14. Bisik-Bisik

11.7K 970 43
                                    

Jangan lupa vote dan comment!

P.s: chapter kali ini cukup spesial karena kita melihat lambe turah di rumah Kayser&Kayra😝

••••

"Pak, mau kemana?"

Suara dari wanita berusia pertengahan empat puluhan itu menghentikan langkah pria berusia tiga puluhan yang berjalan di tengah halaman belakang rumah Kayser.

"Mau jemput si Ibu, ini sebentar lagi Ibu jam pulang kerja."

"Loh, bukannya Neng Kayra ke kantor bawa mobil?"

Abdul, pria yang sudah bekerja menjadi supir untuk Kayra dan Kayser sejak Kayra hamil Adante tersebut menggeleng mendengar pertanyaan tersebut.

"Kan mobilnya lagi di servis gegara keserempet kemarin di tol pulang rapat di Bogor. Saya mah heran sama si Ibu, udah hamil gede begitu masih berani nyetir malam-malam. Paginya saya yang dimarahin sama si Bapak gara-gara ga jemput si Ibu."

Rina, perempuan Asisten Rumah Tangga yang sudah ikut Kayser sejak dua puluh tujuh tahun yang lalu itu — sejak Kayser masih berumur lima tahun, dan ia masih berumur delapan belas tahun — menatap Abdul kaget.

"Beneran, Pak?"

Abdul mengangguk mendengar pertanyaan Rina tersebut "Serius Teh, untung Bu Kayranya ga kenapa-kenapa."

"Eleuh, serem pisan Pak."

"Memang semalam Teteh ga tahu?"

Rina menggeleng mendengar pertanyaan pria yang lebih muda darinya tersebut "Engga, semalam saya mah jam sembilan sudah tidur waktu Bang Kayser udah makan malam. Soalnya kata Mba Kayra kalau Bang Kayser pulang siapin makan malam dulu, kalau udah saya boleh istirahat."

"Teteh kerja sama Bapak udah lama kan ya?"

Rina mengangguk mendengar pertanyaan tersebut "Dari si Abang masih sekolah, eh lupa pokoknya saya mah udah kenal si Mba Kayra dari pas pertama kali banget dibawa Abang ke rumah."

"Dari pacaran?"

"Kalau ga salah belum pacaran itu sih, itu kata si Ibu, Mba Kayra sahabatnya Abang pas kuliah di luar kota. Terus kata Ibu, yang ngurusin Abang selama kuliah ya Mba Kayra. Cuma waktu itu kan Bu Rasjid sama Pak Rasjid udah tinggal di Jogja ya, nah Mba Kayra itu dari kecil sampai SMA tinggal di Jakarta, pas kuliah Ibu Bapaknya Mba Kayra pindah ke Jogja, jadi waktu mau sekolah ke luar negeri si Mba Kayra mau main sama teman-temannya yang di Jakarta tapi nginap di rumah Bapak sama Ibu."

Abdul melihat Rina tidak percaya "Dari belum pacaran udah nginap di rumah Pak Kayser, Teh?"

Rina mengangguk "Itu juga si Ibu ngizinin Mba Kayra nginap. Malah ya, pagi-pagi Mba Kayra udah ngobrol sama Ibu di rumah. Saya aja kaget, Abang belum selesai kuliah udah bawa cewe ke rumah."

"Tapi Bu Kayranya tidur di kamar terpisah sama Bapak?"

"Ya terpisahlah Pak, cuma ya, waktu itu sekali saya lihat si Abang malam-malam keluar dari kamar tamu tempat Mba Kayra tidur."

Jakarta, 12 Years Ago

"Kayra, kamu hari ini kosong kan?"

Kayra yang sedang fokus pada pesannya dengan teman-temannya mengalihkan pandangan pada Lisa yang baru datang dengan secangkir teh di tangannya "Iya Mi, tapi aku malam ada makan malam sama anak-anak, sama Kayser juga. Kenapa Mi?"

"Sip. Nanti siang ikut Mami ya!"

"Kemana Mi?"

"Mami sama teman-teman arisan Mami juga Bundanya Sydney bikin acara makan siang perpisahan buat kamu sama Sydney, dandan yang cantik ya."

First, Do No HarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang