Pasta

419 88 3
                                    

"Nako"

"Ya?"

"Sekarang orang yang gua percaya cuman lu, gua harap lu ga ngehancurin kepercayaan gua" Ucap Chaeyeon tiba tiba lalu pergi begitu saja meninggalkan Nako dengan ekspresi bingung.

.
.
.

"Hei Chaewon." sapa Wonyoung

"Hm? Hai juga." Tercetak jelas wajah kusut di muka Chaewon, mungkin dia masih belum bisa mengikhlaskan kepergian Sakura.

"Udah dong jangan murung gitu nanti gua beliin semua makanan kantin yang lu mau." kata Wonyoung sambil merangkul Pundak Chaewon.

Chaewon yang notabenya doyan makan langsung menglihat ke arah Wonyoung dengan mata berbinar.

"Beneran????"

"Emm iya" entah kenapa Wonyoung mau narik kata katanya kembali aja, perasaannya ga enak.

"Asikkkk"

Walau begitu Wonyoung lebih senang lagi karena Chaewon sudah bersikap seperti biasa.

.
.
.

Berbeda dengan yang lainnya, Yena dan Yujin sedang duduk di kantin berdua dengan dua mangkuk bakso dan dua gelas teh hangat yang menemani pagi hari mereka.

"Ahn Yujinnn!, Choi Yenaaaa!" teriak Hitomi dari jauh memanggil mereka berdua sambil melambai lambaikan tangannya.

"Berisik tomiii." kesal Yujin yang langsung memcubit kedua pipi tembem Hitomi.

"Aw aw sakit."

"Mianhae."

"Buk saya baso sama teh hangat nya satu ya." teriak Hitomi ke ibu ibu penjual bakso.

"Siap neng." dari kejauhan si ibu sedikit berteriak agar kedengaran oleh Hitomi.

"Kok lu bisa tau kita disini?" Tanya Yujin

"Ya tau aja, emang kemana lagi lu berdua kalau ga ke kantin pagi pagi gini."

"Ohh."

"Gua duluan ya." Yena yang dari tadi hanya makan tanpa bersuara tiba tiba berdiri dan meninggalkan mereka berdua yang terdiam sejenak karena bingung.

"Bentar bentar, jangan bilang dari tadi lu sama Yena makan diem diem doang?" Walau emang sebenarnya makan ga boleh bersuara tapi orang kayak Yena kan bacotnya tujuh turunan.

"Ya gitu, semenjak kematian Eunbi dia tiba tiba jadi lebih pendiem, udah gitu ga lama Yuri sama Sakura nyusul . . ."

"Tapi, yang penting dia ga sampai berbuat macam macam aja, gua tetep ngawasin kok." Kata Yujin dengan sedikit tersenyum agar Hitomi tidak khawatir dengan Yena.

"Ya bener juga, walau agak merinding liat Yena tiba tiba jadi kalem, kayak ada yang aneh gitu."

"Hem, kita ga pernah tau isi hati orang kan. Yaudah ayok cepat abisin bentar lagi bel masuk."

"Yap"

.
.
.

Saat bel istirahat berbunyi semua murid akan pergi ke kantin, tapi tidak untuk 3won yang justru pergi ke markas mereka.

"Jadi sekarang lu pada curiga sama siapa?" Tanya Wonyoung memecah keheningan.

"Nako? Gua kurang yakin juga tapi kata kata dia kemarin bikin gua semakin curiga sama dia" Jelas Chaewon.

"Wait, 'Semakin'? Berarti lu udah pernah curiga sama dia dong?, Kim Chaewon ?"

"Selain Minju gua juga curiga ke Nako, udah agak lama sih cuman ya gua ga ada bilang bilang ke kalian-

"Why? You don't trust us Kim Chaewon?" Belum selesai Chaewon berbicara Wonyoung sudah memotongnya.

"Yak Jang Wonyoung ! Dengarkan dulu sampai aku selesai berbicara" kesal Chaewon.

Hyewon hanya memandangi mereka berdua, kadang Hyewon suka lelah punya teman hobby banget ribut tapi kalau ga ada mereka mungkin Hyewon juga ga akan punya teman.

"Alasan gua ga pernah bilang kalau gua curiga sama Nako karena gua belum yakin aja, kalau Wony mau nanya kenapa sebelumnya gua udah curiga sama Nako itu karena gua rasa ada yang aneh sama dia, dia terlihat biasa aja pas Eunbi, Yuri, bahkan Sakura teman dekatnya sendiri meninggal. So ? Whoever is not suspicious ?"

"Valid, gua juga ngerasa aneh sama dia dari awal, tapi pernah ga sih lu berdua berfikir kalau yang udah meninggal tiba tiba datang lagi dan ternyata dia dalang dari semua ini?" Tiba tiba Hyewon membuka suara yang berhasil membuat kedua temannya kaget, ditambah tatapan misteriusnya itu yang membuat Chaewon dan Wonyoung bergidik ngeri.

"Tatapan lu biasa aja hye, ngeri gua liatnya" Kata Chaewon.

"Hehe ya maaf, tapi kemarin pas gua lagi bengong tiba tiba mikir aja gitu kalau bisa jadi Eunbi, Yuri, atau mungkin Sakura pelakunya" Jelas Hyewon sambil terkekeh kecil.

Wonyoung menatap Hyewon dengan sedikit ngeri, kenapa Hyewon bisa tertawa sambil membawa bawa nama orang yang sudah pergi meninggalkan dunia.

"Hye jangan ketawa gitu ah, ga sopan, mereka udah pergi" tegur Chaewon

"Kalau ternyata belum gimana?" Dengan muka innocent nya Hyewon sedikit memiringkan kepalanya.

"Ga usah ngadi ngadi dah lu, udah ah merinding gua liat lu begini. Ke kamar mandi sana cuci muka serem tau ga" dengan cepat Chaewon menarik tangan Wonyoung keluar dari ruangan mereka, jujur saja Chaewon merasa ada yang aneh dengan Hyewon.

Setelah Chaewon dan Wonyoung meninggalkan ruangan Hyewon termenung sejenak.

"Hm? Emang ada yang salah ya sama pemikiran gua? Eh tapi ngeri juga sih, ya tuhan Kang Hyewon kok lu ngadi ngadi sih" monolog Hyewon Ke dirinya sendiri, dia merutuki apa yang dia lakukan tadi.

Setelah itu dia bergegas ke kamar mandi, mengikuti apa saran Chaewon tadi, dia rasa di terlalu capek belajar sampai otak nya sedikit aneh. Setelah mencuci muka dengan cepat dia pergi karena dia merasa sedikit merinding saat ada di 'sana'.

TBC

Hai, maaf banget aku baru bisa lanjut lagi, tolong di maafin ya huhu, makasih atas dukungannya karena real life Mun ku juga lagi ga baik, terimakasih.

Jangan lupa votement nya ndee ! 💛💚

Jaga lupa juga kesehatan kalian !

Sedikit gambaran ekspresi Hyewon tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sedikit gambaran ekspresi Hyewon tadi

C'est la vie | IZ*ONE ✓Where stories live. Discover now