RANGGA BAGIAN 25

394 35 34
                                    

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke tempat tujuan nya. Dan sekarang mereka telah tiba di tempat itu.

"Pasar malam," Ucap Via, ketika melihat sekelilingnya.

"Yaps, gw emang udah tau disini ada pasar malem. Mangkanya gw ngajakin lu maen ke sini." Jelas Rangga.

"Eh, iya tah? Kok gw baru tau ya? Makasih, karena lu udah mau ngajakin gw kesini." Ujar Via tulus, tak lupa ia juga memberikan senyuman tulus.

"Iya gw tau dari anak temen nya papa, dan lagi ini first nya gw ngajak cewe yang gw suka ke sini." Bangga Rangga.

"First ngajak cewe yang elu suka ke sini?" Tanya Via.

"Eh, seriusan?" Tanya Via.

"Emang siapa cewenya? Beruntung juga ya, tuh cewe di ajak sama elu kesini." Ucap Via, yang masih bertanya-tanya kira-kira siapa cewe yang beruntung itu.

"Iya, elu cewenya." Ucap Rangga mantap.

"Ooo, jadi gw cewenya." Seru Via, sambil mengangguk anggukan kepalanya seolah paham dengan ucapan Rangga tadi.

"Eh?" Seolah sadar akan sesuatu.

"Lah, kok gw?" Tunjuknya pada diri sendiri.

"Yekan gw sekarang emang lagi sama elu, Via sayang." Gemas Rangga.

Bluusshh

Hanya ucapan seperti itu saja, Via bisa langsung merona. Di tambah lagi setelah tau orang yang di maksud Rangga adalah dirinya semakin membuat nya terbang ke langit ke tujuh.

🎵Oooooo🎵

🎵Asmara yang terindah mewarnai bumi🎵

🎵Jatuh cinta menjadikan aku terbang ke atas ke langit ke tujuh🎵

🎵bersamamu🎵

Eh, ntar kok jadi nyanyi :v

Back ke Via dan Rangga.

'Njir, seriusan. Gw first. Aaaaa, baper dah gw woi.' Ucap Via dalam hati.

"Oi" Teriak Rangga.

"E-eh?"

"Lu kenapa senyum-senyum gitu? Baper sama gw, iya gw tau gw ngebaperin orangnya. " Ucap Rangga dengan pede.

"Dih, pede sekali anda." Kekeh Via.

'Ihh, Rangga kok buat baper gw terus sih. Apa jangan-jangan gw beneran suka lagi sama nih orang?'. Ucapnya dalam hati. Sesekali ia senyum-senyum tak jelas karena ucapan Rangga masih berputar-putar di otaknya.

"Please, Via. Lu jangan senyum-senyum gitu." Ujar Rangga ketika melihat Via yang kini sedang salting karenanya.

"Lah kenapa emang?" Tanya Via bingung.

"Kesian sama mamang-mamang gulali, dagangannya nanti gak laku karena manisnya gulali kalah sama senyuman elu." Ujar Rangga dengan cengiran.

Bluusshh

Untuk yang kedua kali,

Pipi Via merona setelah mendengar gombalan receh dari Rangga.

"Ihhhh, Rangga." Ucap Via ketika merasakan pipinya menghangat. Kali ini ia menutup pipinya dengan kedua tangannya.

'Tolong siapapun, bawa gw ke rawa-rawa. Gak kuad aku tuh diginiin' ucap Via dalam hati.

"Gosah di tutupin segala, gw udah liat kali." Ujar Rangga, melihat Via yang sedang mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya itu dengan tangan.

RANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang