•Labil•

2.1K 120 59
                                    

ReadyOrNot

Matahari datang menyinari bumi, bertukar tugas dengan bulan yang sudah semalaman lembur menerangi bumi. Sorot sinar matahari menembus melalui celah ruang kamar mengenai pada wajah seorang gadis.

Hembusan angin pagi hangat menyapu wajah gadis tersebut yang sedari tadi tengah duduk meringkuk didepan jendela yang sedikit terbuka. Kicauan merdu burung-burungpun saling sahut menyahut seolah menyapa dipagi hari yang cerah ini.

Namun, kenampakan raut wajah gadis tersebut berbanding terbalik dengan keadan cuaca di luar sana. Raut wajahnya masam, mata merah sembab, serta bibirnya yang merah dan bengkak menghiasai wajah cantiknya itu.

Kamu kacau.

Iya kamu, gadis tersebut adalah kamu.

Sesekali kamu memandang kearah ranjang berseprai biru dongker, tapi sialnya itu membuat hatimu semakin sakit. Adegan-adegan panas malam tadi tak bisa hilang dari ingatanmu dan pria itu...

"Arghhh!" Kamu menjabak rambutmu.

Mata cantikmu sontak mengarah pada wajah yang sedari tadi terus mengentayangi otakmu. Tampak senyuman kecut terpoles pada bibir indahmu.

Namu senyuman itu tidak muncul sendirian melainkan didampingi oleh tetesan air mata yang keluar dari matamu, mengalir jatuh ke pipi.

Lihat, apa wajah yang tenang dan damai ini adalah seorang iblis malam tadi?

"Apa harus dengan cara itu Dre! Itu membuatku semakin hancur! Dan kamu yang menghancurkannya! Hiks..."

Menatap wajah suamimu saat ini itu sangat menyakitkan. Dia menghancurkanmu, walau kalian sudah menikah tapi tidak sepantasnya dia melakukan itu diwaktu dan keadaan yang seperti ini.

Sudahlah hatimu terlalu sakit jika harus terus melihat wajah itu. Lantas kamu menjauh dan kembali memandang keluar jendela lalu menangis lagi.

Tak lama Suara lenguhan terdengar dari atas ranjang tersebut. Ternyata Andre sudah bangun.

Sedikit demi sedikit Andre membuka matanya, lalu perlahan dia bangkit dan duduk diatas kasur. Andre menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menetralkan kondisinya. Mungkin dia masih merasakan pusing karena efek minuman yang dia minum.

"Ohh shit!" Andre memijat pelipisnya.

Sedetik kemudian pandangan Andre terfokus pada cermin dihadapannya yang menampilkan keadaannya yang naked dibagian atas. Dia bingung.

Hiks hiks ...

Isakan tangis sesengukan terdengar menganggu telinga Andre, lantas Andre menolehkan pandangan pada arah asal suara tersebut.

"Lixie!" Andre bangkit dengan cepat menghampiri kamu, lalu memegangi kedua bahumu.

"Kenapa nangis? Ada apa?" Tanya Andre.

Tangisanmu semakin keras, dan Andre semakin bingung. Tak lama Andre terdiam mencoba mengigat seseuatu karena dia merasa ada yang aneh dengan dirinya saat bangun tadi.

Andre membulatkan matanya. "Apa?!"

Rupanya Andre mengigat kejadian malam tadi walau tak sepenuhnya ingat. Tapi dia tahu apa yang dia lakukan terhadapmu, Itu kejam.

Ready Or Not! [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora