13. Bersamanya

132 23 1
                                    

Part ini real ya lanjutan part 12 :)
Happy reading gengs

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah sampe di depan bangunan yang sunyi dan gelap dengan pagar yang tinggi, tiba-tiba Nay langsung buka pintu gerbang, membiarkan Kai, Sehun, dan lawannya Kai memasuki motornya.

"Lo bedua emang, kalo lagi susah suka ngajak-ngajak gue. Lo gak tau sekarang jam berapa? Jam SETENGAH 3 PAGI BEGE!" Kezel Nay.

"Gue juga titip motor temen gue ya?" Mohon Kai.

"Traktir gua pizza, gak mau tau." Nay ninggalin 3 bocah ntu.

"Ya udah gua balik duluan ye. Bye." Pamit Sehun ke Kai.

"Rumah lo di mana?" Tanya Kai.

"Deket kok gak jauh dari sini."

"Okay, kalo gitu sekalian aja. Lagian searah ini jalannya." Mereka berdua jalan beriringan. Tiba-tiba hp Kai bunyi, ada pesan masuk. Ternyata ada SMS dari mamanya yang ngebuat Kai diem dan bingung.

"Kenapa?" Orang itu ngeliat Kai yang lagi gelisah.

"Eoh, gak kok gak papa." Kata Kai sambil liat orang yang ada di sampingnya.

"Wait. Sejak kapan lo pake masker?" Kai lihat orang itu pake hoodie item dengan kupluk yang di taro di kepala ditambah masker warna putih.

"Daritadi."

"Ohh, kita pernah ketemu sebelumnya gak sih?" Kai tuh penasaran weh, soalnya ni org kayak gak asing di mata dia.

"Ekhem, belum." Jawab orang itu dengan gugup. Keliatan dari suaranya.

"Ohh okay." Akhirnya Kai ngebuka hp nya, setelah itu di tempelkan ke telinga kanannya.

Tapi apa daya, hp seseorang yang ada di sampingnya malah berdering sehingga dirinya kaget dan langsung mematikan hp bersamaan dengan Kai yang menjauhkan hp dari telinganya. Kai melihat orang yg di sampingnya dengan curiga.

"Kenapa gak diangkat?"

"Gak penting." Merasa terintimidasi, ia jalan ngedahuluin Kai.

"KAK RAM!" Kai teriak yang buat orang tersebut berhenti melangkah, sedangkan Kai jalan menghampirinya. Setelah itu Kai megang dua bahunya dan langsung di bawa ke dalam pelukan. Orang itu kaget dan diam di dalam pelukan Kai.

"Gue khawatir lo kenapa napa di jalan, tapi ternyata lo ada di sekitar gue."

"Lo belom ngasih kabar semenjak jam 7 tadi." Lanjutnya.

"Ma....maaf."

"Gak, lo gak perlu minta maaf, Kak." Kai ngelepasin pelukannya dan beralih natep Dio dengan tatapan sedikit khawatir.

"Gue anter lo pulang ya?"

Setelah di depan rumah Dio, Kai natep Dio lekat dan-

"Udah jam setengah 4, istirahat ya Kak." Kata Kai sambil senyum kecil ke Dio.

Cinta Pandangan Pertama [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant