•Crazy Night•

2.1K 118 52
                                    

ReadyOrNot

'Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi...'

Huhh..

Helaan nafas panjang keluar dari mulut mungilmu setelah mendengar suara operator tersebut. Entah apa yang harus kamu lakukan sekarang selain menunggu.

Maju mundur. Maju lagi dan mundur lagi semua itu kamu lakukan guna menyibukan diri agar tidak terlalu memikirkan hal yang aneh-aneh. Malam ini sungguh sunyi dan sepi, hanya dentingan suara jarum jam yang terdengar diruangan ini.

"Udah jam berapa ini, tapi dia belum pulang. Tadi bilangnya sebentar nyatanya lama!"

Arah pandanganmu beralih melirik pada jam dinding.

Pukul 23.49.

"Bertemu Ica sampai lupa waktu!"

Kesal sekali. Sebab posisi kamu sekarang sendirian dirumah, dan ini sudah larut malam. Bagaimana jika ada perampok atau orang jahat masuk kerumah ini.

Menakutkan.

Kedua kakimu kini mulai terasa pegal setelah hampir setengah jam berdiri mondar mandir di depan pintu menunggu suamimu pulang. Kalo saja malam ini tidak menyeramkan pasti kamu tidak akan seperti ini.

Lantas kamu memutuskan untung merentangkan tubuhmu diatas sofa, menatap langit-langit atap ruangan.

Terpejam sekejap.

"Gimana aku percaya kamu berubah, kalo sikap kamu aja masih gini," gumammu.

Entah mengapa bayang-bayang Andre terus bergentayangan dibenakmu. Ternyata Mencoba untuk melupakan itu sulit, tak semudah saat mencoba mengenal.

Sedetik kemudian kamu sontak bangkit mengubah posisimu menjadi duduk. "Mungkin lepas dan pergi dari Andre itu lebih baik."

Kamu meraih ponsel yang terletak disamping tubuhmu, lalu menyalakannya. Terlukis senyum tipis pada bibirmu ketika melihat lockscrean yang menampilkan fotomu dan kedua sahabatmu yang diambil ketika camping kemarin.

Gemas.

Matamu fokus pada sosok Ica di foto itu. "Aku bakal ikhlasin Andre demi kamu Ca."

Bagimu kedua persahabatan lebih penting dari pada hidupmu sekalipun. Ica dan Detha, mereka selalu ada disampingmu selama ini. Kedua sahabatmulah yang membuatmu tegar untuk melanjutkan hidup setelah kepergian kedua orangtuamu.

Mereka sangat berharga.

"Tapi, kalo Andre udah jadi milik kamu, apa kita bisa kaya dulu lagi? Kalo iya aku bener-bener lepasin Andre demi kamu," gumammu.

Drtt drtt

Ponselmu tiba-tiba bergetar dan ternyata Raka menelpon. Mungkin Raka hawatir denganmu karena dia tahu jika Andre belum kunjung pulang.

Saat kamu hendak mengangkat panggilan dari Raka, secara bersamaan terdengar suara motor yang berhenti dihalaman rumahmu.

Pasti Andre.

Kamu berjalan kearah pintu, sembari mengangkat telpon Raka, berniat untuk memberitahu jika Andre sudah pulang dan dia tidak perlu khawatir lagi.

Ready Or Not! [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz