Bab 481 - Negosiasi Internasional (13)

1.8K 114 0
                                    

Mereka saat ini terletak di dekat perbatasan Kerajaan Hun dan Kerajaan Bei Mu, oleh karena itu, tempat pertemuan tidak terlalu jauh.

Ketika Liu Yue mendengar ini, dia mempertimbangkannya sebentar, lalu melihat ke arah Ku Za Mu yang berdiri di sampingnya, "Aku bisa pergi, tetapi siapa yang akan menjadi duta besar utama, dan siapa yang akan menjadi wakil duta besar?"

"Tentu saja kamu akan menjadi duta besar utama." Ku Za Mu tersenyum dan mengungkapkan serangkaian gigi putihnya. Itu adalah poin penting yang membuatnya untuk bernegosiasi dalam pembicaraan damai.

"Bagus kalau begitu. Jika Anda tidak mendengarkan saya selama perjalanan, maka jangan salahkan saya karena tidak berperasaan. Juga, beri saya 20.000 tentara dan kuda."

"Selesai." Janda Permaisuri Xiao tidak ragu sama sekali.

"Bersiaplah dan ikuti aku." Liu Yue mengangguk ketika dia mendengarnya. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam suaranya ketika dia memberi isyarat ke arah Ku Za Mu, lalu berbalik dan berjalan menuju tendanya.

Sehubungan dengan pembicaraan damai, dia tidak memiliki banyak pengalaman. Itu tidak sesederhana salah satu dari mereka menyatakan kondisi dan pihak lain langsung menyetujuinya. Itu adalah seni, keterampilan.

Jika mereka ingin mendapatkan keuntungan terbesar selama pembicaraan damai, itu tidak sesederhana bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sekalipun itu hanya sebilah rumput, Anda bisa berargumen bahwa itu berharga. Seni negosiasi ini harus didiskusikan dan direncanakan terlebih dahulu.

Kali ini, lebih mungkin setara dengan konferensi pembicaraan perdamaian internasional asli yang direncanakan sebelumnya.

Saat Liu Yue berbalik dan pergi, tekadnya yang teguh membuat Janda Permaisuri Xiao menatapnya dengan tatapan yang lebih dalam. Saat dia terus mengamati sosok Liu Yue yang mundur, tidak jelas apa arti ekspresinya.

“Dasar bocah cilik, kamu berhasil merampas orang yang sangat berbakat. Kerajaan Bei Mu kita pasti akan makmur di masa depan." Ye Lu Ji sangat gembira saat dia mengangkat Ye Lu Hong, tertawa terbahak-bahak saat dia kembali ke tendanya.

Kamp segera menjadi lebih sibuk.

Tidak ada yang memperhatikan ekspresi Janda Permaisuri Xiao.

Proses mempersiapkan pasukan mereka dan mengawal Raja Hun menuju Kota Lu Ke berlangsung dengan cepat. Itu baru diputuskan di pagi hari, namun Liu Yue sudah berangkat pada siang hari.

Saat angin barat bertiup, langkah Liu Yue bertambah cepat.

Namun, di dataran rumput yang luas dan layu itu, hanya ada dua gerbong yang melaju dengan cepat. Hanya ada beberapa penjaga di samping Liu Yue. Seluruh rombongan polos dan menyedihkan, itu bahkan lebih sederhana daripada kereta pedagang.  Itu sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat.

Descent of the Phoenix - 13 Years Old Princess ConsortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang