Part 24

908 69 1
                                    

Jika sekuat hujan mampu menyatukan langit dan bumi, maka jadilah selembut doa yang dapat menyatukan harapan dan kenyataan

__________________

Nindy dan Najwa diam dengan tatapan tak percaya. Jadi selam ini orang yang terlihat beduli adalah musuh dalam selimut ?!

_____________________


Nindy menggelengkan kepalanya kuat. Apa-apaan ini ?! semesta memang mempermainkan kita bukan ?!

"Kenapa lo gak pernah bilang sama kita kalau lo tau dalang di balik peneroran Nindy ?" tanya Najwa kepada Xenata. "Terus yang nyebarin hoax kaya gini siapa ? apa itu juga Luna ?" tanya Najwa lagi

Xenata menghela nafas lalah, "Gue baru tau semuanya tadi. Dan itu pun dari Sarah," ucap Xenata. Najwa dan Nindy membelakkan matanya kaget.

"Sarah tau dari mana ?! bukannya Sarah ikut dalam pembulian Nindy ?!, dan lo pasti juga kan ?!" tutur Najwa dengan nafas memburu, Najwa benci penghianatan !.

"Sarah gak sepicik Luna !. Gue kenal Sarah udah lama, kalian tanya kenapa Sarah ngunci Nindy di kamar mandi itu sebenarnya Sarah belum terima Nindy dekat sama Azka. Cepat atau lambat Sarah jugu sadar !" tutur Xenata panjang

See !! sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian Siswa/Siswi Sma Nusa Bangsa, mereka semua menyimak semua percakapan Najw, Nindy dan Xenata.

"Kita harus cari Luna !," ucap Najwa "Xen, lo juga ikut gue !" ujarnya lagi.
Xenata membalas ucapan Nindy dengan anggukan ringan.

Najwa berlari menyusuri kooridor di ikuti Nindy dan Xenata di belakangnya, "DI MANA LUNA ?!" teriak Najwa saat di ambang pintu kelas.

"Rooftop !" jawab seorang Siswi memakai kaca mata minus. Nindy langsung membelakkan matanya, pikirannya melayang kejadian yang tidak-tidak.

Nindy langsung berlari  menuju rooftop, sesampainya di rooftop mata Nindy menelisik seisi rooftop.

"TURUNN LUNNNNN"

"LUNA LO GILA YA ?!"

"ALUNAAA LO MAU NGAPAIN ?!"

Teriakan terdengar dari lantai bawah, Nindy mencari keberadaab Luna dan, dapat !!

Nindy membelakkan matanya saat melihat Luna berdiri di pembatas, seolah ingin terjun dari atas ke bawah.

"LUNA APA YANG LO LAKUIN ?!" teriak Nindy, air mata Nindy turun begitu saja. Semesta memang tidak berpihak kepada Nindy bukan ?!

Xenata dan Najwa membelakan matanya saat memihat Luna ingin terjun dan Nindy yang belinang air mata.

"LO MENDEKAT GUE TERJUN !!" teriak Luna saat Nindy ingin menghampirinya. Nindy diam membisu saat mendengar ancaman Luna.

Luna tertawa kencang, dan menatap sahabatnya remeh. Apa sahabat ?! apakah Luna menganggap mereka sahabat setelah peneroran yang di lakuannya ?!

"Lo semua bodoh !! bukannya gue udah bilang kalau yang melakukan peneroran orang terdekat bukan ?! kalian bodoh" ucap Luna dengan di iringi tawa yang cukup kencang.

"Terus kenapa lo nuduh Xenata ?" tanya Nindy lirih. Luna tertawa kenjang, "GUE NUDUH XENATA KARNA GUE BENCI XENATA !! KARNA DIA, SEKARANG LUPA SAMA GUE," teriak Luna kenjang

Cemburu pada sahabat sendiri hal yang biasa menurut beberapa orang, bukan ? tapi tidak untuk Luna !

"GUE NEROR LO KARNA GUE BENCI SAMA LO NINDY !!, KENAPA RAYKA BISA DEKET SAMA LO ?! LO SEMUA GAK TAU GUE SELALU MENDEKAT KE RAYKA TAPI APA ?! RESPOND RAYKA CUMA BUAT LO. GUE BENCIIIIII !" teriak Luna lagi sambil menunjuk kearah Nindy

ANINDYA [ TELAH TERBIT  ]Where stories live. Discover now