akan membuat artikel baru untuk kalian. Setidaknya bisa dijadikan referensi jika kalian pun ingin menuliskan cerita. Apakah kalian pernah mendengar kalau sakit kadang ada hubungannya dengan emosi? Atau malah emosi tersebut yang menyebabkan penyakit?

Melalui artikel di internet, orang yang tersenyum cenderung menunjukkan kalau orang itu bahagia dan cenderung memiliki kesehatan yang baik. Kadang emosi itu pula yang membuat seseorang dengan penyakit cukup parah bisa bertahan hidup dan lolos dari vonis kematian.

Fakta lain menunjukkan bahwa emosi atau perasaan seseorang tenyata bisa berdampak pada gangguan kesehatan tubuh lainnya. Seperi emosi negatif, ketika merasakan penyesalan, kita akan kurang nafsu untuk makan. Ketika kita merasa takut gagal dan tidak ingin mengecewakan, kita dapat merasa mual dan tegang. Atau ketika kita marah, kita dapat merasakan pusing sekali.

Apabila tidak dilampiaskan maka akan menumpuk dan dapat menurunkan daya tahan tubuh dan nantinya berakhir dengan menimbulkan berbagai penyakit. Jika begitu, kita harus buru-buru untuk mengobatinya dengan cara menenangkan diri.

"Manusia sehat adalah manusia yang seimbang dalam mengelola emosinya," tutur Founder Emotional Healing Indonesaia, Irma Rahayu dalam bukunya 'Emotional Healing Therapy'. Kemampuan seseorang mengelola emosinya berbanding lurus dengan keshatan jiwa dan raganya, termasuk potensi seseorang melakukan aksi bunuh diri. Faktor emosi, lanjut Irma, menjadi 90% penyebab munculnya penyakit fisik.

Menurut Irma, sebenarnya penyakit yang paling berat bukanlah kanker, bukan jantung bukan HIV, tetapi masih bisa sembuh karena ada support, support group," tutur kepada merdeka.com, Selasa (5/5)

Di bawah ini aku akan menampikan beberapa penyakit yang berhubungan dengan emosi seta penyebabnya :

1. Alergi, karena penyangkalan akan kekuatan dan kemampuan diri.

2. Radang sendi, karena perasaan tidak dicintai, ditolak dan perasaan dikorbankan.
3. Demam, karena perasaan marah yang tidak mampu diekpresikan.
4. Ginjal, karena kekecewaan, perasaan gagal, rasa malu yang ditekan.
5. Maag, karena takut, cemas, perasaan tidak puas pada diri sendiri.

6. Penyakit paru-paru, karena putus asa, kelelahan emosional, luka batin.
7. Sakit punggung, karena ketakutan akan uang, merasa terbebani.
8. Sakit pinggang, karena rasa tidak dicintai, butuh kasih sayang.
9. Jantung, karena rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal dan marah.

10. Kanker, karena kebencian terpendam atau makan hati yang menahun.
11. Diabetes, karena keras kepala, tidak mau disalahkan.
12. Glaukoma, karena tekanan dari masa lalu dan tidak mampu memaafkan.
13. Jerawat, karena tidak menerima diri sendiri, tidak suka pada diri sendiri.
14. Pegal-pegal, karena ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk dan kebersamaan.
15. Obesitas, karena takut, ingin dilindungi, kemarahan terpendam, tidak mau memaafkan.
16. Mata minus, karena takut akan masa depan.
17. Mata plus, karena tidak mampu memaafkan masa lalu.

Nah di atas ini kira-kira adalah emosi-emosi yang dapat mempengaruhi keadaan seseorang. Oh ya, aku juga pernah mendengar ketika sedang menjalani kuliah dan tengah menempuh psikologi pendidikan. Emosi seseorang memang dapat mempengaruhi kesehatan bahkan bisa sampai membuat orang itu mengalami gangguan mental. Bahaya banget ya?

Jadi kita perlu untuk mengatur emosi kita. Terlalu marah bisa terlalu membuat orang stres dan akhirnya tidak melakukan apa pun. Terlalu bersedih dapat memunculkan depresi. Hal-hal yang negatif dapat menimbulkan penyakit dan bahkan bisa parah.

Jadi kawan, tetaplah berpikiran positif dan cobalah untuk sabar dan memaafkan. Karena sejujurnya ini dapat menghindari diri kita dari emosi negatif. Terutama di masa pandemik seperti sekarang. Kontrol emosimu jangan sampai stay at home malah bikin emosi jadi labil yaa.

sehatdong.com/ULF

https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kaitan-antara-emosi-dan-penyakit-menurut-irma-rahayu.html

Sekotak ImajinasiWhere stories live. Discover now