MPB'31

3.3K 145 2
                                    

Happy Reading
💕
***


"Ke toko buku dulu ya Kak sebentar." Ajak Vania.

Vano pun membelokkan motornya ke arah toko buku, bukan sebentat tapi berjam-jam mereka di sana karena Vania tidak juga menemukan buku yang ia mau.

"Sore nih dek." Ucap Vano

"Oke, yang ini, bayar dulu."

Mereka pun meninggalkan toko buku dan langsung menuju ke kediaman Harrish.

Ting

Nong

Ting

Nong

"Ngapain dek?" Tanya Vano setelah selesai memarkirkan motornya.

"Lagi pencel bel, emang di sangkanya lagi ngapain?" Ucap Vania.

"Ya elah, tinggal masuk doang pake acara pencet bel segala, sok penting banget." Ucap Vano.

"Hehe kan gue emang penting kali bang." Ucap Vania.
 
 

Ceklek
 
 

Pintu pun terbuka. Terlihat Lisa di sana yang langsung membulatkan matanya melihat Vano dan Vania pulang bersama. Sedangkan Vania hanya mengembangkan senyumnyasenyumnya pada Lisa.

"Ihh, ... ngapain lo di sini?" Ucap Lisa

"Lah apa urusannya sama lo?" Jawab Vania santai.

"Nggak, .. nggak, lo gak boleh masuk."

"Heh ini rumah gue, ngapain lo larang-larang gitu." Ucap Vano.

"Vano ihh, kamu kok gitu sih, gak hargain aku banget." Ucap Lisa kesal.

"Mau di hargain berapa lo sama gue? Orang gak ada harganya juga lo buat gue." Jawab Vano santai.

Terlihat Bunda yang baru turun dari lantai atas, seketika Vania semakin mengembangkan senyumnya.

"Bundaaa...!" Teriak Vania yang langsung menerobos masuk dan berhambur ke pelukan Riana.

"Hai sayang, gimana kabarnya? Bunda kangen banget sama kamu." Ucap Riana.

"Tante kenal sama dia?" Tanya laras heran.

"Ya kenal lah, kan pacarnya Vano." Jawab Riana.

'ah elah Bunda sama Vania kenapa jadi 11/12 gini si.' batin Vano.

"Ayo sayang, Bunda baru selesai masak loh, ayo kita makan, Vano ayo makan sayang." Ajak Riana.

Lisa masih mematung di pintu masuk, dengan bibir yang semakin di cemberutkan dan kakinya yang menghentak-hentak ke lantai.

"Yeaayy makanan kesukaan Vania, Bunda baik deh, Vania sayang Bunda." Teriak Vania senang saat melihat makanan di meja makan lalu memeluk dan mencium Riana.

"Sesek nanti Bundanya di pelukin mulu." Ucap Vano.

"Ish ngiri aja si bang." Ucap Vania.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang