705 139 22
                                    

[♡]

ketika aku mendongak,

uhukk!

aku tersedak karena ini terlalu drama untuk jadi nyata, dua orang itu adalah

soobin dan kai.

bagaimana mereka tau aku disini, maksudnya kenapa harus bersamaan? bertemu salah satunya saja bingung, apalagi ada dua-duanya seperti ini

kebetulan satu meja di depan minimarket ini memiliki 4 kursi mengelilingi meja, dan tanpa permisi mereka duduk saja di 2 kursi yang kosong itu

soobin di kursi sebelah kiri dariku, sementara kai di sebelah kananku. yatuhan aku mimpi apasih semalam, sepertinya buruk sekali

"lu si bule yang sekolah di arcadia juga kan?" soobin menatap kai, dan kai hanya merespon dengan alis yang dinaikan, yaampun.

sementara aku hanya menonton aksi mereka berdua

"sendiri aja jane?"

"awalnya, sekarangkan bertiga" jawabku

"harusnya sih kita berdua ya, kenapa hama harus datang juga" ya seperti yang kalian lihat, kata-kata yang kai lontarkan seakan mengajak peperangan

"maksud lu apa?" soobin meninggi

"masih harus dijelasin? bego ya?" serius, wajah kai disini tidak seperti wajah kai yang selalu ceria dan so imut, kali ini dia benar-benar flat

"wah ngelunjak lu, bocil gini mening balik aja, dah malem"

"lo yang balik sana, tinggalin kak jane terus bonceng cewek lo sana"

sebelumnya wajah soobin biasa saja saat berdebat, namun sekarang wajahnya terjekut serta gelagapan

"bacot lo, sin-"

brak!

"UDAH STOP! KALIAN NGERUSAK ACARA MAKAN GUE! GUE GA NGERTI YANG KALIAN BAHAS, SAMA SEKALI GA NGERTI, SOOBIN PLEASE JANGAN TANGGEPIN KATA-KATANYA KAI, DAN KAI BERHENTI FITNAH SOOBIN KAYA YANG LU BILANG TADI."

aku menarik nafas dalam setelah semuanya aku keluarkan, mereka berdua kaget melihatku, mungkin mereka kaget karena aku tak pernah marah, nada meninggi dan wajah yang seserius ini

setelah emosiku mereda, aku duduk kembali seperti semula, dan aku usahakan wajahku benar-benar santai

"j-jane maafin gue, gue ga bermaksud debat sama dia, gue kesulut emosi" aku hanya berdiam diri menatap soobin dan sedikit mengangguk

"kak, sorry udah ganggu kakak, aku duluan ya, hati-hati nanti pulang" kai berlalu menggunakan sepedanya yang ia simpan agak jauh dari sini, wajahnya saat bicara kepadaku tidak seperti biasanya

tidak ada senyuman sama sekali tadi, wajahnya tak terlihat marah, malah wajahnya terlihat seperti kecewa, entah aku tak mengerti, tapi aku merasa tak enak juga telah mengucapkan kalimat tadi, untuk kedua kalinya aku merasa bersalah atas ucapanku pada kai

aku mengusap wajah pelan, situasi macam apa ini? mereka berdua menyukaiku? kenapa harus aku? kenapa sudah serumit ini?

soobin menepuk bahuku pelan

"maaf sekali lagi, ga maksud ngerusak mood lo"

"bin, gue mau balik" aku berdiri dan membereskan semua makanan yang ada di meja ini, aku buang semua kedalam bak sampah, sudah tidak ada selera makan, aku hanya ingin pulang

"gue anter ya jane" aku langsung menggelengkan kepala, menolak ajakan soobin

"ga, gausah. lu balik aja, gue mau sendiri"

soobin akhirnya menurutiku, dia berpamitan lalu melaju meninggalkanku menggunakan sepeda motornya.

aku lanjut berjalan menyusuri komplek yang sudah sepi ini, sambil berjalan otakku terus saja memutar memori yang belum saja satu jam sudah teringat terus

aku memikirkan ini semua, terlebih aku harus bersikap bagaimana terhadap mereka berdua, aku hampir kesal kepada kai, dari kemarin ia aneh sekali

dimulai ketika ia bicara bahwa aku tidak boleh keluar bersama soobin lagi, ditambah dia tadi mengatakan soobin membonceng perempuan lain, memangnya dia melihat soobin? bisa saja dia salah orang

atau pun memang soobin membonceng perempuan lain apa salahnya? lagipula aku ini hanya orang yang baru mengenal soobin, oh yatuhan aku sama sekali tidak mengerti situasi macam apa ini.

--------------------------------------------

sudah seminggu semenjak kejadian di minimarket, dan selama itu aku sama sekali tidak melihat keberadaan kai

kalo soobin sih dia masih suka bertegur sapa denganku, dan dia juga bersikap biasa saja padaku

tapi kai entahlah, aku jadi merasa bersalah juga, apa sehabis pulang sekolah aku kerumahnya saja ya?

memang sih ini bukan sepenuhnya salahku, tapi aku tidak enak, takutnya ada perkataanku yang melukai hatinya kai.

hari sudah sore dan ini artinya semua murid SMA Arcadia sudah boleh keluar dari area sekolah, aku belum keluar dari gerbang sekolah ini, jangankan gerbang, aku saja masih setia duduk di kursiku

"heh udah bel tuh, ayo, ngapain masih disini, biasanya paling excited lu?"

"gue ada urusan bentar gyu"

"oh yaudah, gue duluan ye, tiati"

aku memberikan dua jempolku kearah beomgyu sebagai respon

setelah kulihat dari jendela kelas bahwa sudah lumayan sepi, aku baru menggendong tasku dan berjalan keluar kelas

aku masih memantau dari arah kelasku ke semua penjuru sekolahan ini, aku sedang mencari keberadaan dia

mungkin karna aku terlalu fokus melihat ke arah lain, sampai aku tak sadar menubruk badan seseorang di depanku

"aduh"

si orang yang tak sengaja kutabrak menengok lalu tersenyum, sementara aku hanya menunjukan gigiku tak karuan

"kebiasaan jane, ko belum pulang?"

"ehehehe maap ya bin, iya nih ada urusan"

"oohh, mau gue anter?"

"e-eh gausah" aku tidak mau terjadi peperangan seperti minggu lalu, tidak.

"yaudah, hati-hati ya"

"okaay"

soobin berjalan meninggalkanku, aku tetap saja jalan dengan tempo pelan

sampai aku melihat parkiran sepeda pun, sepedanya kai sudah tidak ada

hah, gara-gara menubruk soobin jadi mengulur waktu, dan aku tertinggal jejaknya kai

fix, pulang dari sini aku akan kerumah nya kai.

sudah setengah jam yang lalu aku sampai dirumah, aku sudah membersihkan diri dan tentunya sudah wangi

niatku berkunjung kerumah kai sudah bulat, sebelumnya sudah kutanyakan pada bunda rumah kai di blok apa dan nomor berapa, tentunya bunda memberitahuku

dan semoga saja kai mau memaafkan aku.

dan semoga saja kai mau memaafkan aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kai kemana hayo?

stay tune gaiseeeuu!

Awas Jatuh Cinta || Hᴜᴇɴɪɴɢᴋᴀɪ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang