- 5 -

280 156 69
                                    


Sekarang Freyya dan Bintang sudah berada di dalam ruangan Bintang. Sejak 10 menit yang lalu Freyya masih duduk di kursi hadapan Bintang sembari menunduk tidak ada yang mau berbicara duluan diantara mereka. Freyya menghela napas kasar lalu memutuskan untuk mengangkat kepalanya, saat Freyya mengangkat kepalanya ia langsung disuguhkan tatapan tajam Bintang. Mau tak mau Freyya pun memberanikan diri membalas tatapan tajam Bintang dengan tatapan yang tak kalah tajamnya.

"Baru kali ini saya mendapatkan mahasiswa yang berani melawan saya" ucap Bintang akhirnya membuka suara memecah keheningan

"Bapak bukan tuhan yang harus saya takuti" jawab Freyya dengan cepat

Seketika Bintang terdiam mendengar jawaban Freyya. Skat mat. "Bener juga sih, bego banget dah gua" batin Bintang

"Kamu tahu kesalahan kamu apa aja?" tanya Bintang

Freyya mengangguk " Bermain ponsel saat materi bapak" jawab Freyya

"Terus?"

"Terus?"

"Ck, terus apa lagi kesalahan kamu Freyya? Sebutkan!"

Freyya mengerutkan keningnya bingung "Perasaan saya rasa kesalahan saya hanya itu pak, gak ada lagi"

"Apa perlu saya sebutkan biar kamu tahu?" tawar Bintang

"Boleh pak"

Bintang menghela napas "Kesalahan kamu yang pertama sudah kamu akui tadi. Kesalahan yang kedua kamu keluar dari ruangan saya saat saya menyuruh kamu tetap di ruangan saya. Dan kesalahan ketiga...." Bintang menggantung ucapannya

"Kamu malah berpacaran di koridor bersama Lion" ucap Bintang penuh penekanan tak lupa dengan tatapan tajamnya

"Huft. Bapak, saya keluar ruangan bapak karena saya mau ke toilet panggilan alam. Terus saya gak pacaran sama Lion, saya gak sengaja ketemu Lion dikoridor kampus"

"Kamu kan bisa pakai toilet di ruangan saya, dan kalau kamu tak sengaja ketemu Lion kenapa harus rangkul rangkulan bermesraan"

"Ya kalo saya pakai toliet dosen, disangka gak sopan saya"

"Ya tap---" ucapan Bintang terpotong oleh Freyya

"Tau akh pak, kenapa jadi bapak yang ribet"

"Saya cemburu Freyya, kamu gak peka" Bintang ingin mengucapkan itu tapi dia hanya bisa mengucapkannya dalam hati belum saatnya Freyya tahu perasaannya.

"Hp saya mana pak, katanya mau dibalikin setelah bapak rapat?" pinta Freyya

"Di mobil saya"

"Lah, kok bisa?"

"Tadi saya rapat kebawa hp kamu terus saya taruh aja di mobil"

"Yaudah ayok pak, ambil"

Freyya dan Bintang pun keluar ruangan Bintang menuju mobil Bintang di tempat parkir dosen untuk mengambil ponsel Freyya.

"Masuk!" suruh Bintang kepada Freyya setelah sampai di mobilnya

"Saya tunggu di luar aja, bapak yang ambil hp saya"

"Masuk atau saya tidak akan kembalikan ponsel kamu?" ancam Bintang. Freyya pun dengan terpaksa mengikuti kemauan Bintang.

Setelah memastikan Freyya benar benar masuk, Bintang pun masuk ke mobilnya dan memakai sealbeatnya dan mulai menyalakan mesin mobilnya membuat Freyya bingung.

"Loh, pak kita mau kemana? Saya kan cuma mau ngambil hp saya"

"Saya antar kamu pulang"

"Ikh pak, gak usah saya bisa sendiri. Lagian nanti kalau ada dosen atau mahasiswa yang liat gimana, bisa berabe" Freyya ingin keluar mobil Bintang tapi sayangnya pintu mobilnya sudah dikunci oleh Bintang membuat Freyya kesal.

•I'm Yours Possessive Lecturer•Where stories live. Discover now