Bab 6

184 17 0
                                    

"Wehh sudah nyebar undangan aja kamu ini? Ternyata ada juga yang mau sama lo....hahaha"
Itulah Farhan teman karibku di pesantren, walaupun kami sudah lulus tapi pertemanan kami masih akrab seperti waktu mondok dulu.

"Emangnya aku ini cowok apaan? Main ngata ngata begitu..."
Ini ni yang gak aku suka dari si Farhan, selalu saja suka mencari masalah.

"Ya ampun muka nya cemberut gitu, cup cup cup..sini aku cium...hahaha"

"Iiiii, emang lo anggap aku itu cewe apa?! Dasar ya ini bocah mesum!"

"Assalamualaikum bro, apa kabar nih? Ucap Raihan yang tiba-tiba datang. Dan keduanya pun menoleh kearah Raihan, dan langsung menjawab salamnya.

"Seperti yang lo liat sekarang, baik baik aja kan.."kata Farhan, maklum ia memang suka eseng kalau sudah bertemu seperti ini, tapi yang anehnya sama ni bocah, kalau bertemu dengan orang lain, ma syaa Allah kalem banget dah.

"Kamu ini, masih aja suka eseng, Ingat umur napa! Ucap Raihan sambil menepuk pundak Farhan. Dan yang di tepuk pundaknya pun hanya terkekeh mendengar ucapan Raihan.

"Oo iya Fat, benar ya kata teman-teman lo mau nikah?" Tanya nya, aku hanya terkekeh mendengar nya.

"Iya, makanya aku kesini ngajak kalian ketemuan, ini undangan lo, harus datang ya..."sambil menyerahkan satu undangan kepada Raihan.

"Oh pasti dong aku dateng! Kan pernikahan sahabat gue, masa sama pernikahan sahabat gue gak dateng, teman macam apa gua..."ucap Raihan yang diikuti dengan gelengan kepala Fathan dan Farhan.

"Bener bener ni anak, terlalu mendramatis hidup lo...."ucap Farhan.

"Kebiasaan deh suka sering nonton sinetron...ya gini kan jadinya..hahaha" sambungnya sambil tertawa terbahak bahak dan diikuti gelak tawa Fathan.

Raihan pun hanya bergidik ngeri melihat sohib karibnya yang tertawa begitu mengerikan bila dilihat.

"Sudah! Sudahh...stop tertawa nya, malu dilihatin banyak orang to, lihat to..to too.." ucap Fathan menengahi sambil menunjuk dengan dagunya kearah sekitar. Dan betul mereka sedang dilihatin banyak orang.

"Lagian yaa, ini tuh bukan tempat acara komedi.."sambungnya.

"Iya iya...mangapp.."ucap Farhan asal.

"Maaf Han! Maafff!! Ucap Fathan dan Raihan kesel bersama dengan intonasi yang sedikit ditinggikan.

"Than, terus perasaan lo untuk si Felly gimana? Masih adakan"

"Felly?? Tanya ku. Dan diangguki keduanya.

"Felly sudah tunangan dan Minggu depan ia mau nikah"ucapku, entah kenapa mood ku tiba tiba berubah setelah mendengar nama Felly.

"Apaaa?!! Kamu beneran Fat..."teriak Farhan.

"Gak usah kali teriak teriak, budeg ini telinga!
Ucap Raihan.

"Iiiii, siapa juga yang teriak di telinga lo, ogah!!"
Mereka memang suka berantem kalau lagi kumpul kumpul begini, tapi dibalik itu, ia menganggap hanyalah sebuah candaan yang mampu menghibur para pendengar. Ya itulah mereka, saling menjahili satu sama lain.

"Udah udah, gak malu apa diliat orang orang, ini cafe lho bukan tempat lo berdua berantem. Oke!"
Leraiku.

"Lo beneran gak ada rasa lagi sama si Felly? Tanya Raihan.

"Pertanyaan bodoh apa itu, iya iyalah, masa aku suka sama istri orang, gak baik tau..."

"Bagus deh kalau begitu?"

Tiba tiba aku teringat pada kejadian kemarin di mobil, kenapa ia menangis? Sepertinya ia tak suka dengan pernikahan ini, tapi kenapa ia mau menerimanya_batinku.

Penantian HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang