WOTSS | 00. Prologue + Trailer 1

557 94 32
                                    

Kwon Sora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kwon Sora

Orang-orang bilang. Aku adalah anak yang beruntung. Dilahirkan di keluarga yang sangat menyayangiku, mempunyai kakak yang selalu setia padaku. Dan lagi, aku punya kakak-kakak lainnya yang selalu memberiku semangat dan juga dukungan. Mereka adalah teman-teman kakakku, mereka sangat baik.

Tapi, aku sering bingung karena hal itu. Entah mereka baik padaku karena memang tulus, atau mereka baik padaku karena kasihan?

Kasihan?

Ya, mungkin. Karena aku adalah pasien penderita penyakit jantung? Entah la, karena moodku yang selalu labil Aku sering memikirkan hal seperti itu. walau kenyataannya tidak begitu.

Sejak usia 13 tahun aku sudah sering bolak-balik kerumah sakit. Mungkin rumah sakit itu muak karena terlalu sering melihatku. Ajaib aku bisa hidup sampai saat ini, setiap tahunnya pasti dokter selalu mengatakan hal tidak masuk akal kepada keluargaku. Tapi buktinya aku masih sehat sampai sekarang. Walau dengan sokongan obat-obat keras itu.

Kecelakaan 7 tahun yang lalu membuatku harus menderita. Pasalnya saat kecelakaan aku terkena serangan jantung dan hampir saja meninggal di tempat. Mungkin Tuhan masih menyayangiku, hingga aku masih diberikan keselamatan. Kalau saja aku tidak menerima donor jantung secepatnya, kemungkinan aku sudah tidak ada di dunia ini lagi.

Tapi, jantung yang aku terima ternyata tidaklah sempurna. Aku harus menerima kenyataan kalau jantung yang ada di dadaku sekarang mengalami kelainan. Aku sering merasakan sakit, aku sering merasakan sesak, aku sering merasa kalau jantung yang ada di dalam sana itu ingin meloncat keluar dari rongga dadaku.

Setiap hari aku tidak bisa hidup tanpa obat pereda nyeri, obat itu harus selalu ada disampingku. Jika mereka tidak ada, aku akan mati konyol. Tentu konyol, karena jantung sialan ini aku tidak bisa melakukan semua hal yang aku suka.

Aku bahkan tidak bisa melanjutkan kuliahku. Hari-hari aku harus dirumah dan menikmati semua kesendirian dalam hidupku.

Tidak adil, tapi aku harus bersyukur karena aku masih memiliki orang-orang yang menyayangiku. Terkadang aku ingin menerima keadaanku, tetapi hati kecilku sering sekali menyelentingkan kata-kata kecewa dan sedih.

Aku sering melamun, memikirkan masa depanku yang sudah tertutup oleh awan gelap. Aku tidak tau bagaimana masa depanku nanti, atau mungkin aku tidak punya masa depan?

Apa waktuku akan berhenti sebelum aku merasakan bagaimana menjadi tua?

"Hei, melamun lagi?"

Kak Soon Young, kakakku yang paling aku sayang setelah kak Min Hyun. Dia selalu ada di sampingku saat aku merasa terpuruk karena keadaan.

Aku hanya tersenyum simpul "aku baik-baik saja" balasku. Tapi raut mukaku tidaklah bisa di sembunyikan. Kak Soon Yong bisa membaca semuanya hanya dengan sekali lihat.

Wish on The Same Sky | LJH 📌Where stories live. Discover now