Part 10

788 94 3
                                    

Belakangan ini semesta sedang tidak ramah, menguji terus menerus seakan memaksa aku untuk kalah

__________________________

"Benar kata Sarah, lo emang bitch Anindya, tunggu permainan gue" ucap gadis tersebut dengan menatap nyalang punggung Anindya dan Rayka yang sedang berjalan ke luar toko

♥♥♥♥♥

"Makasih ya Ray, udah nganterin sampai rumah" tutur Nindy setelah turun dari motor kawasaki bewarna hitam milik Rayka "Mau mampir dulu ga ?"

"Gue langsung balik aja" jawab Rayka

"Oh, ok. Sekali lagi makasih ya" ucap Nindy yang di balas anggukan oleh Rayka "HATI-HATI" teriak Nindy saat Rayka melajukan motor kawasaki hijaunya

Nindy membuka gerbang rumahnya dan berjalan memasuki rumah.

Nindy melangkah menuju pintu dan membukanya

PLAKKKKK........

Nindy memegang pipinya yang memanas karna di tampar oleh Aleta, mama Nindy

"Pulang sama siapa kamu ?" tanya Aleta, mamah Nindy garang kepada Nindy

"Te-temen m-ma" ucap Nindy terbata-bata

"ALESAN KAMU AJA TEMEN, !! KAMU MAU MEMPERMALUKAN MAMA, IYA ? KAMU MAU BIKIN MAMA DI CERITA TETANGGA KARNA GA BECUS DIDIK ANAK HAH ?" teriak Aleta murka, Nindy menundukkan kepalanya tak berani menatap Aleta

"JAWAB MAMA NINDY !!! "

"Di-dia cuma temen Ni-Nindy ma, ga--"

Plakkk....

Ucapan Nindy terputus karna Aleta menamparnya lagi. Jangan tanya hati Nindy !! dia rapuh !! dia hancur !!

"Dasar anak pembawa sial, setelah kehadiran kamu di rumah ini ga pernah ada kata bahagia" murka Aleta memandang Nindy penuh benci.

Setelah mencaci Nindy, Aleta pergi meninggalakn Nindy dengan nafas yang masih naik turun menahan amarah. Dika ? dia sedang keluar negri mengurus bisnisnya

Nindy memandang punggung Aleta dengan sendu di sertai seutas senyum tipis di bibirnya. Luka yang melebur dalam tawa ? ya !! Nindy sedang mengalaminya

Tes...

Tes....

Tes....

Setetes demi setetes darah keluar dari hidung Nindy, Nindy yang menyadarinya langsung mengusap darah itu asal.

Kemudian Nindy berlari menaiki tangga menuju lantai atas, letak kamarnya berada

♥♥♥♥♥♥

Disisi lain, seorang pria sedang menatap kertas usang yang baru saja di berikan oleh Xenata.

Ya !! pria tersebut adalah Azka Edra. Azka dan Xenata sedang berada di kafe Victóri. Xenata meminta Azka untuk bertemu.

"He'em" Deham Xenata membuyarkan lamunan Azka "Lo suka sama Nindy Ka ?" tanya Xenata

"Ga tau"jawab Azka singkat tanpa mengalihkan tatapannya dari kertas usang yang berada di genggamannya

"Kalau suka tembak Ka, keburu di embat temen. Bahaya tuh, sekarang mah temen mainnya nikung" ujar Xenata sambil menyeruput jus alpukat miliknya

Azka memincingkan matanya atas perkataan Xenata

"Ngapa lo yang ngebet gue jadian sama dia ?" tanya Azka kepada Xenata yang di balas Xenata dengan menggidikkan bahunya acuh dan tetep meminum jusnya dengan tenang "Terus, apa kabar lo sama Rayka ?"

Uhukkkkk......uhukkk

Pertanyaan Azka mampu membuat Xenta kaget sekaligus tersedak. Xenata gelagapan saat mendengar pekataan Azka yang menyebut Rayka

"Apaan sih Ka" tutur Xenata mengalihkan penglihatannya dari Azka yang menatapnya

"Ck.. dasar bocah, ketikung mampus lo" ucap Azk santai

Xenata melotot atas perkataan Azka, apa apaan Azka ini ? mau mengembalikan ucapan Xenata ?

"Lo bales dendam Ka ?" tanya Xenata sambil melotot ke arah Azka yang di balas kekehan oleh Azka.

"Udah malem, balik, gue anter" ucap Azka kemudian berdiri dari kursi dan pergi meningglakan Xenata yang sedang dalam perasaan dongkal

"Nganter tapi di tinggal ? sarap tu bocah" gerutu Xenata yang masih duduk di tempatnya sambil memakan kentang goreng.

Masalah Rayka menunggu ? toh dia tidak beduli. Kalau di tinggal, diakan bisa telpon supir

Xenata mengambil ponselnya yang berlogo aple separuh, dan membuka aplikasi chating, kemudian dia mengetik pencarian nama dan mengetik beberapa pesan di sana

Hay,
gue ada sesuatu buat
lo besok:)
semoga lo suka

Setelah itu Xenata memasukan ponselnya kedalam saku dan bergegas pergi keluar cafe

♥♥♥♥♥

"Dari mana saja kamu nak ?" tanya Fradesha Edra, ayah Azka

Azka yang baru saja memasuki rumah langsung menghampiri ayahnya yang sedang duduk melihat acara tv

"Cafe" jawab Azka "Bunda udah tidur yah ?"

"Iya, kamu juga tidur sana, besok sekolah ! jangan bangun kesiangan" tutur Fradesh kepada Azka tanpa mengalihkan tatapannya ke acara televisi yang dia tonton

"Azka ke kamar yah, night" ucap Azka yang di balas dehaman oleh ayanya

Azka berjalan memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya, Azka merogoh saku celananya dan

Dapat !!!

Secarik kertas usang, Azka tersenyum simpul melihat kertas tersebut. Karna penasaran dengan isi surat tersebutt, Azka beranjak dari tidurnya menjadi duduk.

Sedikit demi sedikit lipatan kertas usang itu mulai terbuka dan menampakkan sebuah tulisan yang rapi

###############

SEGINI DULU AJA, KONFLIKNYA DI PART SELANJUTNYA:)
KIRA-KIRA MENURUT KALIAN, KENAPA NINDY DI BENCI KELUARGANYA ? ADA YANG MIKIR DIA ANAK HARAM ? PUNGUT ? ATAU ADOPSI ?..

JANGAN NYIMPULIN DULU AELAH, IKUTI TERUSSSS YUK PART SELANJUTNYA:)

XENATA JUGA MAU NGASIH APA NIH SAMA NINDY ? APA JANGAN-JANGAN YANG MERGOKI NINDY SAMA RAYKA SI XENATA LAGI ?..

HUWWWW SAMPAI SINI GIMANA ?

ANINDYA [ TELAH TERBIT  ]Where stories live. Discover now