14. Mitos Lokal

46 1 0
                                    


Sudah menjadi hal yang umum bahwa di setiap daerah atau tempat memiliki mitos yang berkembang. Bahkan sangat terkenal. Ada di antaranya yang menjadi momok mengerikan. Ada juga mitos yang menjadi inspirasi banyak orang karena keberadaannya yang memberi harapan. Namun, apa pun namanya mitos tetaplah sesuatu yang masih simpangsiur tentang benar dan tidaknya.

Di laman ini, saya ingin membahas tentang mitos yang ada di seputaran Gunung Kawi bagian selatan. Siapa yang tidak mengenal Gunung Kawi yang terkenal dengan mitos pesugihannya itu?

Tidak bisa dipungkiri jika Gunung Kawi terkenal akan mitos pesugihannya hingga ke berbagai negara. Banyak pengunjung yang datang dari berbagai negara hanya untuk melakukan ritual. Padahal nyatanya Pesarehan Gunung Kawi adalah makam ulama. Orang-orang yang datang merupakan para peziarah.

Pohon Dewandaru

Dewandaru merupakan pohon legendaris. Tanaman ini memiliki umur panjang. Dewandaru di Gunung Kawi diperkirakan ditanam tahun 1871 oleh Kyai Imam Sudjono. Hingga kini pohon itu masih ada dan terletak di area komplek pemakaman Beliau.

Konon, pohon dewandaru merupakan pohon keramat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Konon, pohon dewandaru merupakan pohon keramat. Bilamana seseorang berada di bawah pohon dan kejatuhan buah atau daun dari pohon tersebut, maka orang itu sangat beruntung. Mitosnya orang tersebut akan menjadi orang kaya raya.

Kepercayaan ini berkembang dari mulut ke mulut. Banyak yang percaya dan menyakini hal tersebut. Tidak hanya warga sekitar. Penduduk luar daerah ataupun luar negeri pun banyak yang mempercayainya. Mereka berbondong-bondong untuk melakukan ritual. Atau sekadar duduk menunggu buah, daun atau apa pun yang berasal dari pohon itu jatuh mengenai tubuh mereka. Lalu daun atau buah atau ranting itu akan mereka bawa pulang sebagai jimat.

Namun, banyak dari mereka yang menelan kekecewaan. Karena sudah terlalu lama duduk atau berdiri di bawah pohon tetapi tidak satu pun sesuatu yang diharapkan terjadi. Dan orang itu akan merasa dirinya mendapat sial. Mereka merasa penguasa Gunung Kawi tidak mengizinkan atau merestui mereka, sehingga tidak mendapat apa-apa.

Pada waktu-waktu tertentu, biasanya bulan Suro, banyak yang melakukan ritual persembahan. Atau yang dinamakan malam satu Suro. Selain mereka ngalap berkah dari pohon dewandaru, ada sebagian pengunjung yang melakukan ritual dengan berbagai macam sesaji.

Persembahan sesaji itu diikuti dengan pembakaran dupa atau hio. Kadang kala berupa kemenyan. Entah apa maksudnya. Yang jelas tujuan mereka adalah mencari kekayaan. Masalah benar tidaknya, mitos itu berkembang hingga ke berbagai belahan dunia.

Memakan Daging Lutung

Mitos tentang memakan daging lutung juga berkembang di masyarakat seputaran Gunung Kawi. Mereka menganggap bahwa dengan mengonsumsi daging lutung, tubuh mereka akan terbebas dari gatal dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, banyak perburuan lutung di hutan Gunung Kawi. Sehingga populasi lutung semakin terancam punah.

Baru-baru ini PROFAUNA menemukan lutung mati tanpa daging, hanya menyisakan kulit dan kepalanya saja.

Menurut ketua PROFAUNA Indonesia Rasek Nursahid mengatakan, penemuan itu berawal dari ditemukannya erat satwa yang diduga dipasang oleh para pemburu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menurut ketua PROFAUNA Indonesia Rasek Nursahid mengatakan, penemuan itu berawal dari ditemukannya erat satwa yang diduga dipasang oleh para pemburu. Yaitu di daerah Wagir dan Dau Kabupaten Malang atau kawasan Hutan Lindung Gunung Kawi.

Dikatakan juga bahwa mengonsumsi daging lutung memang sering terjadi di masyarakat. Banyak warga yang masih percaya jika mengonsumsi daging lutung, terdapat mitos yang menyakini dapat menyembuhkan penyakit tertentu.

"Memang ada perdagangan daging Lutung. Itu mitosnya meningkatkan vitalitas, menjadi obat sesak napas, bahkan juga biasanya jadi menu untuk minum miras," katanya.

Karena adanya mitos tersebut, perburuan semakin meningkat. Banyak pemburu yang menangkap Lutung untuk diperjualbelikan. Dan perbuatan itu membuat populasi Lutung semakin lama semakin berkurang dan terancam punah.

Padahal Luutng Jawa adalah satwa yang dilindungi UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dengan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda RP500 juta.

Walau sudah ada undang-undang yang melarang, perburuan tetap saja meningkat. Hal ini dikarenakan banyaknya jalur ilegal yan gdibuat untuk rute bersepeda (termasuk motor trail). Sehingga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan itu.

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan identik dengan kerusakan alam. Entah penyebab kebakaran itu ditengarai oleh oknum manusia atau murni kejadian alam yang tanpa disengaja. Kebakaran hutan akan menyebabkan berkurangnya fungsi hutan sebagai pemasok oksigen dan air tanah. Serta merusak habitat hewan dan tanaman yang ada di dalamnya.

Namun, ada sebuah mitos di daerah Lereng Gunung Kawi, bahwa adanya kebakaarn di hutan Gunung Kawi adalah pertanda bahwa musim penghujan sebentar lagi akan tiba. Namun, bukan kebakaran hutan sembarangan. Hanya kebakaran hutan yang berada di bagian utara.

Entah bagaimana awalnya, mitos itu terus saja berkembang dari mulut ke mulut. Dan dipercayai sebagian masyarakat hingga sekarang.

Masih banyak masyarakat yang menggunakan gejala alam sebagai pertanda waktu. Misalkan saja tentang mitos kebakaran hutan di Gunung Kawi tersebut.

Dikutip dari Kompas, psikolog dari University of Texas bernama Jennifer Whitson menilai, manusia memang tidak dapat dilepaskan dari takhayul dan cerita rakyat lama. Kepercayaan tersebut masih diyakini karena berguna untuk memahami suatu kejadian.

Hal yang sama diungkapkan antropolog dari Unpad, Budi Rajab. Kepada CNN Indonesia ia mengatakan, kepercayaan terhada pesugihan, takhayul, dan penglaris tidak dapat serta merta tanggal meski kita telah hidup di era modern (baca: saintifik). Meski jumlah masyarakat yan gpercaya menurun, kepercayaan itu masih bertahan karena berubah menjadi hiburan yang disampaikan melalui film, kisah yang dibagikan di mesia sosial, video blog, hingga wisata.

Sumber:

https://ngalam.co/2016/12/07/mitos-pohon-dewandaru-gunung-kawi

https://mojok.co/terminal/mengenal-manfaat-lain-dari-pohon-dewandaru-pohon-mistis-gunung-kawi

https://m.ayosurabaya.com/read/2020/08/10/2596/keji-mayat-lutung-di-gunung-kawi-ditemukan-hanya-tersisa-kulit-dan-kepala

https://sains.kompas.com/read/2017/12/23/181100723/sains-menjelaskan-alasan-kita-masih-memercayai-hal-hal-paranormal?page=all

KonstelasiWhere stories live. Discover now