[♡]
bahkan sampai detik ini, aku belum melihat batang hidung kai
terakhir aku melihatnya waktu di supermarket, itupun tak terlalu jelas karena jarak kami berjauhan
aku harus kemana lagi agar bertemu dengannya, aku akan coba mengingat tempat-tempat yang pernah aku dan kai dengan tidak sengaja bertemu
ah benar, tempat photocopy!
aku yang awalnya rebahan dengan sigap langsung mendudukan dan merapikan diri
aku memakai hoodie favoritku dan sedikit menyisir asal rambutku
kebetulan juga aku harus membeli bolpoint karena tadi di sekolah kulihat bolpointku sudah habis semua
aku mulai berjalan menyusuri komplek yang selalu sepi ini, benar-benar tidak ada tanda kehidupan
semoga ada
semoga ada
semoga adaselama perjalanan, hanya kata-kata itu yang kuucapkan dalam hati
akhirnya akupun sampai ditempat photocopy yang amat sangat ramai ini, heran sekali, kenapa tempat photocopy bisa seramai ini
ketika aku masuk dan mengantri, seperti biasa aku dibelakang belasan orang yang juga sedang mengantri
tapi tak apa, mari kita lihat dari urutan pertama sampai terakhir, semoga kai terselip diantara mereka, seperti waktu itu
meleset lagi, nihil, sudah kulihat dengan jeli satu persatu orang yang berada di depanku, dan tidak ada kai, yang mengantri rata-rata perempuan
sekitar 15 menit aku mengantri akhirnya giliranku, dan disini aku membeli 3 biji bolpoint
hanya 3 biji bolpoint saja harus mengantri 15 menit, yatuhan
dan akupun keluar dari tempat ramai itu, lagi-lagi aku tak menemukan kai
jika seperti ini aku memang harus mendatangi rumahnya, sekarang sudah benar-benar bulat.
aku tidak belok ke blok rumahku, aku luruskan untuk langsung kerumah kai sepulang dari photocopy tadi
aku masih ingat betul alamat yang diberikan bunda, dan sebentar lagi sepertinya aku akan sampai
tapi semakin aku mendekati rumahnya kai jantungku semakin marathon tak karuan
yap, dan sekarang aku sudah di depan rumah kai, jelas ini alamat yang diberikan bunda, namun semoga saja aku tak salah rumah
disini sangat sepi, hatiku jadi setengah-setengah begini untuk memencet bel rumah kai
aku majukan kakiku satu langkah untuk memencet bel, tanganku tinggal 1cm lagi untuk menekan tombol belnya, tapi rasanya berat sekali
"arghhhh" aku tarik tanganku kembali, dan aku berbalik arah untuk pulang kerumah, tapi satu suara dari dalam menghentikan langkahku
"siapa?" tanpa berpikir aku refleks berbalik
ternyata sekarang pagar rumah itu terbuka dan menampakan sesosok wanita paruh baya yang cantik tepat berdiri di pagar yang terbuka itu
aku mendekatinya dan memberi senyumku, semakin mendekatinya aku semakin merasa minder, karna sumpah ibu ini cantik sekali
"halo tante, aku jane, apa bener ini rumahnya kai?"
"ahh kamu anaknya jessie ya?"
"i-iya tante" ya, jessie itu nama bundaku
"iya ini rumahnya kai, dan saya mamanya"
YOU ARE READING
Awas Jatuh Cinta || Hᴜᴇɴɪɴɢᴋᴀɪ ✔️
Teen Fiction"kak hati-hati ya, awas nanti jatuh, jatuh cinta sama aku" kai makin hari makin melantur saja. selesai √ ©ˣˣᶦᵇ⁸ᶠᵇʸ ⁻²ᵏ¹⁹