RANGGA BAGIAN 20

313 55 3
                                    

"Kalo di liat-liat si Bella beneran kebo ya dari tadi kagak bangun-bangun." Ucap Rani.

"Kan tadi udah gw bilang, lu nya kagak percaya sih." Ucap Bella.

"Eh iya tadi kan gw punya ide." Kata Via.

"Apaan emang??" Tanya Rani.

"Kita... " Beo Via.

"Kita??" Ucap Salsa bingung.

"Iya kita.. " Ucap Via lagi

"Kita apaan njir." Kesal Rani.

"Kita kerjain aja si Bella, iya kali kita mau tenggelemin dia ke laut." Gemas Via

"Kok gw lebih setuju sama pilihan yang ke dua ya." Ucap Rani.

"Kok sama ya Ran, gw juga setuju sama opsi yang ke dua dari pada ngerjain ni bocah." Ucap Salsa dengan menunjuk Bella yang masih terlelap tidur itu.

"Njir, lorang berdua kek nya beneran ada dendem kusumat sama si Bella."

"Kan keren tuh Via kek nya, kuy lah coba." Ajak Rani.

"Kuy lah." Saut Salsa.

"Etdah, kesian emaknya nanti nyariin. Wkwk." Ucap Via sambil terkekeh.

"Lucu tau kalo kita nyoba." Gemas Rani.

"Anjir si Rani beneran ada dendem kek nya, ahah." Saut Via.

"Wkwk canda oi gila aja kalo gw mau kek gitu sama ni bocah." Balas Rani.

"Jadi ga mau ngerjain ni anak?" Tanya Salsa.

"Kuy lah, bentar gw ke belakang dulu." Kata Via.

"Mau ngapain lu kebelakang? Sekalian bawa makanan ya Via cantik, ehehe." Pesan Salsa.

"Dikira gw mbak mbak go food kali ah." Teriak Via.

"Huuu, makanan mulu ni anak." Sorak Rani.

"Ehehe, makanan itu penting buat pertumbuhan gw." Kekeh Salsa.

"Etdah, dikira masih bocil kali ah badan udah segede gajah juga belagu bilang makanan baik untuk pertumbuhan elu."

"Anjir, badan gw kecil, kurus, langsung gini di bilang kek gajah. Bangke emang lu Ran."

"Ahahah kan elu kalo makan suka ga kira kira Sa." Kekeh Rani.

"Eheh, iya juga sih."

"Yuhu aku kembali dengan membawa sesuatu." Seru Via heboh.

"Jijik njir, lagak lu udah kek apa aja." Ujar Rani.

"Eheheh." Cengir Via.

"Mau ngapain sih oi?" Tanya Salsa pada Via.

"Udah diem aja dulu." Ucap Via.

"Eh jan lupa videoin ya lucu kek nya." Usul Salsa.

"Ok beres." Ucap Rani.

"Kamera udah siap kan?" Tanya Via.

"Ini dah mulai" Seru Rani

"Ngevlog dulu lah kuy sekali kali, ehehe." Kekeh Via.

"Hai gais kembali lagi bersama saya Silvia Anastasya." Ucap Via dengan memegang gayung yang seolah olah sebagai mikrofon.

"Tada, saya Kania Salsa Anggeraeni." Ucap Salsa ketika berada di samping Via.

"Dan tak lupa juga saya Maharani Putri." Ucap Rani yang telah membalikkan kamerannya agar dirinya ikut dalam video tersebut.

"Ok guys, disini kita telah menyediakan bahan bahan seperti ember yang telah berisi air yang mana nantinya air ini akan menjadi bahan baku utama dalam adegan ini." Ucap Via yang masih memegang gayung itu.

"Guys kita menyarankan agar anak-ank, remaja, orang dewasa, orang tua, nenek, kakek, nenek buyut, kakek buyut, dan semuanya jangan meniru adegan berbahaya ini tanpa di temani para ahlinya. Karena akan berdampak terkejut terheran heran. Sama seperti kami, kami pun tidak tau apa yang kami lakukan ini bisa di tiru atau tidak." Ucap Salsa panjang lebar dengan gayung yang sudah berada di genggamannya itu.

"Tiru lah ketika baik di tiru tapi ketika tidak ya sudah tidak usah di tiru, tapi kami menyarankan agar adegan kami di tiru jika ingin mencoba jika tidak ya tetap harus di tiru." Ucap Via dengan mimik muka yang serius dan tak lupa gayung itu telah berpindah ke tangan nya.

"Mbak jadi ini boleh di tiru atau tidak?" Ucap Rani yang menyodorkan gayung lain lagi entah dari mana ia bisa mendapatkan gayung itu.

"Praktikan lebih bagus, jika tidak kamu akan saya tenggelamkan. Cam kan itu anak muda."

"Muda, da, da, da, da" Ucap Salsa yang membuat seolah olah bergema.

"Kalian berdua itu ngapain sih njeng, sumpah gw pen ngakak. Mana bahasa baku bener." Ucap Rani yang tak kuat melihat kegilaan teman temannya itu.

"Anjir, dikira gw ga jijik kali ah." Kekeh Via.

"Gw apa lagi, baru ini bisa lancar ngemeng pake bahasa baku." Ucap Salsa.

"Dah lah, jadi ini mau ngapain??" Tanya Rani.

"Dah diem aja." Saut Via.

Lalu Via mengambil aer yang ada di dalam ember dengan menggunakan gayung, kemudian ia berjalan ke arah dimana Bella berada.

"Ran, kasur lu basah dikit gapapa kan ya?" Tanya Via.

"Wah anjir, beneran mau di sebor kek nya si bella" Ucap Rani.

"Ide nya si Via kagak ada yang bener, via adakah yang dapat saya bantu??" Tanya Salsa.

"Sa pembukaan, lu doa dulu deh." Kata Via.

"Ok, ok"

Mereka lalu menunduk dan berdoa agar apa yang mereka lakukan berjalan dengan lancar.

"Maafkan perbuatan kami dan kuatkan lah Bella ya Allah, amin."

"Amin"

"Amin"

"Kuy lah"

"Satu.."


"Dua.."


"Tiga.."


Byurrr


Seketika air yang berada di gayung telah berpindah ke tubuh Bella.


"Kebakaraaaaannnnn......."



"Kebakaraaaaannnnn......."



"Kebakaraaaaannnnn......." Teriak Salsa kencang di dekat Bella.

"Hah? Kebakaran woi kebakaran, buset baju gw woi tolongin kebakaran, HP gw mana? HP gw mana? Telfon ambulan pemadam kebakaran? Tolong woi tolong." Panik Bella.

"Bhahahaha... " Baik Via, Salsa, dan Rani pun tertawa melihat Bella yang seperti itu.

"Anjir, muka elu Bell." Ucap Rani.

"Humor njir sumpah." Ucap Via.

"Ngekek aku tuh, ga kuat liat muka nya Bella." Ucap Salsa.

"Sumpah bel, gw ngakak." Ucap mereka bertiga berbarengan.

"Ahahahah"

"Anjir ya kalian, basa woi baju gw." Amuk Bella.

"Lari, Bella ngamuk."

"Kabur."

"Skuy."

"Sini gak lu pada." Ucap Bella dan terjadilah kejar kejaran di dalam ruangan itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

_____Next_____

Jan lupa vote and comen ya man teman 💕💕🙃

RANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang