Bab 4

181 18 0
                                    

Ting..
Sebuah pesan masuk diponselku, dan saat ku baca refleks aku kaget, gimana aku gak kaget coba Anna sudah memberi kabar padaku kemarin akan datang hari ini, tapi ia memundurkannya pada Minggu depan.

Langsung saja jemariku menari diatas keyboard ponselku dan mengirim pesan balasan itu padanya.

Aku
Ko, gak jadi na? Kan hari ini kamu bilang, kenapa harus di tunda?


Ting...
Satu pesan masuk lagi ke ponselku.

Anna
Afwan ya mbak, ini keluarga aku baru datang hari ini dari Luar Negeri, kan gak enak kalau aku tinggalkan.

Aku yang membaca hanya berooh ria.

Aku
Oo,, jadi itu alasannya, ya udah deh gak apa apa.

Anna
Sekali lagi afwan ya mbak,

Aku
Iya, gak apa apa.

Setelah itu ku letakkan kembali ponselku ketempat semula.

"Mbak, aku mau mijam buku novel dong..."
Aku pun melirik kearah asal suara, ternyata Zahra sedang berdiri didepan pintu kamarku.

"Emm, ambil saja, tapi kalau sudah baca letak kembali ketempatnya ya..."

"Iya..."
Setelah ia mencari buku lalu ia berlalu keluar dari kamarku.

"Ee,, Zahra jangan lupa tutup pintunya.." Ucapku.

"Iya iya...bawel banget, kan bisa tutup sendiri..."ketusnya.
Lalu pintu pun tertutup dan sekarang aku berada dikamarku seorang diri.
Aku masih bingung, jawaban apa yang harus ku berikan untuk keluarga mas Fathan malam ini, sebenarnya aku sudah mengerjakan sholat istikharah, tapi kebingungan itu masih mengganggu pikiranku, dan aku belum mendapatkan jawaban yang benar benar matang untuk ku berikan nanti. Semoga saja jawaban ku nanti menjadi pilihan yang terbaik untukku...Aamiin_batinku.

Saat aku masih melamun tentang jawaban yang harus ku diberikan malam ini....

Tiba tiba...

Tok Tok Tok...
"Syifa...buka pintunya.."ku dengar suara Ummi yang ingin masuk kekamarku, pasti Ummi ingin membahas kesiapan malam ini, huh menyabalkan_batinku.

"Masuk saja Ummi, pintunya gak aku kunci ko..."

Ceklek...

"Ini baju untuk malam ini, Ummi sudah belikan kemarin..."

"iya, taruh saja di situ mi..."
Ucapku, dan Ummi pun meletakkan bungkusan baju yang ia beli kemarin di meja samping tempat tidur.

"Gimana nak?sudah dipikirkan apa belum..."

Tu kan benarkan..pasti bahas tentang perjodohan itu_batinku

"Sudah Ummi, semoga saja jawaban yang aku berikan nanti menjadi pilihan yang terbaik untukku Ummi..."lirihku.

"Aamiin, apapun jawaban yang kamu berikan nanti itu adalah keputusan kamu yang sudah dipikirkan matang-matang nak... Ummi cuma berharap kau bisa menerimanya, sebab Ummi liat nak Fathan orangnya baik, lagipula ia tahu juga kan tentang hukum hukum agama, dan dia juga bisa membimbing kamu hingga menuju Jannah_Nya..."

Penantian HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang