Ojek Dadakan

39 16 0
                                    

Seperti biasa, bila guru sedang kosong seperti ini kelas yang mulanya bersih, rapi dan dan teratur mendadak jadi seperti pasar. Seperti contohnya kondisi kelas X IPA 2 sekarang.

Barisan depan yang biasanya dihuni oleh siswa-siswa tertib berubah menjadi barisan tukang kebo alias tukang tidur. Berbagai macam gaya tidur pun ada, dari mulai tidur dengan tangan terlipat diatas meja, terlentang diatas meja, sampai tidur dengan kaki selonjoran dibawah meja.

Dibarisan tengah pula terbagi menjadi 3 kelompok,

kelompok di ujung kiri terdapat sekitar 10 cewe yang sedang bergosip ria membentuk lingkaran

Kelompok di ujung kanan pula terdapat 4 perempuan dibawah meja yang sedang sangat mendalami drama korea. Sesekali mereka juga mengumpat apabila sang antagonis beraksi, adapula yang menangis bombay apabila feel drakor juga sedang sedih.

Tak hanya itu, diatas 4 perempuan tadi rupanya juga ada 2 perempuan yang sedang mencoba berbagai make up yang sudah dibawanya dari rumah.
 

Ah iya dibarisan tengah, seperti biasa ada kaum adam yang sedang dalam mode gila.

Agas yang menari-nari diatas meja seraya membawa jbl ditangannya,

Tio yang berlagak seperti gitaris terkenal,

serta Dafa  yang juga menari-nari sembari memberikan saweran seceng (Rp.1000)  pada Agas

dan tak lupa Farrel sebagai sang drumbber dengan meja sebagai korbannya.

"TAREEKKK MAANGGG" teriak Agas semakin gila.

"Daf, nih saweran lagi buat tuh tuyul mayan lah udah hibur kita" panggil Atha memberikan seceng yang tentunya dianggap sebagai hutang.

Tiga cowo dalam mode gila, sedangkan 13 cowo lainnya yang masih dalam mode waras dibarisan paling belakang.

Sedangkan Atha ,Gilang ,Akbar ,Reno ,Zidan , Agam ,Geo ,Dino , dan Julian mereka ternyata juga seperti teman-teman cewenya yaitu rebahan dengan berbagai macam gaya seraya menggosipi guru kinclong nan bening disekolah tercintanya ini.

"Gurunya pada kencan apa gimana dah udah 30 menit pergantian pelajaran tpi belum dateng njir" gerutu Dino yang mulai bosan.

"Kencan mata lo lima udah punya anak bini semua njir !" kesal Atha menoyor kepala Dino.

"Heh tapi ada yg masi uwaw njir" balas Julian mulai bergosip  mengingat bahwa tadi pagi

,saat dirinya melewati koridor kelas XI matanya tak sengaja menangkap guru wanita yang notabenya masih muda dan kinclong sekinclong piring yang habis di cuci.

"Mantep kayanya" ucap  Geo yang termasuk jajaran pria bermata keranjang.

"Gimana kalo nanti istirahat kita nunggu didepan ruang guru aja ya" pikir Atha yang kenapa akhir-akhir ini butuh belaian tante-tante.

(njir jijik aku nulisnya )

"Mantep tuh Tha ntar kita ajak si Farhan sekalian" usul Gilang mengingat sahabatnya yang macam kanebo kering.

"Mana mau dia ! Dia tuh ya kaya si Agam! palingan juga dia kalo suruh milih kita apa Agam mesti milihnya Agam !" Agam yang sedaritadi hanya menyimak menatap Atha-Gilang malas.

"Mau gue ingetin ngga Tha? Agam anak taekwondo njir" canda Julian disambut tawa ejekan dari lainnya menertawakan nasib Atha.

"Habis ini gue yakin 100% Atha bakal di penyet ama Agam" balas Zidan semakin memojokkan Atha.

"Tenang Tha gue jagonya bikin sambal, ntar gue bikinin sambal biar penyetnya lebih nyes" balas Reno memberikan 2 jempol pada Atha.

"Gue siapin lalapannya deh baik kan gue" balas Atha dengan sombongnya.

UNITE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang