•Andre Cemburu?•

1.7K 147 62
                                    

ReadyOrNot

Lelah, mungkin yang sekarang kamu rasakan. Rasanya ingin secepatannya merebahkan tubuh dikasur. Kalo kamu tidak memaksa pulang, mungkin kamu akan menginap di Mall. Pasalnya teman-temanmu itu lupa waktu apabila sudah berkumpul.

"Lix, lu tunggu sini gue ngambil motor dulu." Kamu mengangguk, lalu Raka berlalu pergi kearah parkiran.

Raka memaksa untuk mengantarmu pulang walaupun kamu menolak. Sebenernya tidak masalah siapapun itu yang mengantarmu pulang, namun yang menjadi masalahnya adalah kamu harus pulang kemana? Secara rumahmu itu adalah rumah Andre.

Detha juga kali ini tidak bisa membantumu karena Isal memaksa untuk mengantarnya pulang. Alhasil mau tidak mau kamu terpaksa menyetujui ajakan Raka. Bagaimana dengan suamimu? Jangan ditanyakan lagi sudah pasti dia mengantar Ica pulang.

Kamu menunggu Raka tepat di pintu masuk Mall yang mulai sepi. Kedua tanganmu memeluk tubuhmu sendiri sebab udara malam ini dingin.

Ting!

Satu notifikasi masuk dalam ponselmu. Sontak kamu kerahkan tanganmu untuk membuka tas kecil yang kamu pakai, lalu menggambil benda persegi panjang yang pipih di dalam sana.

Ghoib
| Angel, Lu tunggu di Mall ntar gue balik
lagi.
| Gue anter Ica dulu.

You
Angel? siapa ya? |
Aku pulang sama Raka aja,|
udah fokus anter ica aja.

Ghoib
| Elu kan Angel^_^
| Tunggu gue apa susahnya sih!

you
Udah dibilangin aku gak suka dipanggil |
Angel!
Kamu mikir apa sih dre? Di Mall udah sepi |masa iya aku nunggu sendirian.
Udah urus Ica aja sana.|

Ghoib
| Angel panggilan khusus gue.
| Gue cepet kok, nih otw ke Mall tunggu.
Read

Tin!

Baru saja hendak membalas pesan Andre, kamu sudah dikagetkan oleh klakson motor. Kamu mendonggakan wajahmu dan ternyata itu Raka.

"Ayo naik Lix," ajak Raka.

Kamu terdiam seketika, namun Raka membunyikan lagi klakson motornya.

"Udah malem, lu harus cepet pulang," tutur Raka.

"Hmm, iya ayo pulang." Kamu memutuskan untuk menaiki motor Raka.

"Pengangan takutnya lu terbang nanti," Ucap Raka dengan nada mengejek.

Kamu menggulum mulutmu, lalu berpegangan pada bahu Raka. "Udah, ayok jalan."

Raka berdecak kesal, pasalnya Kamu hanya berpegangan pada bahunya saja. "Ck, oke."

Motor melaju dengan kecepatan rata-rata tidak lambat dan tidak juga cepat. Keadaan jalan sudah sepi, hanya ada satu dua kendaraan yang berlalu lalang.

"Lix," panggil Raka.

Tidak ada respon darimu, kamu hanya diam. Kamu bingung memikirkan harus pulang kemana. Ditambah dengan Andre, yang pasti akan marah karena tidak menuruti ucapannya.

"Lixie?"

"Ha? Iya kenapa Ka?" Kamu baru menyadari jika Raka memanggilmu.

Ready Or Not! [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant