CH16

7.4K 798 19
                                    

TOK! TOK! TOK!

Seseorang mengetuk pintu Camp 6, membuat salah satu penghuni membuka pintu. Dan terlihat seorang pemuda menggunakan id card berdiri didepan pintu dengan senter yang berada diatas kepalanya.

Panitia yang tadinya ingin menegur camp 6 seketika menciut saat yang membuka pintu adalah Amanda.

Dia ia arahkan untuk memanggil penghuni Camp 6 langsung karena akan ada kegiatan yang dilaksanakan malam ini, namun hanya camp ini yang tak kunjung ikut berkumpul dilapangan disaat camp lain sudah keluar semua.

"Apa?" Tanya Amanda dengan menaikan sebelah alisnya.

"Semuanya diarahkan kumpul dilapangan, kenapa ga keluar dari tadi?" Panita itu menguatkan dirinya untuk menghadapi Amanda.

"Sabar! lo pikir diluar ga dingin?" Amanda berucap dengan santai, tetapi berhasil membuat telapak tangan panitia itu bekeringat.

Amanda menolehkan kepalanya masuk kedalam, "Udah belom?" tanya Amanda yang diarahkan pada perempuan yang membuat mereka lambat disini yaitu, Selina.

"Lama banget kita cuma dibukit Sel, bukan digunung everest!" Setelah mengucapkan itu Amanda kembali menatap Panitia, dan melangkah keluar dari camp.

"Lagian lo padakan yang buat aturan kalo ada kegiatan keluar harus bareng-bareng. Berarti resiko dong pada telat, apalagi satu camp sama tuan putri." Amanda menyelonong begitu saja diikuti Karin yang memilih untuk membututi gadis itu.

Karin dan Amanda berjalan beriringan walau tak berbicara satu sama lain, sedangkan dibelakang mereka Jo, Leon, Dean, Selina, dan panitia. Saat mereka sampai dilapangan, semua mata tertuju pada mereka, Karin sedikit menciut namun ada Amanda disebelahnya yang memasang wajah tebalnya.

"Pengen gue colok satu-satu tu mata." Geram Amanda.

"Colok aja ka." Timpal Leon yang tiba muncul disebelah Amanda. Amanda tertawa mendengar sahutan pemuda itu.

Bugh

"Argh!"

Tanpa aba-aba Amanda menyikuti perut Leon dengan pelan, membuat pemuda itu mengerang bukan karena sakit namun kaget.

"Lo yang pertama gue colok mau?" Tawa Amanda, akhrinya dengan langkah hati-hati Leon berpindah tempat menjadi kesebelah Karin.

Prok!

Prok!

Prok!

Semua perhatian teralihkan searah seorang laki-laki yang menepuk tangannya tiga kali agar semua orang memusatkan perhatiannya kearah dia.

"Selamat malam semuanya?"

"Malam~" Hanya beberapa dari mereka yang menyahut, membuat laki-laki itu menghela nafas kecewa.

"Kurang semangat! sekali lagi... SELAMAT MALAM SEMUANYA?"

"MALAMMM!!!!"

Barulah laki-laki itu tersenyum puas saat yang menyahuti lebih berpower dan lebih banyak dari sebelumnya.

"Mungkin kalian penasaran kenapa dikumpulkan pada jam yang seharusnya kalian tidur, sebelumnya perkenalkan nama saya Doni, salah satu penanggung jawab wilayah yang kalian tempati sekarang ini. Disini kakak diminta langsung oleh panitia untuk menjadi koordinasi kegiatan malam ini, yaitu jurit malam."

All to Well : Transmigration storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang