19 - That Feeling

343K 41.3K 9.8K
                                    

Bosan, satu kata yang berhasil mewakili perasaan Chrisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bosan, satu kata yang berhasil mewakili perasaan Chrisa. Namun kata bosan itu tidak bisa ia sampaikan langsung karena saat ini, Chrisa sedang bersama Alvero. Kekasih sekaligus pembullynya.

Namun, satu hal mengganggu Chrisa. Ia ingin bertanya sesuatu kepada Alvero. Sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Al," panggil Chrisa.

"Hmm?" Balas Alvero masih asik dengan buku komik yang ia baca.

Saat ini keduanya sedang berada di perpustakaan komik. Tempat yang baru diresmikan. Komik adalah salah satu kesukaan Alvero, dari kecil pria itu gemar sekali membaca komik. Jadi tidak heran jika langsung ke sana setelah perpustakaan resmi dibuka.

Perpustakaan komik itu terbilang cukup besar, terdapat empat lantai, dan semuanya terisi dengan rak-rak berisi komik. Ada ruang baca per skat, ada juga ruang baca yang khusus untuk member VIP.
Untuk ruangan VIP tidak terlalu luas, hanya saja lebih privasi karena dibuat setiap ruangan dengan pintu geser, lagi kedap suara. Terdapat fasilitas bantal, selimut, meja berukuran kecil, dan juga beberapa fasilitas lain di ruang VIP itu.

Alvero dan Chrisa kini tengah berada di ruang VIP, karena pria yang disebut-sebut sultan itu langsung mendaftarkan dirinya menjadi pelanggan VIP, dengan membayar uang yang jumlahnya tidak sedikit untuk member card yang harus diperbarui tiap tiga bulan sekali, menurut penjelasan petugas perpustakaan. Dan Alvero langsung membayar untuk dua tahun.

Hening. Bagaimana tidak? Hanya Alvero pelanggan VIP perpustakaan komik. Mengingat perpustakaan baru dibuka dan pelanggan kebanyakan memilih untuk membaca komik gratisan di tempat sempit ber-skat.

Kembali lagi ke percakapan mereka. Alvero hanya menjawab dengan deheman, ia masih fokus dengan komik yang ia baca. Posisinya juga mendukung. Jika Chrisa duduk bersandar di tembok, Alvero tiduran dengan bantal yang tersedia.

"Cia temen SD kamu, akrab banget ya sama Alex, Ando, kamu juga. Kalian emang deket banget ya dulu?" Tanya Chrisa.

Alvero melirik Chrisa tajam, "Lo nggak lihat? Gue lagi asik baca?" Tanya Alvero balik.

Chrisa menelan ludah. Lupa, bahwa seharusnya ia tidak bertanya saat Alvero sedang fokus. Masalahnya ia bosan karena berdiam diri tanpa melakukan apapun selain melihat Alvero membaca buku bergambar itu. Salahkan saja rasa bosannya.

"Maaf, lanjutin aja, aku nggak bakal ganggu lagi." Balas Chrisa.

Alvero kembali membaca komik. Namun fokusnya terbagi. Ia menjadi penasaran kenapa Chrisa tiba-tiba menanyakan Cia.

"Lo kenapa tanya Cia?"

"Hah? Enggak, cuma sedikit aneh aja lihat Alex, Ando akrab sama perempuan yang bukan pacar atau gebetan mereka." Balas Chrisa jujur.

"Cia tuh selain temen SD, juga termasuk cewek bersejarah pas SD."

Chrisa menyimak, entah kenapa menarik membahas Cia. Chrisa merasa bahwa dirinya kagum kepada gadis itu, cantik, pintar, rasanya sempurna.

Silhouette [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang