12. Statistik Flora dan Fauna di Indonesia

11 1 0
                                    

Statistik Flora dan Fauna Di Indonesia

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas. Walau luasnya hanya 1,3% dari luas bumi, namun Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Dimulai dari letaknya yang berada di antara dua samudra dan dua benua. Memiliki jumlah pulau sekitar 17.500 buah yang panjang garis pantainya sekitar 95.181 km.

Dari banyaknya jumlah pulau tersebut, Indonesia memiliki kekayaan berupa flora dan fauna yang beragam. Mengutip dari Kemdikbud RI, keanekaragaman flora dan fauna atau keanekaragaman hayati Indonesia sangat besar. keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar dunia, bersama dengan Brazil, Amerika Selatan dan Zaire, Afrika.

Besarnya keanekaragaman hayati Indonesia disebabkan karena wilayah Indonesia yang memiliki suhu dan curah hujan tinggi.

Flora

Flora di Indonesia termasuk flora dari Malesiana yang diperkirakan memiliki sekiatar 25% dari spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia. Dan menempati urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah spesies mencapai 20.000 spesies. Hampir separuhnya merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia, yaitu sebanyak 40%.

Dengan kekayaan yang sebesar itu, dibarengi pula tingkat keterancaman dan kepunahan spesies tumbuhan tertinggi di dunia. Saat ini tercatat sekitar 240 spesies tanaman dinyatakan langka. Sekitar 36 spesies pohon di Indonesia terancam punah.

Menurut persebarannya, flora di Indonesia terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu:

Flora Indo-Malayan: menyebar di kawasan Indonesia Bagian Barat. Meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Flora Indo-Australian: menyebar di kawasan Indonesia bagian Timur. Meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.


Karakteristik

Di Indonesia Barat tidak ada hutan kayu putih. Namun, jenis meranti-merantian sangat banyak. Ada rotan dan berbagai jenis nangka. Sedangkan jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) dan tumbuhan sagu sangat sedikit.

Di Indonesia Timur ada hutan kayu putih. Tidak ada jenis rotan dan hanya sedikit jenis meranti-merantian. Banyak tumbuhan sagu dan jenis tumbuhan matoa, khususnya di Papua. Serta tidak ada jenis nangka.

Beberapa contoh tumbuhan langka dan dilindungi di Indonesia:

Bunga Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii)

Tumbuhan ini menjadi tanaman yang berada di peringkat pertama dalam daftar tumbuhan yang dilindungi. Tumbuhan yang berbau busuk dan menyengat seperti bangkai ini sering disebut sebagai bunga bangkai.

Edelweiss Jawa (Anaphalis javanic)

Bunga yang juga dikenal dengan nama Senduro ini tumbuh di pegunungan di wilayah Pulau Jawa. Biasanya tumbuh berkembang setelah adanya erupsi. Populasi bunga Edelweiss hanya tersisa di wilayah Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Rinjani.

Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)

Bunga bangkai ini berbeda dengan bunga bangkai Padma Raksasa. Sama-sama berbau bangkai, namun, bunga bunga bangkai bentuk bunganya menjulang ke atas dan dapat mencapai 4 meter.

Pohon Damar (Agathis dammara)

Tumbuhan damar bisa tumbuh tinggi mencapai 60 meter. Sealin dimanfaatkan kayunya, getah pohon damar bisa untuk pembuatan kopal. Namun keberadaannya makin punah akibat adanya eksploitasi dan deforestasi.

Kantong Semar (Nephentes)

Kantong semar adalah tumbuhan unik karena memiliki kantong yang digunakan untuk memangsa serangga seperti lalat, lebah, dan kumbang.

Pohon Ulin

Pohon endemik Kalimantan ini sering disebut sebagai kayu besi. Karena teksturnya yang kuat dan padat. Sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, jemabtan, atau bahkan kapal laut. Karena manfaatnya yang besar tersebut, keberadaan kayu ini banyak diincar. Akibatnya, jumlahnya terus menurun dan terancam punah.

Fauna

Indonesia memiliki sekitar 2.215 spesies hewan yang sudah teridentifikasi. Spesies hewan terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Dari beragam spesies tersebut terdapat hewan-hewan langka hidup di Indonesia yang terancam punah. Hal ini dikarenakan banyak perburuan liar dan perubahan akibat iklim serta kerusakan hutan.

Beberapa hewan yang terncam punah di Indonesia adalah sebagai berikut:

Komodo

Komodo terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan hasil monitoring populasi Komodo oleh Balai Taman Nasional Komodo dan Komodo Survival Program (KSP) selama lima tahun terakhir berfluktuasi dengan tren relatif stabil antara 2.400 hingga 3.000 ekor.

Dikutip dari sirus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Taman Nasional Komodo merupakan habitat satwa komodo yang merupakan kadal terbesar di dunia dan endemik Indonesia.

Orang utan

Orang utan merupakan satwa endemik dari Kalimantan dan Sumatera, seperti yang dikutip National Geographic. Dan orang utan Sumatera merupakan jenis orang utan yang paling terancam dari dua spesies orang utan yang ada di Indonesia.

Harimau Sumatera

Populasi Harimau Sumatera tidak lebih dari 400 ekor. Termasuk ke dalam hewan yang terancam punah dan dilindungi. Keberadaan mereka terancam karena tingginya laju deforestasi dan perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal.

Gajah Sumatera

Saat ini Gajah Sumatera berada di zona kritis pada daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia atau IUCN. Satwa yang dilindungi ini populasinya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) hanya sekitar 2.000 ekor.

Badak Jawa dan Badak Sumatera

Badak Jawa mampu hidup di atas ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Hewan ini pernah hidup hampir di semua gunung-gunung di Jawa Barat. Di Indonesia, Badak Jawa sudad dilindungi sejak tahun 1931. Populasinya sekitar 300 ekor.

Burung Jalak Bali dan Burung Cendrawasih

Sesuai namanya, Burung Jalak Bali merupakan hewan endemik dari Pulau Bali. Sedangkan Burung Cendrawasih merupakan hewan endemik dari Papua. Keduanya dilindungi oleh undang-undang.

Anoa

Sepuluh tahun terakhir, populasi Anoa mengalami penurunan. Dan diprediksi keberadaan hewan langka tersebut hanya ada sekitar 5.000 ekor. Hewan ini banyak dijumpai di Pulau Sulawesi Tenggara.


Sumber:

https://www.mongabay.co.id/2020/11/20/kawasan-hutan-untuk-food-estate-pegiat-lingkungan-peluang-deforestasi-sanga-terbuka/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/22/140000569/keadaan-flora-dan-fauna-indonesia/page=all#page2

https://foresteract.com/strategi-pelestarian-flora-dan-fauna-di-hutan-indonesia/

https://wwwresearchgate.net/publication/292694136_The-Biodiversity_of_Flora_in_Idonesia

https://www.99.co/blog/indonesia/tumbuhan-langka-di-indonesia/


KonstelasiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt