FYWL 7

659 67 12
                                    

Adaptasi dari fanfiction :
To Daddy, With Love

Karya :
AutumnHearts






"Selamat pagi" Suara merdu yang agak menjengkelkan menyadarkan Sungjae dari lamunannya, terlebih ketika pintu kantornya terbuka.

Terkejut, Sungjae mendongak dan mendapati dirinya menatap senyuman yang lebar yang membuat pria ini terlihat sedikit menyeramkan.

"Selamat pagi!" Changsub kembali berseru dengan riangnya sembari duduk di sofa.

"Bukankah ada baiknya mengetuk sebelum masuk ke dalam ruangan?" Tanya Sungjae sembari menggenggam kedua tangannya dan menyokong dagunya.

Changsub mengangkat bahu sambil lalu dan menaruh gelas plastik berisi kopi di atas meja. "Aku sudah mengetuk. Dua kali. Dan sangat kencang dan aku yakin Chewbacca saja mendengarnya." Changsub menggelengkan kepalanya. "Tidak, tunggu. Kau tidak mendengarnya? Maka dari itu, aku masuk."

Sungjae memutar matanya. ia tidak membutuhkan Changsub saat ini, tidak terlalu. Sungjae berdiri dengan perasaan yang berantakan, jengkel dan merasakan sesuatu yang asam di mulutnya. Changsub sangat mengenal Sungjae dengan baik, Changsub berkata kalau Sungjae saat ini sedang menderita gejala morning sickness. Walaupun dia seorang pria dan kejadiannya di siang hari.

"Mau kopi? Mesin penjual otomatis kantormu menyebalkan sekali. Mesin itu mengambil uangku dua kali. Oh, dan rasa kopinya sangat mengerikan." kata Changsub menawarkan kopi yang ia beli saat dibawah tadi.

Sungjae hanya memutar bola matanya malas, ia terlalu lelah untuk berbicara dengan orang lain, Sungjae memang sedikit menderita penyakit antisosial. Namun untuk saat ini, ia menjadi lebih anti sosial untuk dekat dengan Changsub, seseorang yang merusak moodnya saat hari masih pagi.

"Apa yang kau lakukan disini, hyung?" tanya Sungjae sembari memijit pelipisnya.

Changsub hanya mengerlingkan matanya lalu bersandar. "Mari kita luruskan, bisakah?" Tambah Changsub dengan menatap Sungjae. "Aku datang kesini dengan tujuan untuk mengetahui dimana kau tinggal, jadi aku bisa mengunjungimu dan memeriksa Sooyoung. Tapi kau tahu apa yang resepsionismu katakan? Tuan Yook ada di ruangannya." Lanjut Changsub dengan sebalnya. Dan Sungjae tidak mengerti, apa yang salah dengannya bekerja? Ia harus bekerja. Bagaimana lagi caranya untuk hidup kalau tidak dengan bekerja?

Sebaliknya Changsub memutar bola matanya. "Terakhir kali yang aku tahu, kau memiliki seorang wanita hamil..." Changsub berhenti sejenak, mencoba memilah kata - kata yang tepat untuk Sungjae "Jadi, kau tinggal dengan wanita hamil yang sedang mengandung anakmu. Keadaannya belum cukup stabil dan sekarang kau merusak mentalnya dengan tidak mendampinginya? Kau tahu? Trimester pertama kehamilan sangat rawan untuk wanita hamil. Dan bukannya kau menemaninya, kau malah duduk disini dan diam saja. Bagus sekali, Yook!"

"Berhenti." Kata Sungjae, ia merasa ingin memuntahkan sarapannya, temannya ini seperti tidak memperhatikan perubahan warna wajahnya. "Oh. Morning sickness, apa salahku?" Gumam Sungjae dengan dirinya sendiri lalu menatap Changsub dengan tampang bingung.

"Kau sadar apa yang kau katakan, kan?" Dengan santainya Changsub menaikkan bahu dan berdiri. "Pria juga menderita morning sickness. Dan morning sickness ini tidak pasti terjadi di pagi hari. Bayangkan apa yang Sooyoung rasakan sepanjang hari?." Changsub menggelengkan kepalanya sebentar. "Tapi kau tidak mau tahu, bagaimana dengan sekarang? saat kau juga merasakannya Casanova?" Dengan menuding seperti itu, Changsub keluar dari kantor Sungjae, meninggalkan Sungjae yang jengkel dan keras kepala.

FOR YOU, WITH LOVE [Sungjae Joy Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang