•Jujur [2]•

1.5K 117 41
                                    

ReadyOrNot

"Lixie..!"

Kamu menoleh kearah asal suara.

"Hai Raka!!" Sapamu.

"Ini ambil." Raka memberikanmu sebuah susu kotak rasa coklat kesukaanmu.

Kamu diam menatap Raka, heran saja mengapa tiba-tiba dia memberimu susu. Apa ada hal yang dia mau darimu?

Raka menarik tanganmu, lalu meletakan susu tersebut pada telapak tanganmu. "Ibu muda kaya lu harus minum susu biar kuat!" Setelah dia terkekeh tertawa.

"Kamu tahu?" Tanyamu.

Raka mengangguk. "Andre ngasih tahu gue."

"Lebih tepatnya dia ngancem gue buat jauhin lu sih." Raka tersenyum miring.

Kamu terkekeh.

"Lu dari mana? Kok sendiri? Andre mana? Padahal dia ngebacot kemarin katanya gak bakal pernah pergi dari sisi lu," jelas Raka.

"Aku dari kelas dan ini mau nyari Andre. Tiba-tiba kangen aja sama dia." Kamu menarik satu sudut bibirmu.

"Cah elah! Udah kangen-kangenan nih sekarang! Haha."

Kamu menyentuh bahu Raka. "Rak, makasih karena—" Raka menyela perkataanmu. "Gak usah bilang makasih lix."

Kamu berdecak. "Eh btw gimana lancar Rak?"

Raka mengangguk. "Lagi usaha nih, doain aja ya!" setelahnya dia menepuk bahumu pelan.

Disisi lain, Andre yang baru saja keluar dari pintu rooftop terkejut melihat Raka memengang bahumu. Sergap Andre berlari kearahmu dan menepis tangan Raka dari bahumu.

"Weh kalem atuh bro!" Cecar Raka.

"Gak usah sentuh milik gue!" Tegas Andre.

Raka hanya mengangguk paham.

Tak lama, pintu rooftop kembali terbuka. Dan Ica muncul dari balik pintu. Andre, Raka dan kamupun melirik pada Ica, namun Ica membuang mukanya dan berlalu pergi.

Raka menepuk bahu Andre. "Jagain istri lu! Jangan buat dia sakit hati mulu!" Lalu Raka beranjak pergi kearah Ica berjalan.

Sekarang hanya tersisa kamu dan Andre. Kalian saling tatap menatap satu sama lain tanpa berbicara.

Namun tak lama kamu membuka suara. "Kamu habis ngomong apa sama Ica?"

Andre tersenyum. "Bukan hal besar kok."

"Kamu gak apa-apain dia kan? Jangan berani macem-macem sama sahabat aku!" Ketusmu.

Andre terkekeh dan sergap menggengam tanganmu. "Engga sayang. Udah mening kita ke kelas sebentar lagi guru masuk."

Sayang? Sebenarnya ada dengan Andre hari ini. Semua prilakunya berubah total padamu.

Kamu mengerucutkan bibirmu kedepan. "Kok ke kelas? Aku kan masih kangen sama kamu! Aku sengaja keluar kelas buat cari kamu!"

Suamimu itu sungguh tak bisa menahan tawanya saking gemasnya padamu. "Loh bukannya kamu yang bilang gak mau ketinggalan materi. Lagian kan kita satu kelas."

Ready Or Not! [COMPLETED]Where stories live. Discover now