Bel pulang sekolah sudah berbunyi 20 menit yang lalu dan Deran? Masih saja sulit dihubungi
Bang Deran
◾️Bangg
◾️Sasa dah dipager nih
◾️Bangg..Sasa samperin ke kelas nya abang ya..
◾️Bangg rapat yak
◾️Banggg
◾️Baangg
◾️Kamprett
◾️Anjingg woi
Panggilan ditolak
Panggilan ditolak
"Loh neng belum pulang ?" Sapa satpam sekolah atau biasa dipanggil Mang Asep.
"Iya Mang, numpang ngadem ya Mang hehe" tawar Sasa pada Mang Asep yang hanya tertawa kecil pertanda bahwa dia setuju.
"Eh bentar deh itu Si Kampret bukan ?" gumam Sasa melihat siluet Atha yang masih duduk diam di bangku koridor.
"WOI YG DUDUK DI KORIDOR" teriak Sasa sukses membuat sang empu menoleh padanya.
"Mau ngepet ya you disitu ? Sendirian dikoridor" tanya Sasa.
Langsung saja Atha bergegas menyusul Sasa karena dirinya juga sedang males teriak.
"Lah lah malah kesini" ujar Sasa lagi melihat Atha yang malah menghampirinya di pos satpam.
"Gue juga lagi nungguin abang gue goblok" sinis Atha lalu menjitak kepala Sasa dengan tak berperikeSasa an .
"Awh sakitt" rintih Sasa seraya menatap sinis Atha.
"Enak aja tadi lo bilang gua mau ngepet, lo kali panas-panas gini di pos satpam sendirian nunggu om-om belang bawa lo ke hotel hah?" tadi Sasa sekarang giliran Atha balas mengejek.
"Lah tumben ngga bawa montor? Oh tau nih mesti montor kamu disita kan kan" senggol Sasa pada lengan Atha.
"Sok tau banget lo pendek" ejek Atha lagi yang kali ini plus dengan juluran lidah.
"Oh iya, kemarin yang nemenin kamu ke RS kakak kamu kan?" tanya Atha.
"Hooh napa"
"Gapapa dah soalnya ntar malu aku kalo ternyata ngga kakak mu" ujar Sasa mengingat surat yang ia tulis di RS kala itu.
"Lah emang lo ketemu kakak gue emang?" heran Atha dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Eh anu ah gajadi deh" ucap Sasa gugup lalu memalingkan pandangannya ke sembarang arah.
Pasalnya, dirinya sudah membuka hp Atha waktu itu jadi, karena ia sangat sayang nyawa mending gajadi cerita aja deh.
"Heh napa" saut Atha lalu menarik lengan baju Sasa.
"Gapapa bego gajadi" sewot Sasa berusaha menyibukkan diri dengan HP.
Tak lama, sebuah mobil sedan putih pun mengahampiri keduanya.
"Sa, lo nebeng ngga? Mumpung gue lagi baik nih" tawar Atha bergegas masuk ke dalam mobil.
Sedangkan Denis yang sedang berada di dalam mobil itu, sedang sibuk mendengarkan musik di earphonennya.
Sehingga, sang empunya tak sadar jika gadis yang selama ini dia cari ternyata sedang mengobrol dengan adiknya.
"Enggak deh Tha, nunggu abang ae" kata Sasa tetapi, tak lama setelah itu dering telpon Sasa berhasil menghentikan langkah Atha yang mau masuk ke dalam mobil Denis.
"ABANG KEMANA SIH"
"Loh Sa lo nungguin gue toh"
"Nurutmu?"
"Yaampun Sa gue udah pulang daritadii, tadi kata Gia lu uda keluar duluan, jd dia ngira lu ada kerkom"
"Maa-"
Panggilan terputus sepihak oleh Sasa yang tak memberikan akses Deran untuk mengatakan maaf.
"Hmm Tha" bujuk Sasa melihat Atha menatapnya curiga.
"Apa" ketus Atha seakan tahu maksud Sasa kenapa memanggilnya lagi.
"Tawaranmu tadi masih berlaku ngga" cicit Sasa sepelan mungkin agar orang-orang yang berlalu lalang tak dapat mendengarnya.
"Ngga" singkat Atha langsung melangkah masuk ke mobil.
Tapi,
Sebuah hantaman tas mendarat keras dikepala Atha.Ya, siapa lagi pelakunya jika bukan Sasa.
"Nebeengg elaa" sudahlah, aura ke tomboy an Sasa mulai keluar kala mengatakan itu.
"Lo minta nebeng baik-baik bisa ngga? ngga harus lempar tas sama tuh lengan jaket keatasin kan" heran Atha seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Udah ah kebanyakan bacot ih masnya" sela Sasa langsung nyelonong masuk ke dalam mobil Denis.
"Lho Tha lu nebengin temen lu" bisik Denis tanpa menengok siapa teman tebengan Atha.
"Tuh kucing garong yang maksa" kesal Atha seraya menggeretakan giginya.
"Heh tas lo" lempar Atha menyadari ternyata tas Sasa masih ada padanya.
"Yaudah dong gausah dilempar juga kali upil anoa" teriak Sasa dengan suara cemprengnya yang berhasil membuat Denis akhirnya menoleh untuk melihat siapa teman Atha itu.
"Lo !"
"Kakak !"
-UNITE ?-
Ada yang kaget tuh siapa kira-kira ya?
Vote💙comment
salam
-Calon masa depan BTS-
KAMU SEDANG MEMBACA
UNITE ?
Teen Fiction"Kali ini gue nurut karena Gilang udah terlanjur janji sama lo," "tapi lain kali enggak bakal gue bolehin lo ganggu acara rebahan gue lagi"ancam pria bermata sipit yang tak lain adalah Atha Alfino Adhitama. "dan aku juga enggak bakal mau minta - mi...
