RANGGA BAGIAN 23

271 38 12
                                    

"Masuk gih." Suruh Rangga kepada Via untuk memasuki mobilnya. Lalu Rangga berjalan memutar untuk memasuki mobil lewat pintu satunya.

"Bukain." Ucap Via yang membuat Rangga otomatis berhenti dari langkahnya.

"Etdah, tinggal buka. Abis tuh masuk aja ribet bat dah."

"Gamau."

"Bukain." Sambung Via.

"Hais iya-iya." Putus Rangga.

"Nah gitu dong." Senang Via.

Rangga pun membukakan pintu mobil agar Via bisa masuk ke dalamnya.

"Silakan masuk tuan putri." Ucap Rangga dengan menundukan badannya.

"Iya makasih, mas ojol. Eheheh." Tawa Via tanpa dosa.

"Buset, ganteng gini di bilang mas-mas ojol. Sungguh terlalu." Dramatis Rangga.

"Sa bodo, wek." Balas Via memeletlan lidah. Lalu ia menutup pintu mobil begitu saja.


Brakk..


"Eh, buset. Selo napa neng." Ucap Rangga kaget.

'Calon pacar lu tuh Ngga.' Ucapnya dalam hati.

Tak ambil pusing Rangga pun langsung memutari mobilnya dan masuk ke dalamnya.

"Pintu mobil gw rusak, lu tanggung jawab." Ucap Rangga setelah memasuki mobil.

"Sans aja kok gak bakalan rusak."

"Paling juga ancur." Lanjut Via.

"Njir, lebih parah itu mah."

"Canda-canda." Cengirnya.

"Via" Panggil Rangga.

"Ya? Kenapa?"

Bukannya menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Via, Rangga malah mencondongkan wajahnya mendekat ke Via.

Wajah mereka kini sangat dekat, sampai ia dapat mendengar deru nafas masing-masing.

'Eh, dia mau ngapain ini??' Tanya Via dalam hati.

'Cantik banget kalo di liat dari deket, berarti kalo gw mau liat dia cantiknya kek gini, gw harus sering-sering kek gini. Wkwkw.' Ucap Rangga dalam hati.

Rangga pun makin memperpendek jarak di antara mereka.

Perlakuan itu spontan membuat Via memejamkan matanya.

Dan...







...














...










...









...














...














Cklek

Bunyi seat belt yang berhasil berpasang terdengar.

Via pun membuka matanya mendengar suara itu, ia pun kini melihat Rangga yang tak lagi ada di hadapannya.

"Ngapain merem?" Tanya Rangga mengejek.

"Pengen banget di cium." sambungnya lagi.

"E-eh?" Ucapan Rangga membuat pipi Via seketika memerah karena malu.

RANGGAWhere stories live. Discover now