- 3 -

315 199 99
                                    


"Jangan sesekali kamu ragukan saudara kandung. Saudara kandung bukan hanya satu darah daging, tapi satu hati, rasa,dan perasaan. Saling merasakan apa yang dirasakan satu sama lain"

~Saturnus Agung Pratama~

|||HAPPY READING!!!|||

Pagi ini Freyya sudah siap untuk ke kampus kuliah. Sekarang ia menggunakan rok berwarna pic 5cm di atas lutut dengan kaus lengan yang sampai sesiku berwarna abu abu, terlihat jam tangan yang sudah tertempel di lengan kirinya. Freyya sekali lagi menatap penampilannya di cermin lalu mengambil tas sling bagnya yang sudah berisi keperluannya dikampus. Segera Freyya turun ke lantai bawah menuju ruang makan untuk sarapan bersama abangnya dan adik kecilnya.

Saat sudah sampai ruang makan, terlihat di meja makan sudah ada keberadaan abangnya yang sedang makan dan adik kecilnya yang disuapi makan oleh ART nya. Freyya menyapa salam kepada mereka lalu segera duduk dan melakukan ritual makan paginya.

Saat mereka makan tidak ada yang bersuara hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang saling bergesekan dengan piring. Hingga sebuah suara memecah kehedingan di meja makan itu.

"Bang, abang sekarang mau pergi ke kantor gak?" tanya Freyya

"Iya, kenapa emang?" tanya balik Saturnus

"Adek nebeng ya bang sampe kampus"

"Lho, biasanya kamu bawa mobil sendiri"

"Adek lagi males bawa mobil bang"

"Tumben, pasti ada sesuatu"

"Gak ada apa apa bang, adek cuma males aja bawa mobil. Abang gak mau nganterin Freyya ke kampus?"

"Iya abang mau, tapi kita anterin Aqsha dulu ke sekolahannya ya" ucap Saturnus yang langsung di iyakan oleh Freyya

Selesai makan, Saturnus dan Freyya langsung berangkat menggunakan mobil Saturnus mengantar Aqsha ke sekolah terlebih dahulu. Setelah mengantar Aqsha ke sekolahannya Saturnus mengantar Freyya ke kampusnya.

"Dek, tumben kamu gak bawa mobil kenapa?" tanya Saturnus di sela menyetirnya

"Kan udah adek bilang, adek lagi males aja" jawab Freyya sambil menatap ke samping jendela

"Beneran?"

"Ya...iya" jawab Freyya ragu

"Kalau ada apa apa bilang sama abang"

Freyya menatap Saturnus sekilas "Sebenernya adek, lagi ada yang dipikirin. Adek takut nanti kalau adek naik mobil adek gak fokus terus malah kecelakaan. Adek juga yakin pasti nanti pas kuliah adek gak fokus belajar, adek cuma butuh absen aja"

"Tuh kan, kita itu saudara dek, abang pasti tahu kalau kamu ada masalah karena abang juga ngerasain. Kita sedarah lho"

"Kamu pikirin apa?" tanya Saturnus

"Aku mimpiin dia lagi" jawab Freyya lirih

"Jangan dijadiin beban dek, ngapain sih orang kaya dia masih diinget inget. Mending di lupain aja selamanya"

"Abang!" tegur Freyya, karena Freyya tidak suka abangnya menjelek jelekan seseorang yang dia bicarakan tadi

"Hehehe....iya dek, maaf maaf abang reflek. Abang suka kebawa emosi kalau inget dia"

"Ini bukan salah dia bang, ini keputusan yang dia ambil yang terbaik untuk dia"

"Terbaik untuk dia, gak baik untuk kamu gitu? Lagian dia anggap kamu apa sih, ngambil keputusan sendiri aja tanpa sepertujuan kamu. Kamu aja baru tahu pas dia kasih tau"

•I'm Yours Possessive Lecturer•Where stories live. Discover now