CH 11

11.7K 1K 27
                                    

Seorang gadis dengan rambut panjang, berdiri sendirian diantara banyaknya orang yang berada disebuah acara. Disaat semuanya asik berbincang-bincang satu sama lain, dia hanya sendirian menatap sekeliling dengan pandangan sayu.

"Karin apa kabar?" Seorang wanita paruh baya dan seorang gadis yang terlihat sebaya dengan dirinya, berjalan menghampiri dia.

"Baik tante." Dia hanya bisa tersenyum simpul dan menyalami kedua orang dihadapannya.

"Kenalin ini alissya sepupu kamu, dia sekolah dikanada jadi ini pertama kalinyakan kalian ketemu." Wanita paruh baya itu memperkenalkan gadis cantik yang sepertinya putri wanita itu.

Dia lagi-lagi hanya tersenyum dan berucap, "Aku Karin. salam kenal."

"Hallo karin..." Gadis didepannya itu tersenyum manis dan menyapanya.

"Tante dengar kamu baru masuk SMA ya? dimana? sama kaya abangmu kah digloria?" Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut wanita didepannya, senyum yang tadinya sangat tulus mulai memudar.

Dengan canggung dia menggeleng. "Engga tante."

"Kok engga, kenapa nilai akademi kamu ga mencukupi? abang kamu bisa, masa kamu ga bisa?"

Gingg~

Dia menutup telinganya yang tiba-tiba berdengung, sambil memejamkan matanya dia mencoba menghilangkan suara itu namun nihil, yang ada saat ia membuka matanya semuanya berubah.

Semua orang tiba-tiba menatap kearahnya dengan wajah marah dan penuh kebencian. Dengan panik dia menoleh kesana-kemari, nafasnya mulai tidak beraturan semua orang melangkah mendekatnya.

"Masa gitu doang ga bisa!"

"Bukannya dia pintar, kenapa ga kaya dean?"

"Keseringan dimajain si gagalkan anaknya!"

"dikasih enak, ga dimanfaatin dengan benar!"

"gimana kalo publik tau denata punya produk gagal!"

Dia melangkahnya mundur saat satu orang dari mereka maju dengan wajah yang sama menyeramkannya dengan yang lain, Dia sangat ingin menangis sekarang juga.

"Dasar anak ga guna!"

Kalimat itu seakan menusuk gendang telinganya, membuat telinga itu kembali berdengung sangat kencang, lebih kencang dari sebelumnnya.

"ga guna!"

"ga guna!"

"STOP AKU MOHON STOP!" Dia berteriak sambil menutup mata dan telingannya.

"ga guna!"

"GA GUNA!"

Selanjutnya ia merasa tubuhnya melayang, tempat yang ia lihat mulai berputar menjadi lubang hitam yang kemudian menariknya kedalam kegelapan. Namun suara bising bercampur dengungan itu tetap ada, membuatnya sangat risih.

"Ha!"

Karin membuka matanya dengan nafas yang tersengal, keringat gadis itu menunjukan betapa lelahnya ia tidur, dinginnya kamar tak mempan menangkan gadis itu. Dia menatap sekitarnya dengan persaan kacau, untuk pertama kalinya ia terbangun dengan mimpi yang begitu menakutkan.

All to Well : Transmigration storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang