part 2

1.2K 269 44
                                    

Tak akan semua kembali seperti sediakala, disaat semua biasa saja

♥♥♥♥♥♥

Kesekian kalinya Nindy ditolak, dia meringis menahan rasa sakit dibahu dan pantatnya karna mencium lantai. Bukan Nindy lebay. Tapi Azka menabraknya sangat kencang.

"Aduhhhh... jahat banget sih Azka,tapi gue belum nyerah, selagi gue mampu Azka bakal gue perjuangin."

Nindy kemudian berdiri dan beranjak pergi untuk pulang kerumah.

_________________________
Jam sudah menunjukkan pukul 19.15 Nindy baru saja sampai dirumah

Sesudah menutup gerbang rumahnya, Nindy berjalan menuju teras. Ia menemukan papanya yang berdiri menatap Nindy garang. Papa Nindy bisa di bilang gila akan dunia bisnis dia bahkan tidak pernah beduli terhadapnya, bahkan mamanyapun sama membenci nindy dengan alasan yang belum Nindy ketahui sampai saat ini.

Bahkan setiap hari yang Nindy dapatkan adalah cacian dan siksaan dari kedua orang tuanya.

"Kenapa pulang ? gak sekalin pergi aja dari rumah ini ? dasar anak pembawa sial !!" ucap DIKANTARA MAHARDIKA , papa Nindy.

"Maaf pa.. Nindy capek, Nindy mau masuk" Nindy berniat ingin melanjutkan langkahnya, namun sebuah tamparan cukup keras mengenai pipi mulus Nindy

Plaaaaaaak

"Dasar anak gak tau di untung ! Pembawa sial ! orang tua bicara itu di dengerin bukan malah pergi bodoh. Gak ada manfaatnya saya menyekolahkan kamu"

Nindy memegangi pipinya yang terasa panas akan tamparan Dika. Nindy menahan tangisnya ia tak mau terlihat lemah

"Sini kamu" kata Dika sambil menyeret Nindy menuju kedalam rumah.

Sesampai diruang tamu dika melepas ikat pinggangnya dan..

Cetar..

Cetarr...

Cetarrr....

Ikat pinggang tersebut dipecutkan ketubuh nindy, Nindy hanya bisa menangis dan meminta ampun kepada papanya, namun Dika seakan tuli

"Ampunn pahh maafin Nindy" mohon Nindy

Cetar....

"Dasar anak gak berguna"

Cetarrrr...

"Pembawa sial"

Cetarrr...

"Segera angkat kaki kamu dari rumah saya !! Dasar anak gak berguna"

"A-am-pun p-pah sakit hiks hiks hiks." Ucap Nindy dengan terbata-bata dan terisak.

Nindy sudah lelah mengatasi masalah dalam keluarganya, bukan fisiknya saja yang terluka namun batinnyapun juga ikut terluka. Rumah yang megah dan fasilitas yang memadahi tak membuatnya bahagia. Yang ia inginkan bukanlah harta dari orang tuanya, melainkan kasih sayangnya.

Dari arah dapur datanglah Aleta, mama Nindy dan pembantu rumah tangganya, bi Sari.
Aleta menghampiri suaminya yang sedang mencaci anaknya dengan kata-kata yang bisa dibilang pedas !!

"Sudah mass.. gak ada gunanya kamu bicara sama anak pembawa sial itu, lebih baik kita makan malam, aku udah masakin makanan kesukaanya mas.." ucap Aleta kepada Dika

"Dasar anak pembawa sial" ucap Dika kemudian pergi menuju meja makan untuk makan bersama istri tercinta dan juga untuk meredam amarahnya

Aleta memandangi Nindy yang sudah banyak luka di badannya, bahkan Nindy sudah lemas tak berdaya diatas lantai.

"Saya tunggu anda angkat kaki dari rumah saya, saya dan suami saya tidak membutuhkan anda disini. Dan ingat !!! orang seperti anda tidak pantas dikeluarga saya !" ucap Aleta menusuk hati Nindy.

kemudian Aletapun pergi meninggalkan Nindy yang sedang merenung mengingat kata-kata pedas yang diucapkan oleh kedua orang tuanya. Bi Sari sebagai pembantu rumah tangga dikeluarga MAHARDIKA menatap Nindy dengan iba.

Dasar anak pembawa sial !!

Saya tunggu anda angkat kaki dari rumah saya !!

Saya dan suami saya tidak membutuhkan anda disini !!

Orang seperti anda tidak pantas dikeluarga saya !!!

Nindy terdiam dengan tatapan kosong. Kata-kata yang diucapkan Dika dan Aleta bagaikan kaset yang selalu berputar dikepala Nindy.

Dia sudah lelah dengan semua ini, bahkan alasan kedua orang tuanya yang membenci Nindy, Nindy pun tak tau perihal atau alasan yang jelas. Menjadi bahan pelampiasan kedua orang tuanya bila pulang kerja, selalu dipandang rendah juga oleh kedua orang tuanya, bahkan Dika dan Aleta tak segan-segan untuk menyiksa Nindy.
Lebih lagi masih ada beban berat yang di alami Nindy yang belum diketauhii oleh orang lain.

"Non..ayo non bangun, non Nindy kekamar aja, mandi dulu, nanti Bi Sari yang antar makanan Non Nindy ke kamar" ucap Bi Sari sambil membantu Nindy berdiri

"Makasih, bi.. Nindy gak tau lagi gimana nasib Nindy kalau gak ada Bi Sari" ucap Nindy sendu

"Ini udah tugas Bibi Non, ayo Non, Bibi antar ke atas"

*****

Jangan lupa lihat trailernya:)

*Saya atas nama EVITA ROSSA ANGELICA  Mohon maaf🙏🙏jika ada kata kata saya yg tidak baik atau menyinggung🙏krna manusia tdak luput dari ksalahan🙏*

_Taqaballahu minna wa minkum😇_
_Minal'Aidin wal-faizin🙏_
*Mohon Maaf Lahir Dan Batin🙏🥳*

ANINDYA [ TELAH TERBIT  ]Where stories live. Discover now