Gaya Pengasuhan, Emang Penting?

8 2 1
                                    


Halo! Ketemu lagi sama Nh di riset Sekotak Imajinasi. Kali ini aku mau melakukan riset tentang Gaya Pengasuhan atau Parenting.

Seperti yang kita ketahui, orangtua merupakan komponen penting dari sebuah keluarga. Setiap orang tua pasti mendambakan seorang anak yang tumbuh dengan baik dan sukses di masa depannya. Namun, sebelum mencapai kunci sukses tersebut, orangtua perlu mengetahui apa saja gaya pengasuhan dan apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal tersebut.

Parenting style atau disebut gaya pengasuhan ini dilakukan oleh orangtua dalam kehidupan sehari-hari. Baumrind (1966,1991) mengatakan bahwa gaya pengasuhan merupakan serangkaian sikap yang ditunjukkan orangtua kepada anak untuk menciptakan iklim emosi yang melingkupi interaksi orangtua-anak, yang mencakup tiga aspek pengasuha yaitu authoratariam, authoritaive dan permissive.

Ketiga aspek di atas memiliki ciri khas dan efek yang berbeda dalam perilaku anak ke depannya. Mungkin kalian tidak asing, karena kalian pun pernah merasakannya. Entah itu orangtua yang bersikap otoriter, penyayang atau pun mendukung keputusan anak.

Parenting Style yang diterapkan orangtua.

1. Berwibawa (Authoritative)

Gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua biasanya cenderung aktif dalam menduku dan responsif, tetapi mereka juga tetap memberi batasan yang tegas. Ini dilakukan agar seorang anak tetap menerima kasih sayang yang cukup, tetapi mendorong anak untuk menjadi mandiri juga.

Pada gaya pengasuhan yang satu ini, orangtua berusaha untuk menjadi pendengar yang baik atas apa yang diceritakan oleh sudut pandang anaknya. Mereka menerima baik ucapan anak, tetapi tetap memberikan arahan untuk berperilaku seperti apa dengan berdiskusi ataupun menjalankan aturan.

Biasanya anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini cenderung ramah, bersemangat, riang, dapat mengendalikan dirinya sendiri, memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi dan lebih mandiri. Anak juga memiliki tingkat sosial yang cukup baik dan mentalnya sangat baik. Mereka akan terjauh dari masalah-masalah seperti upaya bunuh diri, depresi dan lainnya.

Itu semua disebabkan karena orangtua selalu memberi dukungan dan menjadi wadah curhat bagi anaknya sendiri.

2. Otoriter (Authoritarium)

Pernah lihat anak orang dengan gaya pengasuhan ini? Banyak kok di film apalagi di sinetron. Gaya pengasuhan ini menuntut seorang anak untuk mengikuti semua aturan yang berlaku tanpa terkecuali. Kerap kali, orang tua menerapkan hukuman dari tiap pelanggaran yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan agar anak tersebut patuh dan tidak memberontak. Ya ampun, ini tuh didikan orang tua atau peraturan sekolah sih?

Eh, kalian tahu gak sih kalau gaya pengasuhan ini kurang baik lho. Meski bagi pandangan orangtua, mereka ingin anaknya sukses dan sesuai harapan juga prediksi, tetapi itu belum tentu bagi si anak. Tentu, anak jadi tidak bisa mengungkapkan apa yang dia inginkan.

Bagi seorang anak, gaya pengasuhan ini terlihat kejam dan orangtua tidak merespons apa kebutuhan anaknya. Selain itu, penyebab dari gaya pengasuhan ini adalah anak cenderung tidak bahagia. Mereka juga tidak bahagia, pendiam, tidak aman, rendah diri dan hal negatif lainnya.

Eh tapi gaya pengasuhan ini juga bisa diperbaiki kok. Misal jika anak mendapatkan penghargaan atau berhasil, sebagai orangtua bisa memberikan sebuah hadiah. Sehingga anak tidak merasa terkekang dengan peraturan yang ada.

3. Permisif

Kalau gaya pengasuhan yang satu ini kebalikan dari otoriter. Orangtua akan bersikap hangat dan cenderung memanjakan anak mereka. Di sini orangtua tidak ingin anaknya kecewa dan menghindari kata tidak suka untuk anaknya.

Meski begitu, orangtua seperti ini juga menentukan batasan dan aturan untuk anaknya. Akan tetapi, jika orangtua gagal dalam berperan penting pada hal ini, anak bisa saja memberontak. Anak jadinya memiliki kontrol diri yang buruk, egois dan lebih ingin diperhatikan oleh orang-orang karena sifatnya yang manja.

4. Cuek (Uninvolved)

Gaya pengasuhan yang satu ini sih udah ketahuan ya? Orangtua cenderung tidak responsif pada anak. Enggak peduli juga anaknya mau kayak gimana, lagi butuh apa atau ada kendala apa dalam kehidupannya. Biasanya ini disebabkan karena orangtua memiliki masalah mental sendiri di mana seperti seorang ibu yang depresi, sehingga dia mengacuhkan anaknya.

Cueknya orangtua pada anak membuat anak merasa rendah diri dan tidak dapat percaya diri di lingkungannya. Mereka juga akan berperan aktif dan bahagia jika dapat menemukan model orangtua dari orang lain.

Jikapun tidak, anak biasanya akan lebih sulit mengatur emosi dan juga dapat memiliki masalah mental yang sama. Masalah ini bisa kok diatasi dengan cara orangtua mengajarkan sikap bertanggungjawab dalam menyelesaikan sesuatu.

5. Otoritatif

Gaya pengasuhan yang satu ini lebih mengedepankan logika dan pikiran yang positif. Ya, orang tua jarang menggunakan hukuman sebagai penyelesaian dari melanggar masalah. Mereka lebih mencoba membaca perasaan dan kemampuan anak. Selain tu mereka juga mendukung perkembangan anaknya.

Bisanya orang tua akan dengan senang hati mendengarkan apa saja keluhan anak mereka. Sehingga mereka bisa menyesuaikan dan memberikan arahan yang tepat sehingga anak tidak terjerumus pada kejahatan. Dengan menggunakan metode yang tepat. Anak pun dapat berkembang.

Nah gimana nih temen-temen? Empat gaya pengaruhan di sana itu udah umum kok. Coba aja cek di sinetron, mereka banyak ngasih contoh. Mulai dari orangtua yang cuek sampe sayang banget ke anaknya.

Sekian dulu riset untuk hari ini . Sampai jumpa lagi!

https://www.kompasiana.com/putri-wulan/581b733ab69373ca4f03e6ab/jenis-gaya-pengasuhan-orangtua-pada-anak

Sekotak ImajinasiWhere stories live. Discover now