FYWL 5

694 75 10
                                    

Adaptasi dari fanfiction :
To Daddy, With Love

Karya :
AutumnHearts




“Ayolah, Yook Sungjae! Aku tahu ada sesuatu yang mengusikmu. Jangan coba-coba membantahnya.” Mata Hyunsik menyipit menatap wajah sahabatnya itu.

Saat ini, mereka sedang menikmati segelas kopi hangat di awal rabu pagi yang melelahkan. Mereka sedang meluangkan waktu di dalam ruangan khusus perokok di perusahaan, hanya ada Sungjae dan Hyunsik dalam ruangan itu. Sungjae menatap kosong dinding kaca, terlihat menarik nafasnya dalam dan seperti tidak memperhatikan Hyunsik sedikitpun walau dari sorot matanya terlihat sedikit berkilat-kilat.

“SUNGJAE!” Hyunsik memanggil Sungjae dengan keras hingga ia tersadar dari lamunannya.

“Kenapaaa?” jawab Sungjae seadanya.

“Apa yang kaupikirkan?” tanya Hyunsik sembari menyesap kopi kesukaannya.

Sungjae si pria berambut hitam itu hanya menaikkan bahunya. Sesapan nikotin mulai menyadarkan inderanya, membuatnya teringat akan kejadian semalam saat ia hampir saja bercinta dengan Sooyoung saat itu juga. Sooyoung begitu lemah, begitu membutuhkannya, begitu kurus dan sangat memikat, ia bisa saja bercinta dengan Sooyoung. Tapi, apa yang membuatnya berhenti?

Bayinya...

Sooyoung sudah menghadapi masalah rhesus darah yang berbeda dan Changsub sudah memperingatkannya tentang hormon yang berlebihan ini. Dalam keadaan yang lain, tidak akan sulit untuk menyentuhnya, membuainya, dan menerbangkannya hingga ke udara. Tapi saat ini … Sungjae tidak ingin mengambil risiko kemungkinan berbahaya bagi Sooyoung dan bayinya.

“Hyung.” Sungjae memulai. “Aku harus menjaga wanita yang mengandung anakku, tapi aku terus menyakitinya. Dan sepertinya, ia selalu menghabiskan waktu sendirian di apartemenku, mungkin juga sekarang ia kesepian, haruskah aku senang?” kata - katanya tidak luput dari perhatian Hyunsik dan seketika Hyunsik memutar bola matanya.

“Aku harap anakmu kelak tidak akan mewarisi sisi premanmu ini,” tambah Hyunsik sembari kembali menyesap tehnya.

Sungjae hampir saja tertawa, namun tawanya teredam dengan hisapan nikotin ke dalam tubuhnya. Jika bersama Sooyoung, ia hanya bisa merokok di balkon, dan yaaa, ia bosan melakukannya.

Sungjae dan Hyunsik banyak berbicara mereka berdua membicarakan tentang mobil hingga hal yang menyangkut urusan perusahaan. Dan saat Sungjae akan keluar dari ruangan, suara Hyunsik menghentikan langkahnya.

“Kau sudah memberi tahu Yoojin?”

Berbalik perlahan untuk berhadapan kembali dengan Hyunsik, Sungjae mendapati ekspresi sedih Hyunsik, seperti ekspresi sedih hewan yang terjebak perangkap. Ia mengerti akan perasaan Hyunsik, terlihat jelas dan transparan seakan ia mampu melihat melampaui perisai kaca. Dan walaupun pernikahan mereka hanyalah bentuk sebuah kerja sama semata, Sungjae tahu bahwa sahabatnya ini sangat peduli dengan calon istrinya.

“Belum.” jawab Sungjae singkat seadanya.

***

Sooyoung memperhatikan dengan penuh sayang saat Hyena—keponakan Sungjae—menghentakkan kakinya dengan marah di sekitar ruang tamu dan melempar segala macam mainan ke berbagai arah. Ibunya—Irene—memutuskan untuk mengunjungi Sooyoung setelah diminta oleh Sungjae. Dan selain itu, ia juga penasaran dengan wanita yang katanya—tidak—menarik perhatian adik laki - lakinya itu.

FOR YOU, WITH LOVE [Sungjae Joy Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang