17. Joshua's feeling

24 8 0
                                    

Ini hari pertama Joshua kembali ke kampus setelah dia memutuskan untuk meliburkan diri selama seminggu pasca kematian Josiah, sejujurnya dia masih kehilangan minatnya dalam beraktivitas tapi dia sadar sikapnya itu dapat membuat sang adik sedih di surga sana

"Mr Archer apa kau mendengarkan ku ?" Panggil dosen di hadapan sana yang membuat seisi kelas menatap kearahnya

"Kau terlihat tidak berkonsentrasi, apa kau baik baik saja ?"

"Maafkan aku Mrs, aku baik baik saja" ucap Joshua datar

"Baguslah, sebaiknya kau fokus kepada materi yang aku sampaikan"

Joshua memerhatikan tulisan yang berada di papan tulis dengan pandangan kosong, semuanya terasa hampa dan menyesakkan ketika tawa sang adik terputar di memorinya

"Baiklah, kelas kita akhiri sampai disini jangan lupa di pelajari" ucap dosen sambil mengakhiri kelas

Joshua segera memasukkan laptopnya kedalam tas dan berjalan keluar kelas menuju ke mobilnya dia sudah tidak ada kelas, yang di lakukannya hanya menunggu Alice keluar dari kelas sambil merevisi skripsi

Alunan musik terdengar di segala sudut mobil Joshua pernah mendengar sebuah perkataan tentang Musik adalah satu satunya yang akan memahami mu ketika manusia tidak mampu melakukan itu untukmu dan Joshua rasa itu ada benarnya

Dear God the only thing i ask of you
is to holding when i'm not around
when i much to far away

Joshua merindukan adiknya yang sudah pergi jauh dari sisinya, hanya satu yang ia pinta dari Tuhan yaitu dia ingin Josiah merasa bahagia disurga sana

We all need that person who can be true to you
But i left her when i found her
And now i wish i'd stayed

Dia hanya mampu percaya bahwa Tuhan akan mendengar doanya untuk menjaga adik kesayangannya, bahkan dia dan Josiah tidak sempat untuk mengucapkan salam perpisahan namun adiknya tetap pergi meninggalkannya seorang diri

Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Benar dia merasa sangat kesepian dan lelah merindukan adiknya, semua sudut di kehidupannya menyimpan berbagai kenanagan tentang Josiah yang selalu membayanginya

Raut wajah bahagia Josiah saat dia belikan ice cream dan mengajaknya jalan jalan keliling kota masih terekam jelas di memorinya, Joshua bahkan masih ingat suara Josiah saat mengakatan bahwa Josiah menyayanginya

"Kakak aku menyayangimu, kakak adalah kakak yang terbaik di seluruh alam semesta dan aku bangga memiliki kakak seperti kak Joshua"

Sekarang semua itu hanyalah sebuah kenangan manis yang akan selalu Joshua kenang selama hidupnya sampai akhir hayat, Josiah akan tetap hidup meski dalam ingatannya

"Josiah maafkan aku yang telah gagal menjagamu pada kenyataannya aku bukanlah kakak yang baik, Josiah berjanjilah padaku bahwa kau akan baik baik saja dan merasa bahagia di surga sana lalu tunggulah aku, jika sudah waktunya aku akan datang menemui dan kita akan bersama lagi aku akan bersabar menanti hari itu dan kau juga bersabarlah untukku, bukankah Tuhan sudah menjanjikan akhir bahagia pada siapapun yang mau bersabar ? Jadi ingatlah perkataan ku dan tunggu aku menemuimu"

Airmata Joshua turun ketika mengatakan hal itu rasa sesak di dadanya mengendalikan emosinya, Joshua memeluk setir mobil dengan erat menumpahkan segala kesedihannya seorang diri bahkan dia tidak peduli jika ada yang melihatnya dan mencap dirinya lemah

Joshua tidak menyadari bahwa seseorang juga menatapnya dengan nanar dari kejauhan, seseorang yang tidak suka jika Joshua berada di titik terendahnya, seseorang yang selalu mengupayakan berbagai cara hanya demi membuat senyum Joshua abadi di bibirnya

"Untuk saat ini aku biarkan kamu menangis menghilangkan segala penderitaan yang memelukmu,setelah itu aku akan datang meringankan bebanmu jadi tunggu aku"

• • Tbc • •
Undefined world,29 April 2020

Halooooo
Jangan lupa komen dan votenya ya,dua hal itu sangat penting untuk keberlangsungan cerita ini,tunggu kelanjutannya ya see youu...(◔‿◔)

AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang