FYWL 8

677 71 5
                                    

Adaptasi dari fanfiction :
To Daddy, With Love

Karya :
AutumnHearts

Yook Sungjae adalah pria yang penuh dengan kejutan. Dan Sooyoung yang sudah hampir tiga bulan hidup bersamanya harus bisa memahaminya. Namun tetap saja Sooyoung terkejut, masih teringat jelas diingatan Sooyoung bagaimana Sungjae pada suatu pagi yang cerah di bulan Mei, tiba - tiba mengajak Sooyoung pergi di akhir pekan.

Kejadian itu terjadi pada hari selasa, sehingga pada hari rabu sampai  jum’at, yang mereka lakukan hanyalah merencanakan kegiatan ini. Sebenarnya, Sungjae yang antusias dan selalu mengajukan berbagai macam tempat tujuan, mencoba sebaik mungkin untuk membuat tempat itu terdengar menggiurkan di mata Sooyoung.

Tentu saja, beberapa minggu sudah berlalu sejak pertemuan dengan Yoojin dan Hyunsik, dan yang mengherankannya Sungjae tidak pernah menyinggung untuk mendatangi restoran eropa itu lagi. Sooyoung merasa bahagia, karena sekarang Sungjae mulai memberikan perhatian untuknya dan bayinya, menemani mereka ke dokter, membicarakan tentang baju,mainan, tempat tidur dan lain sebagainya. Sooyoung sangat senang melihat hubungannya dengan Sungjae lambat laun mulai mengalami kemajuan, meskipun ia juga menjadi sedikit cemat karena apa yang Sungjae lakukan ini sangatlah tiba-tiba dan terlihat seperti dipaksakan. Namun setidaknya Sungjae sudah mencoba sebaik mungkin dan, yah, itulah point pentingnya.

“Bagaimana kalau kita mengunjungi wilayah pegunungan?” tanya Sungjae sembari membaca sepintas kertas yang berisikan rekomendasi tempat wisata.

Saat ini Sungjae sedang duduk di lantai ruang tamu, rambutnya berantakan, ia duduk bersila dan sedang berpikir keras sedangkan Sooyoung sendiri sedang membaca majalah sembari duduk di sofa, memperhatikan Sungjae dengan seksama dan menimbang - nimbang apakah ia harus menjawab pertanyaan Sungjae atau membiarkan Sungjae menjawab pertanyaannya sendiri.

Sungjae sudah berbicara pada dirinya sendiri sejak setengah jam yang lalu, atau mungkin lebih. Meja tamu sudah dipenuhi dengan brosur dan banyak kertas serta segelas kopi yang tak tersentuh dan bungkus kosong biskuit coklat. Setelah membuka brosur secara acak, Sooyoung memutuskan untuk memulai pembicaraan diantara mereka berdua.

“Tapi kenapa harus area pegunungan?” Sungjae mendongak dan menatap Sooyoung dengan lamat-lamat. Sooyoung bergidik karena tatapan Sungjae. Sungjae menatap Sooyoung dengan tatapan layaknya seorang pria, begitu indah, dan Sooyoung merasa kakinya tiba - tiba menjadi lemas, meskipun saat ini ia sedang duduk nyaman di atas sofa.

“Jadi,” kata Sungjae dengan bijaksana, menggaruk dagunya sembari melanjutkan kalimatnya “Aku pernah membaca di satu tempat kalau udara bersih bagus untuk ibu dan bayi. Dan juga, sedikit banyak gerak tidak akan membahayakanmu, salahkan berapa banyak biskuit coklat yang sudah kau habiskan. Kau mengalami morning sickness yang cukup parah dan kau juga sepertinya terganggu dengan bau perkotaan yang memabukkan, jadi kau akan merasa lebih baik jika berada di pegunungan.” Kata Sungjae dengan sekali tarikan nafas dan membuat Sooyoung terkejut.

“Oke, baiklah” Sooyoung mengangguk setuju setelah ia mengetahui alasan Sungjae sebenarnya. “Tapi kenapa gunung? Kenapa tidak area resort atau taman?”

Senyum bodoh terpampang di wajah Sungjae saat ia mendengar pertanyaan dari Sooyoung. “Kau pernah berkata kalau kau suka mendaki.” Tambah Sungjae tersenyum lebar, menampakkan gigi seputih susunya dan bibir yang terpahat dengan sempurna. Sooyoung bisa saja menyerang bibir Sungjae secara tiba - tiba, menggigit kulitnya, mencium dagingnya, dan—------ Sooyoung rasa ia harus menghentikan  khayalan liarnya itu.

FOR YOU, WITH LOVE [Sungjae Joy Version]Where stories live. Discover now