"Oi ngapain lo disitu ?? ngepet ?" teriak Atha setibanya dia di lapangan sekolah.
"Iyanih nyari dolar" asal Sasa sembari melempar kerikil ke arah Atha.
"Hahaha tolo lo" langsung saja Atha duduk disamping Sasa yang sedang duduk panas-panasan di depan pos satpam.
"Heh ngapain sih lo kesini ha?!" seraya mendorong- dorong lengan Atha agar menjauh darinya.
"Wohoo santai mbaknya, gue kesini cuma mau ngasih lo gopek nih" seraya memberikan uang 500an dari uang sakunya untuk diberikan ke Sasa.
"Mata lo sepuluh ah" kesal Sasa langsung beranjak berdiri.
"Kasarnya beuh" kini sahut Gilang setibanya dia di samping Atha-Sasa.
"Pacaran ya kalian" tebak Gilang lagi.
'PLAK'
Langsung saja Sasa memukul Gilang dengan kerikil yang sedaritadi dibuatnya mainan.
"Njir rambut gue yang kinclong" lalu mengusap- usap rambutnya.
"Pulang ngga lo ?" tanya Farhan setibanya mereka menyusul Gilang yang tadi meninggalkannya di koridor kelas XI dengan Pak Tri sendirian.
"Eh Papi" canda Atha sempat-sempatnya.
Tanpa banyak omong, Farhan beranjak menuju parkiran meninggalkan Gilang yang tadi pagi nebeng dia.
"TUNGGUIN KEK HAN !" langsung saja Gilang lari menyusul Farhan dengan tergesa-gesa.
"Lo ngapain buset daritadi berdiri mulu"
"Ya lagian lo ngapain juga deket-deket gue hah" kesal Sasa mengehentak-hentakkan kakinya.
"Gapapa sih itung-itung gue hutang budi kemarin ke Abang lo yang beliin gue makanan, makanya gue temenin lo sekarang"
"Tuh semprul kemana sihh" gerutu Sasa mencoba kembali menelfon abangnya yang tidak aktif
Suara deruman motor berhenti tepat di depan Sasa-Atha.
"Abang lo rapat tadi" ujar Farhan menatap Sasa yang sedang beradu argumen dengan Gilang.
"Kenapa barusan ngomong sih lo kambing conge !" kesal Sasa menunjuk-nunjuk Farhan.
"Lo ngga tanya"
"Pulang ngga lo?" tanya Farhan lagi giliran menatap Atha."Hm anu gue.." gugup Atha mencoba mencari alasan logis untuk menemani Sasa.
"Alah Han pakai ditanya. Mau mepet tuh anak dia !" balas Gilang.
"HEH !" sentak kedua joli menatap horor Gilang yang cengengesan.
"Gue cabut duluan" balas Farhan irit seperti biasa, mungkin jika ada pepatah 'irit kata pangkal kaya' mungkin Farhan lah satu-satunya orang yang teguh mempertahankan pepatah itu.
"Sukses ya pacar bayangan gue !" seru Gilang seraya memberikan tangan pertanda semangat pada Atha.
"MAHO !" balas Atha dijawab tawa renyah oleh keduanya.
"Gini deh, lo sekarang lo mau pulang sendiri apa sama gue aja" tawar Atha menatap Sasa yang tampak seperti PMS.
"Naik bus ajalah gue, males ama lo yang ada ntar gue pulangnya ngga ke rumah gue malah ke rumah sakit ! karena bawa motor lo kebut-kebutan macem di kejar Pak Polisi !" gerutu Sasa seraya berdiri dan menepuk-nepuk rok nya yang kotor karena tadi duduk di tanah.
Tak menunggu balasan Atha, Sasa bergegas melangkahkan kaki menuju halte bus menunggu bersama murid lainnya.
"Wih Sa tumben banget naik bus" sapa Mita tersenyum manis ke arah Sasa.

YOU ARE READING
UNITE ?
Teen Fiction"Kali ini gue nurut karena Gilang udah terlanjur janji sama lo," "tapi lain kali enggak bakal gue bolehin lo ganggu acara rebahan gue lagi"ancam pria bermata sipit yang tak lain adalah Atha Alfino Adhitama. "dan aku juga enggak bakal mau minta - mi...