xxvi.

5.4K 749 179
                                    

here, take your daily dose of kv. your welcome. awas hatinya lumer.


now playing: [ Say So - Doja Cat (Rainych Cover) ]

perlu lima menit saat jeongguk keluar dari kamarnya untuk menyadari bahwa kini ia tidak sendirian. rambutnya dibiarkan acak-acakan walau sudah mencuci muka, kemudian mencium aroma bacon mengudara di dapurnya.

"taehyung?"

"pagi, tukang tidur," sapa pria berambut madu itu, melemparkan senyum meledek, "kau ingin mandi atau makan dulu?"

"kau memasak?"

"uh-hum, kebiasaanku karena aku tinggal sendirian di Jerman. lagi pula ini bukan memasak yang sesungguhnya." setelah meletakkan sepiring bacon yang baru dipanggang berikut beberapa toast, taehyung menyilangkan lengannya, matanya menyipit melihat jeongguk. "kuganti tawaranku, sebaiknya kau mandi atau tidak ada sarapan untukmu."

"tapi aku lapar sekali,"

"tidak ada negosiasi, shoo shoo!"

jeongguk tergelak sejenak, sebelum akhirnya menyingkir dari sana, menuruti perintah taehyung. ia sudah menghubungi euiwoong perihal absennya, sekretarisnya itu nampak terkejut tapi juga sudah memperkirakan bahwa jeongguk akan mengambil libur untuk beberapa hari.

keberadaan taehyung di apartemennya terasa asing dan familiar di satu waktu. biasanya jeongguk senang menghabiskan waktu luangnya sendirian, namun karena ada taehyung, jeongguk tidak bisa melakukan itu, anehnya ia sama sekali tidak keberatan untuk ini.

jeongguk muncul tidak lama, dengan rambut yang masih setengah basah, kaos hitam dan sweatpants. ia menggasak rambutnya ke belakang dengan jarinya, membiarkan dahinya terekspos. taehyung mau tidak mau mengakui pria yang baru saja mandi ini benar-benar tampanㅡbahkan melewati toleransinya. apa dia sengaja memamerkan dahinya begitu atau itu adalah mekanisme diluar kesadaran? taehyung tidak mau mencari tahu.

"kopi atau teh, tuan jeon jeongguk?" taehyung berdeham pelan.

"kopi, terima kasih, asisten kim."

taehyung hanya tertawa menanggapi gurauan tiba-tiba itu, ia menaruh secangkir kopi untuk jeongguk dan teh untuknya sendiri. "senang dengan liburmu? saat bangun dan mandi, sudah ada makanan yang menunggu dan ditemani saat sarapan?"

"senang sekali, baru sekali aku begini dengan orang lain selain orangtuaku," balas jeongguk, mengambil toast lalu menggigitnya, "sebelumnya aku tidak memperkenankan siapapun menginjakkan kaki di apartemenku."

"jadi aku ada di kasus spesial? whoa, aku tersanjung," taehyung menghirup tehnya, "tapi ingat, aku punya banyak sekali agenda hari ini."

"aku tahu, kemarin sudah janji akan kutemani bukan?"

"termasuk menemui orangtuaku juga?"

"itu termasuk jugaㅡtunggu, kenapa omonganmu ini agak ambigu? kenapa seolah aku akan melamarmu?"

"why? kau tidak mau melamarku?" taehyung menelengkan kepalanya, bermaksud mencandai.

"jika aku melamar, apa akan diterima?"

"tentu sajaㅡ"

ring-ring, hello? | ✓Where stories live. Discover now