6. Grebeg Suro

38 4 2
                                    

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Seperti yang kita ketahui, bahwa ribuan suku dan daerah di Indonesia mempunyai ciri khas budaya masing-masing. Salah satunya adalah festival daerah yang diadakan untuk memperingati hari-hari istimewa.

Misalkan saja memperingati tahun baru Islam. Antara daerah yang satu dengan daerah yang lain tentu saja berbeda. Ada festival Grebeg Suro di Jawa Timur, Kirab Sesaji , Kirab Muharram di Keraton Surakarta, Ngadulang di Jawa Barat, Nganggung di Pangkalpinang, Pawai Obor di Banten, Bubur Asura di Kalimantan, Kirab Kebo Bule, Larung Pendam di Lumajang, Upacara Tabot di Bengkulu, Ledug Suro, dan masih banyak lagi.

Peringatan satu Muharram merupakan tradisi masyarakat pada masing-masing daerah yang bercampur dengan ajaran agama Islam. Sehingga tradisi tersebut sangat unik dan sakral. Bahkan menjadi kegiatan wajib bagi sebagian masyarakat.

Menurut Islam, perayaan Satu Suro merupakan acara untuk mengenang kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husain, yang terbunuh di Karbala pada bulan Muharram. Sedangkan menurut tradisi, perayaan Satu Suro adalah untuk menangkal marabahaya dan sebagai ucapan syukur atas hasil bumi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Yang paling umum kita ketahui adalah Grebeg Suro. Nama Grebeg Suro tidak hanya diadakan oleh satu daerah saja. Ada beberapa daerah yang menggunakan istilah yang sama, namun secara pelaksanaan sangat berbeda tata caranya. Khususnya dilaksanakan di wilayah yang didiami oleh suku Jawa.

Umumnya pelaksanaan festival satu Muharram tersebut antara malam satu Suro atau tanggal satu Suro. Walau ada beberapa daerah yang memperingati atau mengadakan festival Grebeg Suro di tanggal 2 menurut kalender Jawa. Mereka yang memperingati pada tanggal dua tersebut adalah masyarakat Jawa yang menganut kalender Jawa Aboge.

Di sini, saya akan membahas tentang pelaksanaan Grebeg Suro di daerah Gunung Kawi.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Grebeg Suro merupakan ritual perayaan tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal satu Suro atau satu Muharam menurut penanggalan Islam. Grebeg Suro di daerah Gunung Kawi merupakan agenda tahunan yang wajib dilaksanakan bagi masyarakat Lereng Gunung Kawi atau Wonosari.

Selain sebagai tradisi masyarakat setempat, Grebeg Suro juga merupakan ajang wisata yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Festival ini mampu menyedot hampir seribu orang untuk hadir dan menyaksikan acara sakral yang hanya setahun sekali ini.

Tentu saja hal itu sangat menguntungkan masyarakat dalam bidang ekonomi. Banyaknya pengunjung menjadi ladang yang gurih bagi pedagang kecil. Bahkan pedagang musiman yang hanya memanfaatkan momen tersebut. Terlebih, festival seperti ini dapat digunakan sebagai sarana memperkenalkan tempat wisata di daerah Gunung Kawi.

Tujuan diadakannya perayaan ini adalah sebagai ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil bumi. Serta ucapan terima kasih kepada leluhur pembabat alas daerah Gunung Kawi. Yaitu Kyai Zakaria atau yang sering disebut Eyang Djoego dan R.M Imam Soejono.

KonstelasiΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα