22. Symbol of peace

17 8 0
                                    

Joshua terbangun di malam hari, perjalanan dari Zurich menuju Lauterbrunnen bisa di bilang cukup melelahkan selain karena harus berjam jam duduk di dalam mobil Joshua dan sepupunya terus saja mengoceh dan bercanda di sepanjang perjalanan

Joshua memasuki kamar mandi mewah yang ada di kamarnya dan mengisi bathtub dengan air hangat dia memutuskan untuk berendam agar otot otot tubuhnya yang kaku seperti kayu bisa rileks kembali

Sambil memejamkan matanya Joshua bersandar ke belakang untuk menikmati hangatnya air yang mampu membuat tubuhnya kembali rileks,Joshua bersenandung lirih agar tidak merasa terlalu hening

I close my eyes and I can see

The world that's waiting up for me

That I call my own

Through the dark, through the door

Through where no one's been before

But it feels like home

Joshua terkekeh ketika mengingat sikapnya sejak tadi pagi sedikit hangat pada saudaranya,sangat bukan tipikal dirinya sekali dia melakukan hal itu agar saudaranya percaya bahwa dia baik baik saja dan menambah kesan mau membuka diri

Karena sudah lumayan berendam Joshua memutuskan untuk menyudahi kegiatannya,akan sangat memalukan jika saudaranya mengetahui bahwa kulit Joshua mengkerut karena terlalu lama berendam

• • Alive • •


"Selamat malam,semuanya" ucap Joshua ketika melihat saudaranya sedang berkumpul bersama

"Aku kira kau pingsan karena terlalu lama duduk di dalam mobil" ejek Leon sambil memasang ekspresi yang terlihat menjijikan

"Sebaiknya kita makan,ini sudah malam" saran Alice dan langsung berjalan menuju ruang makan

"Kenapa kita tidak makan disini saja?aku bosan makan di ruang makan" ucap Marley

"Ruang makan di ciptakan untuk tempat dimana kita bisa menikmati makanan,Marley !" Bantah Alice

"Menurutku Marley benar,kalian minta saja maid membawa hidangannya kemari" ucap Joshua dan duduk di lantai beralaskan karpet lembut

"Kau serius Joshua?tidak seperti biasanya" sindir Leon

"Apa masalahmu Leon?Jameson tolong siapkan meja kecil dan bawa hidangannya kemari"

"Baik,tuan"

Joshua menatap kearah Leon dan Alice yang sedang berdiri dan menatap kearahnya dengan tatapan aneh "Jika kalian lapar dan ingin makan duduklah,jika tidak silahkan pergi kemanapun yang kalian bisa"

Perkataan Joshua tadi langsung membuat Leon dan Alice mendengus kasar dan langsung duduk di karpet bersama Joshua dan Marley yang tersenyum penuh kemenangan

Para pelayan sedang mempersiapkan segala keperluan mereka untuk makan malam,hidangan yang terlihat lezat juga sudah mulai di tata sedemikian rupa

Mereka berempat makan dengan hening karena mereka menjunjung tinggi manners yang sudah di ajarkan sejak mereka masih kecil dan juga tidak baik berbicara saat makan

Uhuk uhuk

"Ada apa Marley?" Tanya Joshua ketika melihat Marley yang sedang berusaha keras menetralkan tenggorokkannya

"Uhh ini membosankan,mau ku itu kita makan disini dan mengobrol bersama apa apaan tadi itu tegang dan canggung sekali"

"Kau tentu tahu bahwa kita sudah di biasakan diam saat makan,apakah kau melupakan itu Marley?" Tanya Alice

"Kenapa kalian sangat kaku,apakah kalian tidak bosan bersikap elegan dan penuh sopan santun?"

"Tidak baik bertengkar saat makan" Leon menengahi perdebatan antara Marley dan Alice yang di khawatirkan akan berlanjut menjadi perang

"Sudahlah,aku tidak berselera untuk makan inikan sedang liburan kenapa kalian terus terusan membawa manners itu kemari" ucap Marley dan beranjak dari ruangan itu

"Tidak baik meninggalkan makanan seperti itu Marley,duduk dan makanlah maafkan para orang tua yang kaku ini sungguh aku tidak terbiasa mengobrol ketika makan maka dari itu aku kebingungan untuk mencari topik pembicaraan" Sahut Joshua

"Cih kalian memang terlalu kolot" sindir Marley lalu duduk di tempatnya semula dan mulai makan

"Lihat yang tadi mengatakan tidak berselera untuk makan,apakah tidak berselera dalam kamus mu itu berarti lahap,Marley?" tanya Leon

"Diam kau Leon"

"Karena kita sedang liburan,kalian sudah menyiapkan list tempat yang akan kita kunjungi selama disini?"

"Ya,di mulai dengan olahraga santai besok pagi" jawab Alice

"Setelah itu?"

"Mungkin kita bisa naik gunung atau mengelilingi pedesaan dengan kereta"

"Apakah kita bisa memancing seperti dulu?"tanya Marley

"Tentu Marley,kita akan memancing dan membakar ikannya di tepian danau" jawab Joshua

"Kau yang terbaik kak"

"Aku sudah selesai,kalian tidurlah bukankah besok kita akan olahraga santai?"

"Well,goodnight"

• • Alive • •

Joshua terbangun lebih awal dari sepupunya dia sudah bersiap untuk olahraga santai nanti dan sebaiknya dia menunggu di teras luar,udara di pagi hari tentulah sangat segar meskipun rasa dingin terasa menusuk di kulitnya

"Tuan muda anda sudah bangun?" Tanya Jameson

"Ya,aku dan yang lainnya akan pergi olahraga santai pagi ini"

"Anda sangat mirip dengan ayah anda saat muda,tuan"

"Benarkah?"

"Benar,tuan Johny persis seperti anda bahkan ku rasa tinggi kalian sama"

"Kau sudah bekerja disini saat ayahku masih remaja,kenapa kau masih bekerja disini?maksudku kenapa kau mau bertahan di keluarga ini?"

"Karena itulah keinginan saya tuan"

"Begitu,jangan memanggilku tuan kau bisa memanggil menggunakan nama ku saja"

"Tentu Joshua,tumbuhlah menjadi pria yang baik" ucap Jameson yang dapat membuat Joshua tersenyum

"Ya,kalau begitu aku ingin keluar dulu"

"Apakah kau ingin di buatkan teh?"

"Tidak usah" Joshua melangkahkan kakinya menuju teras belakang dan duduk di kursi kayu yang ada di teras ketika matanya menemukan sebuah kotak berwarna baby blue tak jauh dari tempatnya duduk dengan segera ia mengambil kotak itu

"Eh,kotak milik siapa ini?" Tanya Joshua pada dirinya sendiri

"Dari ku untuk mu?" Joshua mendengus lalu membuka kotak itu yang ternyata berisi banyak origami berbentuk bangau dengan aneka warna disitu juga ada tulisan "Stork as a symbol of peace" yang membuat Joshua terheran heran apa maksud dan tujuan si pengirim dengan mengirimkan sekotak origami berbentuk bangau

• • TBC • •
Undefined world,19 April 2020

AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang