🐧Chapter21🐧

2.9K 108 4
                                    

SELAMAT MEMBACA

"Holeee! Libulan!" seru seorang pria pada anak kecil yang sedang ia gendong setelah keluar dari bandara.

"Ayo Nang, sini sama Mama. Mama kangen." sahut seorang wanita yang di tangannya menyeret koper besar berisi pakaian yang akan ia kenakan saat berlibur di pulau indah ini.

"Nggak usah, biar Olga sama aku aja. Kamu mending nyeret koper ke taksi yang udah nunggu kita, tuh." balas pria tadi pada mama Olga yang tak lain Yaya orangnya.

Yaya mengangguk patuh, "Anak ganteng sama Daddy dulu ya, nanti kita main-main lagi." ucap Yaya pada Olga sembari berjalan ke arah taksi khusus yang sudah di pesan pria tadi sesudah turun dari pesawat.

"Iya Mama, Oga chama Daddy duyu." balas pria tadi dengan wajah baby face yang di balas kekahan oleh Yaya.

Di perjalanan menuju hotel, Yaya memejamkan kepalanya dan tanpa sadar ia bersandar di bahu pria tadi.

Liburan kali ini sungguh Yaya nantikan sejak sibuk pergulat dengan tumpukan berkas di kantornya. Ia ingin bernafas sejenak, maka dari itu ia memutuskan untuk liburan 7 hari di Bali.

~~~

Malam harinya, Yaya ingin menidurkan dirinya sejenak di kasur yang empuk. Tapi, ponselnya yang terus berbunyi sangat mengganggu keinginannya.

"Huaaa!! Kantor ada masalah apa lagi sih!?" kesal Yaya sambil memaju-mundurkan kakinya yang berjejer lurus di atas kasur dengan dongkol.

"Mama kenapa? Kok keliatan kesel gitu?" tanya pria yang telah bersama Yaya sejak perceraiannya dengan David waktu itu sambil memberikan dot pada Olga.

"Mama kesel, Dad. Urusan di kantor masih banyak banget."jawab Yaya sambil memajukan bibirnya kesal.

Pria tadi terkekeh sambil berjalan ke ranjang yang sama dengan Yaya. "Sini peluk dulu, biar kesalnya hilang." balasnya sambil memeluk Yaya yang masih tiduran setelah menaruh Olga di pinggir kanannya.

"Jangan dipeluk ish," Yaya berusaha melepas pelukan pria tadi.

Sebelumnya ia dan pria tadi tak pernah berpelukan 1 kali pun, mungkin pria tadi terbawa suasana gelapnya malam dan bercampur di 1 ruangan yang sama, walau di sana masih ada Olga yang hanya asik dan fokus dengan dot susunya.

"Kenapa? Belum terbiasa ya dipeluk aku?" tanya pria tadi dengan suara pelan saat mulutnya berada di depan telinga Yaya.

Yaya terkekeh sambil menggeleng. "Bukan. Tapi benar kata kamu, keselnya langsung hilang waktu kamu dekap aku kayak tadi." jawab Yaya tanpa malu sedikit pun.

Pria tadi ikut terkekeh sambil memajukan wajahnya ke wajah Yaya.

"Ka-kamu mau nga-ngapain?" tanya Yaya dengan suara tertahan karena bingung dengan apa yang akan pria di depannya ini lakukan.

Pria tadi tersenyum tipis, "sekali ya?" pintanya sambil mengusap bibir Yaya dengan ibu jarinya.

"Haaa?" Jantung Yaya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Ya?"

"Ta-tapi - ...,"

"Percayalah aku mencintaimu. Jangan ragu padaku, aku akan selalu ada untukmu," ucap pria tadi sambil terus memajukan wajahnya. "Aku mencintaimu."

Cup!

Mata Yaya benar-benar melotot kaget akan kelakuan pria tadi. Ia ingin marah, tapi pria tadi malah terlebih dahulu kabur ke kamarnya sendiri sambil membawa Olga ikut serta dengannya.

"Kau menyebalkan daddy." lirih Yaya yang merasakan panas di wajahnya.

"Kyaaa!! Kau menyebalkan daddy!!" Yaya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sampai ia merasakan kantuk, yang membuatnya langsung tidur dengan memimpikan pria tadi.

~~~

Pagi harinya, Yaya dan 2 laki-laki yang selalu ada di dekatnya sejak lama, pergi ke pantai untuk mencari makan yang enak di sana, sekaligus melihat pemandangan laut luas secara langsung.

Setibanya di tempat makan mereka langsung duduk asal sembari menunggu waiter's datang.

Pria tadi izin ke kamar mandi sebentar karena ada panggilan alam. Yaya menunggu bosan setelah memesan menu sarapan pagi ini sambil memangku Olga yang tengah makan tempe.

"Yaya!?"

Suara itu ...?

Otak Yaya langsung berfikir keras, apakah baru saja ia halusinasi karena merasa namanya di panggil mantan suaminya.

"Yaya!" panggil suara tadi yang membuat Yaya menoleh ke samping. Di detik itu juga ia melotot kaget, karena sungguh di depan matanya saat ini adalah mas David yang sedang bergandengan mesra dengan Mola.

"Ma-mas David?" cengo Yaya.

David tersenyum canggung. "Apa kabar kamu?" tanyanya.

"Ba- ...,"

"Daddy datang!! Olga kangen ya Daddy tinggal sebentar?" Pria tadi yang mengatahui akan pertamuan Yaya dengan sang mantan suami tak di sengaja. Langsung kembali lalu mengambil alih Olga untuk ia gendong.

"Mas Stiven?" cengo David akan ketenangan pria tadi yang sangat tiba-tiba dan mengejutkan dirinya.

Pria tadi tersenyum sambil menggenggam tangan Yaya erat. "Ayo Ma! Kita cari tempat makan lain!" Ajaknya tapi langsung di berhentikan David.

"Apa hubungan kalian berdua?" tanya David.

Stiven menatap Yaya sambil mengedipakan sebelah matanya penuh rahasia. "Kita suami istri." J
jawabnya lalu langsung pergi meninggalkan David yang hatinya tiba-tiba nyeri mendengar jawaban pria yang saat ini bersama mantan istrinya tadi.























***

01 part lagi, uwwuw.

Lelah √Where stories live. Discover now